HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
*****
"Baru saja Jaehyun hyung menelpon, ibu akan melahirkan"
Tanpa kata Damian langsung berlari sekuat tenaga menuju lobi, dan diikuti oleh Sean. Para karyawan yang melihat itu sepanjang lorong melihat ayah dan anak itu berlari dengan tatapan keingintahuan.
***
Damian berlari sekuat tenaga menyusuri lorong rumah sakit tempat istrinya akan melahirkan saat ini, dalam hati nya ia mengutuk dan memaki orang yang sudah membangun rumah sakit ini dengan lorong yang sangat panjang. Menyusahkan saja dalam hati Damian.
Jas mahal nya pun entah ia lepas dimana, di dalam mobil nya atau ia lepas saat berlari tadi. Bahkan ia lupa akan itu.
Peluh sudah membasahi pelipis nya bahkan rambutnya sudah sedikit berantakan. Jantung nya seakan ingin lepas dari tempat nya, seperti dejavu. Waktu di Korea saat Alana pingsan dan sekarang akan melahirkan.
Tak jauh di depan mata, Damian melihat Shin, Jaehyun dan Jaemin duduk di depan ruang persalinan. Damian mengatur nafas nya yang ngos - ngosan karena berlari. Tak lama dari itu Sean pun tiba. Sama seperti sang ayah, Sean pun mengatur nafas nya yang ngos - ngosan. Nafas nya seperti mau lepas.
"Dimana aunty mu" tanya Damian dengan nafas yang belum beraturan.
"Di dalam" jawab Jaehyun. Shin memberikan air mineral pada Sean dan langsung di teguk nya hingga tersisa setengah.
Baru saja Damian mendudukan bokong nya di kursi tunggu tiba - tiba pintu ruang persalinan terbuka. Dokter wanita paruh baya itu keluar dengan memperhatikan satu persatu di antara kelima pria yang ada di depan nya itu.
"Suami dari nyonya Alana?" Damian langsung menegakan tubuh nya dan mendekati dokter tersebut.
"Saya suami nya" jawab Damian tegas.
"Nyonya Alana meminta anda untuk menemani nya di dalam" Damian langsung mengangguk dan mengikuti dokter itu masuk ke dalam.
Di dalam ruangan persalinan itu Damian melihat istrinya memejamkan mata nya menahan sakit dengan peluh sebesar biji jagung membasahi hampir seluruh wajah nya. Hati nya bergetar melihat itu semua. Bolehkan saat ini ia dan istrinya bertukar posisi saja? Biar ia saja yang merasakan sakit nya.
Buru - buru Damian mendekati Alana dan menghapus peluh itu dengan tangan besar nya. Alana membuka mata nya saat dirasakan ada orang yang menyentuh kening nya.
"Sakit" lirih Alana. Damian meneteskan air mata nya mendengar ucapan istrinya yang menyayat hati.
"Kenapa lama sekali?! Istriku sudah kesakitan ini! Apa kalian bodoh hah? Kalian ingin mati ditangan ku?!!" teriak Damian marah karena melihat istrinya kesakitan sedangkan dokter dan suster yang ada di dalam ruangan itu ntah apa yang mereka lakukan. Bodoh! Maki Damian dalam hati".
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN MY CHILD
General FictionKau menghancurkan hidup ku yang sudah tidak ada apa - apa nya ini.