HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
*****
"Ya kalau kamu mau ninggalin aku dan kedua anak mu sih tidak apa - apa. Lagipula kamu sudah tidak punya apa - apa lagi, kan semua harta mu atas nama ku dan juga Sean"
***
Sepasang suami istri yang usia nya tidak muda lagi itu sedang duduk termenung di halaman belakang rumah nya. Entah apa yang mereka berdua itu pikirkan.
Helaan nafas kasar sudah berapa kali meraka lakukan. Rumah mereka memang sangat besar, besar sekali. Tapi, sepi. Sepi, sunyi dan hambar.
Walaupun pengurus rumah ini puluhan jumlah nya tapi bukan itu yang mereka maksud dan inginkan. Mereka bukan keluarga, mereka hanya orang luar yang kebetulan tinggal di rumah nya.
Hanya mereka berdua. Ya, hanya mereka berdua. Tanpa anak dan juga cucu.
Mungkin ini karma yang mereka terima.
"Aku rindu Damian dan Sean" Lirih Liana, angin sore menerpa kulit putih nya yang sudah keriput itu.
"Ini lah balasan yang harus kau terima atas apa yang pernah kau lakukan dulu" Alex menatap kosong tanaman yang ada di depan nya.
"Atas kelakuan jahat mu. Inilah imbalan nya jadi tidak perlu kau sesali"
"Jika kau tidak egois mungkin saat ini kita sedang berkumpul dengan mereka"
"Kenapa kau selalu menyalahkan ku saja? Bukan kah kau juga sama? Bahkan Damian kabur dari rumah dulu karena mu juga? Jadi jangan semua nya kau limpahkan kepada ku" kesal Liana tidak terima karena suami nya hanya menyalahkan nya saja.
"Ya aku tau aku salah, dan aku sangat menyesalinya. Tapi tidak untuk kau, kau masih saja keras dengan niat mu yang tetap menjodohkan Damian dengan wanita itu. Sampai tega menghancurkan kebahagiaan putra mu sendiri demi obsesi gila mu untuk menjadikan wanita itu menantu mu"
"Lihat kita sekarang! Menyedihkan! Harta banyak tidak ada guna nya jika seperti ini. Aku sudah tua kau pun begitu. Aku juga ingin merasakan sepeti orang - orang" ujar Alex menggebu. Tak terasa air mata nya menetes. Bukan kali ini saja air mata itu jatuh tapi hampir setiap hari.
Kesepian. Itu yang ia rasakan.
"Baru sekarang kau sadar betapa busuk nya wanita pilihan mu? Berlaga seperti wanita berkelas dan berpendidikan nyata nya rendahan dan hina. Di gilir banyak pria hanya demi uang dan kesenangan. Wanita seperti itu kan yang dulu selalu kau bangga - bangga kan dan kau elu - elu kan?"
"Jika di bandingkan dengan Alana tidak ada apa - apa nya. Dulu kalian selalu menghina Alana karena dia miskin dan wanita rendahan yang tidak tau asal - usul nya. Tapi sekarang apa? Dia lebih dari yang kau bayangkan. Dia dari keluarga terhormat bahkan kekayaan yang ia miliki melebihi kita. Bahkan putra mu sekarang tidak punya apa - apa. Pria yang hanya menjalankan semua bisnis nya tapi tidak punya apa - apa secara sah. Semua harta nya sudah atas milik Alana. Jadi tidak ada alasan lagi kau bisa merendahkan nya, saat ini putra mu yang miskin"
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN MY CHILD
General FictionKau menghancurkan hidup ku yang sudah tidak ada apa - apa nya ini.