TIGA PULUH

3.7K 161 0
                                    

Now playing :
Chanyeol exo - stay with me

****

Gue sudah bersiap diri untuk menemui ayah dan keluarga lama Devara. Mungkin penampilan gue terlihat sangat santai karena gue memang tidak terlalu peduli dengan urusan pakaian. Yang terpenting baju gue sopan dan match dengan Devara tanpa direncanakan. Gue memakai hoodie, sedangkan Devara memakai dress santai. Mungkin tepatnya gue lebih santai dari dress Devara.

Sedari tadi Devara meremas tangannya---gugup. Gue mencoba untuk menenangkan dengan menggenggam tangannya. Tangannya dingin. Gue tertawa dalam hati, dia lucu kalau sedang gugup.

"Kenapa sih?"

"Takut."

"Apa yang ditakutin?"

"Gatau." Bener-bener gemesin banget ini anak.  Gue mengecup puncak kepalanya dan melajukan mobil dengan kecepatan lebih.

Untungnya, gue dan Devara tiba tepat waktu. Ayah belum datang. Hanya ada bunda, mama, dan bang Brey. Sontak saja Devara langsung memeluk kakaknya.

"Kakak kangen kamu. Gak ada yang masakin kakak kalau mama gaada. Gak ada yang bisa kakak jahilin. Gak ada yang bisa kakak buatin susu. Gak ada yang bisa kakak ajak buat main bareng. Gak ada yang bisa kakak curhatin."

"Miss you so much more than you miss me."

"Kamu baik-baik aja kan?"

"Devara baik-baik aja kok. Kakak?"

"Kakak lagi skripsi. Butuh kamu buat bantuin kakak. Yaa buatin kopi atau masakin makanan sama nyusun kata-kata."

"Kan ada Audi."

"Cewek kayak dia gak ada yang bisa dimanfaatin. Tiap hari kerjaannya teriak dan nyuruh-nyuruh."

"Tinggal sama aku yuk kak?"

"Nunggu kakak lulus deh. Kakak juga gak betah di rumah ada dia."

Gue melipatkan tangan gue di depan dada. Walaupun bang Brey itu kakak angkat Devara sama saja gue tidak bisa menahan rasa cemburu. Pelukan yang begitu erat dan kecupan yang hangat, anjir. Gue menyeletuk dengan nada sedikit tidak suka,"Udahan kenapa sih pelukannya." Bang Brey justru tertawa, bunda dan mama juga ikutan.

"Lo kenapa sih? Adek gue ini. Wajar dong. Nih." Dia mencium pipi Devara. Gue semakin geram.

"Lo cium Devara lagi, habis lo bang sama gue!"

"Dia kakak aku tau, Dev. Kamu kan pacar aku. Udah yaa?" Lemah gue kalau sudah diberi puppie eyes. Gue langsung peluk dia dan menatap sinis ke arah bang Brey.

Tak lama kemudian, ayah datang bersama papa Devara dan Audi. Astaga,penampilan Audi begitu seksi. Dia cantik malam ini memakai dress yang hampir memperlihatkan belahan dadanya. Sorry to sorry, Devara gue lebih menarik daripada dia. Sekeras apapun Audi nyuri perhatian gue, Devara tetap lebih menarik buat gue. Pipi chubby, bibir pink tipis, wangi bayi, bulu mata lentik, definisi sempurna buat gue.

"Deva berhasil kan buat bawa Devara kesini?"

"Tapi ini sudah melewati batas waktu yang telah ditentukan,"ucap ayah dengan dingin.

DEVA & DEVARA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang