HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
*****
Dan sepanjang lorong itu pun Damian tidak memperhatikan sekitar bahwa banyak wanita yang sedang memperhatikan nya, mereka terpesona dengan tubuh tegap nan berotot milik nya dan wajah tampan nya tentu saja belum lagi ada jambang halus disekitaran dagunya, menambah kesan hot.
***
Damian memasuki ruangan rawat milik Alana yang sudah dipindahkan beberapa saat yang lalu. Disana masih ada Shin yang menemani Alana dan duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.
Shin mendongakan kepala nya saat mendengar pintu bergeser. Alana masih memejamkan mata nya.
Shin pun memasukan ponsel nya ke saku celana dan mendekati Damian yang saat ini tengah duduk di samping Alana sambil memperhatikan wajah pucat istrinya itu."Noona baik - baik saja, saat ini noona sedang tertidur makanya dia belum juga sadar. Aku yakin pasti dokter Yoo sudah mengatakan nya kan tadi padamu? Aku tau saat ini noona sedang hamil. Ya walaupun aku bukan dokter kandungan setidak nya aku tau sedikit gejala nya, aku sempat mengecek nya tadi saat hyung masih di ruangan dokter Yoo tadi".
Damian mengangguk membenarkan ucapan Shin.
"Aku juga tadi sudah menelpon eomma, mungkin sekitar satu atau dua jam lagi eomma akan kemari karena saat ini eomma sedang berada di yayasan panti jompo, ada salah satu pasien berulang tahun". lagi - lagi Damian mengangguk dan tak memalingkan pandangan nya dari wajah cantik istrinya.
"Kata dokter tua tadi usia nya lima belas minggu" ujar Damian memberitahukan usia kehamilan Alana pada Shin. Shin menghela nafas mendengar panggilan kakak ipar nya ini pada dokter Yoo.
"Ya, aku pun menebak nya sekitaran segitu. Ya sudah hyung aku keluar dulu. Dua puluh menit lagi aku ada operasi" Damian pun mengangguk lagi dan Shin keluar dari ruangan Alana.
Sekitar satu jam kemudian Alana mengerjabkan mata nya menandakan jika ia sudah bangun dari tidur nya itu. Damian langsung menegakan tubuh nya mendekat ke wajah Alana.
"Mana yang sakit, sayang" ujar Damian cepat dan mengelus kening Alana.
"Aku haus" lirih Alana. Dengan cepat Damian langsung mengambil minum yang berada di nakas di samping nya. Dengan lembut dan hati - hati Damian membantu Alana minum.
"Aku kenapa bisa ada disini?" heran Alana. Walaupun ruangan yang mereka tempati ini sangatlah mewah tapi dia tau kalau ini adalah kamar rawat di sebuah rumah sakit.
Damian menghela nafas dan duduk kembali di kursi nya setelah kembali membantu Alana berbaring. Dicium nya punggung tangan Alana beberapa kali.
"Kau tidak ingat? Kau pingsan setelah kita selesai nonton konser" jawab Damian menahan amarah. Marah pada diri nya sendiri karena lengah menjaga Alana. Sampai - sampai istrinya ini kelelahan dan jatuh pingsan. Alana mengangguk saja walaupun sebenernya dia tidak mengingat bagaimana dia bisa berada disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN MY CHILD
General FictionKau menghancurkan hidup ku yang sudah tidak ada apa - apa nya ini.