14. KENNETH 👨‍💼

18.5K 750 4
                                    

"Abigail?" Kenneth menatap wajah Abigail setelah pelayan meninggalkan mereka berdua.

"Ya?" Abigail balas menatap Kenneth. Sebenarnya dia grogi karena ini pertama kalinya Aby keluar dan makan malam berdua dengan pria. Tapi demi rasa penasarannya terhadap kejadian yang menimpanya, Aby mencoba bersikap biasa saja.

"Aku benar-benar minta maaf atas kejadian itu." Wajah Kenneth terlihat merasa bersalah.

"Itu bukan salahmu Kenneth." Balas Aby tidak terima Kenneth menyalahkan dirinya atas insiden itu. Jelas-jelas yang melakukan hal itu adalah kelima wanita bar-bar itu.

"Tapi itu semua gara-gara aku." Bantah Kenneth. "Aku tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Selena, seperti yang di pikirkan orang-orang selama ini. Selena menyukaiku tapi aku tidak menyukainya. Semua orang di sekolah menganggap jika kami berdua berpacaran. Bukan aku tidak mau membantah, aku hanya tidak mau peduli dengan drama murahan Selena dan kawan-kawannya." Jelas Kenneth.

"Siapa Selena?" Tanya Aby bingung.

"Sudah kuduga." Sahut Kenneth tersenyum karena dugaannya selama ini mengenai Aby yang tidak mengenal dirinya dan Selena. "Sepertinya kau memang memiliki ruang sosial sendiri." Lanjut Kenneth masih tersenyum.

Aby mengernyitkan dahinya karena bingung dengan ucapan Kenneth.

"Selena dan kawan-kawannya yang menyerangmu malam itu."Kenneth kembalimenjelaskan melihat raut kebingungan Aby. "Aku juga tidak tahu mengenai kejadian itu, tapi tadi siang chat group sekolah heboh karena berita penarikan ijazah Selena dan keempat temannya." Lanjut Kenneth

"Apa?!" Seru Aby tidak tahan untuk tidak berteriak mendengar penjelasan Kenneth.

Kenneth mulai menyadari jika Aby juga tidak mengetahui mengenai berita heboh itu.

"Semua orang tidak percaya dengan ini. Mereka penasaran siapa yang melakukan itu. Aku yakin orang itu pasti orang yang sangat berpengaruh. Orang tua Selena bukan orang biasa, jadi pihak sekolah tidak mungkin berani melakukan hal itu." Jelas Kenneth. "Dan kau sekarang menjadi orang yang sangat terkenal di sekolah sejak kemunculan berita itu. Mereka penasaran denganmu." Lanjut Kenneth santai.

Jantung Aby hampir copot mendegar penuturan Kenneth. Dia bahkan tidak ikut tergabung di chat group sekolahnya karena memang tidak ada yang mengenalnya selain Emma.

"Abigail?" Tanya Kenneth mencoba menghentikan aksi menganga Abigail.

"Ya?" Sahut Aby.

"Ada apa? Sepertinya kau terlalu shock mendengar hal ini? Apakau memang tidak tahu siapa yang melakukan hal itu pada Selena dan teman-temannya?" Tanya Kenneth penasaran.

"Tidak. Aku benar-benar tidak mengetahuinya. Aku pikir masalah itu sudah selesai. Aku bahkan sudah melupakannya." Jawab Aby meyakinkan Kenneth.

Kenneth tampak terdiam, sedang memikirkan sesuatu.

"Apakah kau salah satu penerima beasiswa di sekolah?" Tanya Kenneth ragu mengingat Abigail adalah salah satu lulusan terbaik.

"Tidak. Aku hanya siswa biasa saja." Jawab Aby.

Kenneth semakin penasaran. Sebenarnyasiapa Abigail? Bukan siswa berprestasi yang mendapatkan beasiswa. Bukan sosok yang terkenal, padahal dengan wajahnya yang cantik Abigail berpotensimenjadi cewek populer di sekolah. Tapi lima orang siswa dengan orang tua yang sangat berpengaruh harus menerima kenyataan jika mereka tidak bisa lulus dari Stuyvesant High School, hanya karena menyerang seorang Abigail si gadis biasa yang tidak di kenal seantero sekolah.

Sedangkan Aby juga sedang menerka-nerka siapa yang telah melakukan hal gila itu. Dia sempat berpikir jika Adam lah yang melakukannya. Tapi tidak mungkin. Adam bahkan masih berada di Singapore dan tidak tahu menahu mengenai masalah ini.

"Maaf Abigail. Kalau boleh tahu nama keluargamu siapa?" Tanya Kenneth sedikit canggung. "Maaf ini bukan seperti yang kau pikirkan." Lanjut Kenneth melihat wajah bingung Aby dan tidak menjawab pertanyaanya. "Aku hanya ingin mengetahuinya saja. Mungkin juga bisa membantu menyelesaikan teka-teki ini."

Aby tampak berpikir. Dia tidak pernah menceritakan mengenai keluarganya kepada teman sekolahnya. Bahkan Emma pun tidak mengetahuinya. Dan sekarang apakah dia akan menceritakannya kepada Kenneth yang notabene baru di kenalnya? Tapi mengingat usaha Kenneth yang mau menguhubunginya dan meminta maaf soal kejadian itu, Aby merasa jika tidak ada salahnya Kenneth mengetahui keadaan keluarganya. Mungkin juga itu akan membantu Aby mengetahui siapa sosok yang telah melakukan hal gila itu.

"Nama keluargaku Jhonson." Aby mulai menjelaskan "Mommyku sudah meninggal 10 tahun yang lalu, karena kecelakaan mobil. Ayahku tidak ada." Aby memberikan sedikit jeda sebelum kembali melanjutkan "Lebih tepatnya aku tidak tahu siapa ayahku. Mommyku tidak pernah memberitahu."

"Maafkan aku Abigail. Tidak seharusnya aku bertanya hal seperti itu." Ujar Kenneth merasa bersalah.

"Tidak apa-apa, lagi pula itu kejadiannya sudah lama." Ujar Aby sambil tersenyum meyakinkan Kenneth jika dia benar baik-baik saja. "Tidak lama setelah Mommyku meninggal, aku di bawa oleh seseorang yang sekarang menjadi ayah angkatku ke New York dan aku tinggal bersamanya sampai sekarang. Namanya Adam Franklin." Jelas Aby.

"Pantas saja. Apa mungkin dia tidak tahu jika pemilik sekolah itu adalah ayah angkatnya?" Gumam Kenneth dalam hatinya.

Kenneth hendak bertanya lagi tapi seorang pelayan menghampiri meja mereka dan membawa makanan yang telah mereka pesan.

Mereka mulai melahap makanan mereka masing-masing. Tapi sepertinya mereka berdua tidak benar-benar sedang menikmati makanan. Mereka terlihat seperti 2 orang yang duduk bersama namun pikiran mereka berada jauh dari tempat. Kenneth sibuk dengan pikirannya dan Abigail juga melakukan hal yang sama.

"Apakah kau tidak tahu siapa pemilik sekolah itu Abigail?" Kenneth tidak tahan untuk tidak melontarkan pertanyaan itu.

Aby menggeleng. "Ya sudahlah, aku juga sudah tidak terlalu memikirkan masalah itu. Soal masalah penarikan ijazah itu biarlah menjadi urusan mereka saja." Jawab Aby enteng dan tidak mau ambil pusing. Lagi pula mereka memang pantas mendapatkannya bukan?

Kenneth tidak ingin memberi tahu Aby jika Adam Franklin lah pemilik sekolah itu. Dia yakin ada alasan di balik ketidaktahuan Abigail atas hal ini. Dia tidak ingin membahas mengenai kasus malam itu lagi dan juga mengenai posisi Adam di sekolah.

"Eheeem." Kenneth mengeluarkan batuk yang di buat-buat. "Apakah kau sudah memiliki pacar?" Tanyanya kemudian.

"Aku tidak pernah berpacaran." Jawabnya datar dan jujur.

"Benarkah? Apa sekarang tidak ada pria yang sedang mendekatimu selain aku?" Tanya Kenneth santai namun dalam hatinya dia merutuki dirinya yang yang telah terang-terangan mengakui jika dia sedang berniat mendekati Abigail.

"Tidak ada, hanya kau." Jawab Aby polos. Menurutnya kata mendekati yang di maksud Kenneth adalah mendekatinya sebagai teman.

Kenneth tampak tersenyum senang mendengar pernyataan polos Aby.

***

"Berarti Nicholas adalah kakakmu?" Tanya Kenneth yang membuat Aby menoleh kearahnya.

"Kaumengenalnya?" Tanya Aby heran.

"Siapa yang tidak kenal dengan Nicholas. Hampir semua orang di Amerika ini mengenalnya. Nicholas si pewaris tunggal perusahaan raksasa milik keluarga kalian. Pria paling arogan dan berbahaya." Kenneth menjelaskan seolah-olah Aby tidak mengetahui mengenai sifat arogan Nicholas.

"Bukan. Dia bukan kakakku." Jawab Aby singkat.

"Dia kakak angkatmu." Sahut Kenneth.

"Hubungan kami tidak seperti kakak adik pada umumnya." Abigail kembali menjawab singkat.

"Aku bisa mengerti." Jawab Kenneth singkat yang mulai paham mengenai situasi Aby. Keadaan keluarga Franklin yang selalu jadi topik utama pemberitaanlah yang membuat Kenneth dengan cepat mengerti.

***

tbc...

cast :
-------------------------------------------------------------------------

Lane Matthew Hitt as Kenneth Armstrong

ABIGAIL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang