PART 08

15.2K 927 25
                                    

HAPPY READING

.

.

.

.

.

.

*****

Sean mengecup kening Alana dalam dan cukup lama untuk meresapi betapa ia sangat menyayangi wanita yang sedang tertidur saat ini yang ia panggil dengan sebutan ibu. Wanita yang sangat ia cintai dan sayangi melebihi dirinya sendiri. Ia dengan senang hati menukar nyawanya demi sang ibu supaya tetap bahagia.

"Aku sangat menyayangimu, bu. Melebihi apapun, Alangkah bodoh nya ayah yang sudah meninggalkan malaikat nyata seperti ibu. Aku berjanji dengan jiwa ku akan selalu membuat ibu selalu tertawa dan bahagia. Aku akan menunjukan kepada ayah betapa ia menyesal sudah meninggalkan ibu dulu. Tunggu permainan ku" Batin Sean. Sean mengelus - elus pipi Alana dengan lembut.

"Karena terlalu banyak rahasia yang tidak ibu ketahui selama ini, termasuk tentang hidup ayah"

***

     Damian memasuki kediaman milik kedua orang tua nya dengan enggan. Jika bukan ditelpon mommy nya ia malas sekali rasanya datang kesini walaupun kenyataan nya adalah rumah orang tua kandung nya sendiri.

Damian memarkirkan mobil mewah nya dengan asal, dan masuk ke dalam mansion mewah itu dengan tatapan dingin dan juga intimidasi. Pelayan yang berpapasan dengan Damian langsung menunduk sebagai tanda hormat, tapi bukan hanya itu saja mereka semua menunduk tapi juga karena merasa sangat takut dengan tatapan milik Damian.

Nyonya Liana yang melihat Damian sudah tiba pun langsung meletakan majalah fashion milik nya ke atas meja kaca itu dengan perlahan dan langsung berdiri untuk menyambut kedatangan anak satu - satu nya yang sangat ia sayangi itu.

Nyonya Liana langsung memeluk tubuh besar milik Damian dengan erat lalu mencium kedua pipi Damian secara bergantian. Damian tidak membalas dan juga tidak menolak semua perlakuan ibunya tersebut.

Tuan Alex yang melihat tingkah istrinya hanya menggelengkan kepalanya lalu melanjutkan membaca koran nya.

"Kau ini kebiasaan sekali, tidak akan mengunjungi kami jika tidak ditelpon terlebih dahulu" cerca Nyonya Liana pada Damian sambil menuntun Damian agar duduk di samping nya. Damian menurut saja.

"Aku sibuk mom" jawab Damian singkat, nyonya Liana yang mendengar jawaban menyebalkan Damian pun mendengus tidak suka.

"Selalu sibuk, sibuk dan sibuk. Lalu kapan kau menikah dengan Riana nya jika seperti ini terus? Kalian berdua itu sudah bertunangan sudah sangat lama sekali. Apa kalian tidak bosan? Mommy ingin menimang cucu, sayang" Damian memandang wajah ibu nya dengan wajah mimik datar nya.

Malas rasanya jika ibunya sudah membahas tentang pernikahan. Bukan sekali saja ibunya maupun Riana membicarakan kapan mereka menikah, tapi sudah puluhan bahkan ratusan kali.

Tapi Damian mejawab dengan singkat.

'Aku belum kepikiran menikah, aku sibuk'

RETURN MY CHILDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang