PART 52

10K 439 44
                                        

Jangan bosen ya klo cerita ini part nya banyak😆 aku nya nyaman bgt sama cerita ini.. Haha

HAPPY READING

.

.

.

.

.

.

*****

"Akan ku balas kau wanita jalang!" teriakan terakhir yang Alana dengar.

"Jalang teriak jalang" ujar nya pelan.

"Luar biasa kau Alana" pada diri sendiri lalu terkekeh sendiri setelah sadar apa yang telah ia lakukan barusan.


***


Alana memasuki area supermarket dengan nafas sedikit ngos - ngosan. Bukan karena habis berlari tapi emosi karena kejadian beberapa saat yang lalu. Tak pernah lepas tangan kanan nya selalu mengelus perut buncit nya sambil berdoa supaya kelak anak nya tak jahat seperti dua nenek lampir tadi. Heran, kok bisa ada orang sejahat itu. Pasti mati nya masuk neraka, dalam hatinya.

Menghela nafas sesaat sebelum ia benar - benar mendekati dua asisten rumah nya itu. Jangan sampai kedua wanita muda itu tau, bisa - bisa kejadian nya sampai ke telinga dua pria dirumah. Urusan nya makin panjang. Dan semoga saja kedua wanita itu tak mengetahui kejadia itu, walaupun itu tidak mungkin terjadi.

"Sudah semua?" tanya Alana saat ia sudah disamping Lily dan Emely. Kedua asisten rumah nya itupun menoleh. Alana melihat dua trolley berukurab besar yang kedua nya memegang masing - masing satu.

Trolley yang di bawa Lily berisi sayur - sayuran, daging, ikan, bumbu - bumbu masak dan juga buah - buahan. Sedangkan yang di bawa Emily berisi keperluan rumah lain nya.

"Sudah nyonya, hanya beberapa saja yang belum" jawab Lily sopan. Alana mengangguk. Dan mengambil alih catatan yang akan mereka akan beli dari tangan Emily dan Alana pun berjalan mencari barang yang mereka cari dan diikuti oleh kedua wanita yang masih berstatus gadis itu dari belakang.

"Habis ini kita makan dulu ya, aku lapar" kedua gadis itupun mengangguk saja. Bukan baru ini saja Alana mengajak mereka makan bersama terlebih dahulu setelah belanja. Tapi sering sekali, bahkan setiap sehabis belanja mereka selalu makan bersama.


Drrtt

Drrtt

Ponsel nya bergetar menandakan ada yang menelpon, Alana pun langsung mengangkat nya sambil mengambil belanjaan nya.

"Kenapa sayang?" jawab Alana lembut kepada sang penelpon, siapa lagi jika bukan Sean, putra tercinta nya.

"Ibu kapan pulang?"

"Masih sedikit lama, sayang. Ibu mampir makan dulu sama Lily dan Emily. Tumben kamu bertanya"

"Aku bosan dirumah sendiri"

"Kan ada ayah dirumah, sudah seperti anak kecil saja kamu"

RETURN MY CHILDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang