PART 28

12.6K 720 13
                                        

HAPPY READING

.

.

.

.

.

.

*****

Alana yang pusing mendengar debatan tidak penting dua pria beda usia itupun melongos pergi meninggalkan kedua nya di dapur.

Tanpa mereka berdua sadari mereka tidak canggung dan dibatasi oleh tembok tak kasat mata seperti kemarin - kemarin lagi.

Mereka seperti lima belas tahun yang lalu. Masa dimana mereka sering berdebag seperti ini untuk memperebutkan Alana. Memperebutkana apa saja yang berhubungan dengan Alana.


***

     Alana tengah mengusap - usap kepala Sean yang berada di pelukan nya. Walaupun usia Sean sudah dikatakan dewasa tapi Sean tetap manja dengan Alana. Dan Alana pun tak mempermasalahkan itu semua.

Karena baginya Sean tetaplah anak kecil baginya.
Terlebih lagi Sean adalah anak satu - satunya.

"Bu" ujar Sean mendongakan kepala nya.

"Minggu depan halmoni dan haraboji ingin berkunjung" Alana terkejut mendengarnya. Bahagia sekali saat tau kedua orang tua nya akan datang kemari.

"Benarkah?" ujar Alana antusias. Sean mengangguk.

"Iya"

"Hanya mereka berdua saja?" tanya nya. Sean menggeleng.

"Dengan uncle juga, tapi aku khawatir. Mereka kan sudah tua apa masih sanggup perjalanan jauh seperti itu?" Alana menjitak kening Sean pelang mendengar anaknya mengejek orang tua nya tua. Walaupun kenyataan nya memang seperti itu.

"Kau ini, tidak boleh bicara seperti itu. Tidak baik. Walaupun mereka sudah tidak muda lagi tapi mereka masih gagah dan kuat"

"Iya - iya maaf"

"Bu" Alana membuka matanya kembali.

"Apalagi?"

"Jika misalnya ayah mengajak ibu kembali rujuk, apa ibu akan menerima nya?" tanya Sean menatap manik hitam ibunya dengan lekat. Alana diam tak tau harus menjawab apa.

"Ntahlah" lirih Alana.

"Bu, aku tadi tidak sengaja Mendengar semua apa yang ibu dan ayah bicarakan. Ayah tidak bersalah, bu. Ayah pun sama menderita nya dengan ibu. Aku bukan nya membela ayah ataupun ibu. Akupun saat ini bersalah pada ayah karena memusuhi nya tanpa aku ketahui aku salah faham pada ayah. Aku berdosa telah memusuhi ayah bertahun - tahun"

Alana diam. Benar, apa yang dikatakan Sean adalah kebenaran nya. Mantan suami nya itupun tidak bersalah walaupun perlakuan nya juga tidak bisa dibilanh dibenarkan.

"Bukan hanya ibu yang menderita disini, ayahpun sama menderita nya dengan ibu. Bahkan penderitaan nya dua kali lipat saat anak nya pun ikut memusuhinya" lirih Sean. Air matanya kembali mengalir saat mengingat perlakuan nya beberapa tahun belakangan ini. Memusuhi ayahnya dengan sikap mendiami nya.

RETURN MY CHILDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang