PART 21

13.2K 810 24
                                    

HAPPY READING

.

.

.

.

.

.

*****

"Pertanyaan ku belum ayah jawab. Apa yang ayah lakukan disini? Seingat aku ayah tidak pernah menginjak supermarket, apalagi ke stand sayuran" sindir Sean. Damian gelapakan ingin jawab apa pertanyaan putra tampan nya ini.

"Memang nya tidak boleh? Ini kan tempat umum, siapa saja boleh datang kemari".

"Ya ayah benar, ya sudah lanjutkan saja. Aku ingin menghampiri angel ku" Sean kembali menempuk pundak ayahnya dan pergi meninggalkan Damian sendiri seperti tadi.

Dari kejauhan Damian melihat putranya merangkul pinggang Alana begitu mesra. Ingin rasanya ia mencak - mencak disini, tapi ia masih waras untuk melakukan itu.

***

     Besok adalah hari pernikahan David dan Alana. Tidak terasa dua minggu sudah berlalu. Dan selama dua minggu itu juga Damian setiap harinya selalu datang ke rumah Sean. penting tidak penting nya atau sesibuk apapun itu Damian selalu menyempatkan diri untuk mampir kesana.

Apalagi jika bukan untuk bertemu dengan Alana, walaupun secara tidak langsung. Bahkan Sean pun bingung dengan tingkah ayahnya yang norak itu.

Kenapa norak? Karena memang itulah nyatanya.

"Kuperhatikan selama dua minggu belakangan ini ayah rajin sekali mampir kerumah ku, tidak seperti biasanya, ada apa. yah?"

Tanya Sean curiga, walaupun sebenarnya dia sudah tau alasan ayahnya itu apa.

"Memang nya tidak boleh jika seorang ayah datang ke rumah anak nya sendiri?"

"Bukan nya tidak boleh, aku hanya heran saja. Ini bukan seperti dirimu"

"Memang nya ayah seperti apa?"

Sean mengedikan kedua bahu nya.

"Bukan karena ibu kan?" Damian langsung menoleh kearah Sean.

"Memang ada apa dengan ibumu?" Damian pura - pura tak mengerti dengan ucapan Sean barusan. Sean meminum teh nya mengalihkan tatapan intimidasi dari Sean.

Ntah kenapa saat ini dirinya seperti takut dengan Sean. Padahal Damian lah yang selalu di takuti banyak orang.

"Ohh, kukira ayah kemari hanya alasan saja karena ingin bertemu dengan ibu"
Ucapan Sean tepat sekali, bahkan Damian sampai tersendak saat sedang minum teh nya.

Buru - buru Damian mengusap tumpahan teh di dagu dan juga jas nya.
Sungguh Sean saja bahkan tak percaya saat ini melihat tingkah ayahnya yang seperti orang bodoh ini.

"Kau jangan mengada - ngada, untuk apa ayah ingin melihat ibumu?"

"Baguslah"

RETURN MY CHILDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang