6. SHE CRIED 😭

21.1K 861 10
                                    

Stuyvesant High School, 09.00 AM

Setelah menempuh perjalanan menggunakan angkutan umum selama kurang lebih 40 menit, Abigail akhirnya sampai dipintu gerbang Stuyvesant High School. Ya, Abigail menempuh pendidikannya disalah satu sekolah bergengsi di kota New York yang merupakan sebuah sekolah yang berada dibawah naungan Franklin Corporation.

Selama hampir 6 tahun bersekolah di Stuyvesant High School, Abigail hanya memiliki seorang sahabat perempuan bernama Emma. Emma merupakan anak yang berasal dari keluarga sederhana, dia bisa masuk di Stuyvesant High School karena mendapatkan beasiswa berkat kepintarannya.

Sehari-hariAby hanya bersama Emma, mengunjungi perpustakaan, makan siang dikantin dan mengobrol dikelas saat jam istirahat. Tapi Aby merasa senang akan hal itu, begitu juga dengan Emma. Mereka berdua merasa minder bergaul dengan teman-teman sekolahnya yang 95% merupakan anak-anak dari pejabat tinggi negara, pengusaha-pengusaha kaya kelas atas dan anak-anak sederetan keluarga berpengaruh lainnya di New York. Selebihnya merupakan anak-anak biasa yang beruntung mendapatkan beasiswa seperti halnya Emma.

Emma merupakan satu-satunya penghuni Stuyvesant High School yang mengetahui status Aby sebagai anak yatim piatu dan anak angkat sebuah keluarga kaya. Selain pihak sekolah tentunya. Pihak sekolah mengetahui hal ini karena Adam sendiri yang meminta agar namanya yang dimuat sebagai wali Aby. Dan pihak sekolah menyetujui permintaan Adam untuk tidak memberitahukan hal kepemilikan sekolahnya pada Aby.

***

Franklin Mansion, 01.00 PM

"Bibi Alice aku pulang!" Seru Aby setelah memasuki ruang tamu yang besar itu.

"Apa ibumu si wanita jalang itu yang mengajarkanmu untuk berteriak setiap pulang kerumah?"

Bukan suara lembut Alice yang menyahutnya, melainkan sebuah suara berat. Aby memutar kepalanya was-was sambil mencari sumber suara.

DEG.

Jantung Aby hampir jatuh kelantai ketika matanya bertemu tatap dengan pemilik suara berat itu. Nicholas sedang menatapnya dengan tatapan datar namun sangat mengerikan.

Tanpa menunggu lama Aby langsung menundukkan kepalanya dan pelan-pelan melangkahkan kakinya untuk menjauh dari Nicholas.

"Apakau juga tidak diajarkan sopan santun olehnya? kau bahkan tidak menjawab pertanyaanku, dan sekarang dengan santainya kau akan pergi?" Tanya Nicholas masih dengan tatapan datarnya.

Aby menghentikan langkahnya. Dia tidak berani mengangkat wajahnya, dia tetap menundukkan kepala dan menutup mata.

Aby diam terpaku ditempatnya berdiri. Dia ingin menjawab pertanyaan Nicholas tapi dia takut. Dia juga tidak mau menjawab, tapi hati kecilnya memberontak mendengar Mommynya disebut jalang oleh Nicholas.

"Jawab aku sialan!!" Bentak Nicholas.

Aby terkejut dan mengangkat wajahnya. Namun dia lebih terkejut lagi ketika dia hendak berbicara, matanya langsung melebar menyadari sesuatu datang ke arahnya.

"Huaaaa!!!" Tanpa memperdulikan Nicholas yang sedang menatapnya marah, Aby langsung teriak dan berlari sekencang-kencangnya menuju kamarnya dan langsung menutup pintunya.

"Dasar anjing kecil sialan." Umpat Aby setelah dia berhasil mengatur nafasnya dan mengunci pintu kamarnya.

Sedangkan diruang tamu, Nicholas sedang menggendong anjing kecil itu sambil tertawa puas.

"Kau benar-benar hebat kawan, kau tahu tugasmu ada disini." Ujar Nicholas pada anjing dalam gendongannya masih dengan tawa nyaringnya.

***

ABIGAIL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang