HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
*****
Perdebatan itu masih berlanjut sampai satu jam kemudian. Mereka berhenti saat tuan/nyonya Kim, Jihyun, Shin, Jaehyun dan Jaemin datang. Mereka baru menghentikan nya. Alana menghela nafas saat mereka semua datang, setidaknya telinga nya tidak sakit lagi.
***
Usia kandungan Alana saat ini sudah memasuki bulan ke tujuh. Walaupun kehamilan nya sudah ditrimester ke tiga tapi keinginan - keinginan aneh nya tidak juga berhenti, justru semakin menjadi.
Sudah satu bulan belakangan ini Alana dan Damian tidak tidur dalam satu ranjang yang sama. Itu dikarenakan Alana tidak tahan dengan bau tubuh suami nya itu. Setiap Alana mencium bau tubuh Damian justru dia selalu muntah - muntah layaknya hamil muda. Jangan kan dalam jarak dekat. Jarak lima meter saja Alana masih mencium aroma tak sedap dari tubuh suami nya itu.
Damian meradang sendiri dibuat nya, padahal tubuh nya tidak lah bau seperti apa yang Alana katakan itu, bahkan tubuh nya sangat wangi. Karena tidak mau dikatai bau oleh Alana, Damian bahkan mandi tiga kali dalam sehari. Pagi hari, sore hari setelah pulang kerja dan malam hari saat ia akan tidur. Tapi masih saja ditolak.
Padahal Damian sangat merindukan istri nya itu, sudah satu bulan ia tidak memeluk tubuh istrinya saat tidur. Hanya guling sialan lah yang bisa ia peluk saat ini.
"Apa dosa hamba setinggi gunung himalaya dan seluas samudra? Sampai - sampai calon anak ku yang masih dalam kandungan istri hamba saja tak menginginkan aku ya Tuhan" keluh Damian frustasi dengan bumbu - bumbu berlebihan nya itu.
"Sayang, bujuk ibu dong supaya mau dekat - dekat dengan ayah lagi" ujar nya dengan memandang sebuah gambar USG bayi di tangan nya.
"Ayah rindu sekali dengan ibu, dengan kamu juga. Rindu sekali sampai rasanya tidak tertahan" keluh nya lagi. Akhir - akhir ini dia sering mengeluh, apalagi dengan tingkah Alana yang membuatnya rugu besar.
"Sudahlah, yah. Jangan berlebihan. Ayah sudah tua. Tidak cocok lagi mengeluh seperti itu, menggelikan" timpal Sean yang sejak tadi diam saja sambil memainkan ponsel nya. Damian menoleh kearah Sean dengan tatapan tajam tapi setelahnya berubah dengan sendu.
"Kau sih belum merasakan diposisi ayah. Coba kalau kau diposisi ayah, pasti akan tau rasanya dan akan melakukan hal yang sama seperti ayh" Sean hanya memutarkan matanya mendengar ucapan ngelantur ayahnya yang di ulang - ulang.
"Please, yah. Aku geli dengan tingkah melow ayah saat ini. Itu tidak cocok dengan ayah. Ayah itu monster diluaran sana dan seketika lembek seperti bubur kalau dirumah".
Damian bangkit dari baringan ogah - ogahan nya di sofa ruang televisi itu lalu berdiri dengan menghadap Sean.
"Bicara dengan mu ini membuat ayah darah tinggi saja! Anak tidak tau perasaan" kesal Damian dan meninggalkan Sean yang tertawa keras melihat ayah nya yang kesal seperti tadi, bukan hanya tadi saja, tapi setiap hari.
![](https://img.wattpad.com/cover/135912474-288-k277621.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN MY CHILD
Fiksi UmumKau menghancurkan hidup ku yang sudah tidak ada apa - apa nya ini.