29. MEET WITH MR. ARMSTRONG 👨‍💼

17.3K 660 8
                                    

"Kita mampir makan siang." Ujar Nicholas sambil mengemudikan mobilnya.

"Baik." Sahut Abigail singkat. Abigail sedang tidak ingin mengobrol dengan Nicholas. Saat ini dia sedang sibuk mencari cara untuk menghentikan Nicholas bertemu dengan Adam. Namun tak ada satu pun ide yang bisa muncul di kepalanya. "Aku harus bagaimana sekarang?" Tanyanya dalam hati.

"Ada apa?" Tanya Nicholas yang melihat gerak-gerik Abigail yang sepertinya sedang gelisah.

"Ha?" Sahut Abigail.

"Kau kenapa? Kau terlihat cemas." Ujar Nicholas sambil mengernyitkan dahinya seraya mematikan mesin mobilnya.

"Tidak apa-apa." Jawab Abigail berbohong. "Apa kita akan makan siang disini?" Lanjut Abigail melihat Nicholas menghentikan mobilnya di depan sebuah restoran mewah. Dia tidak ingin berlama - lama di dalam mobil untuk menghindari interogasi dari Nicholas.

"Kau tidak mau makan di sini?" Sahut Nicholas

"Aku mau. Maksudku ayo kita turun."

***

"Duduklah" Ujar Nicholas setelah menyiapkan sebuah kursi untuk Abigail.

Nicholas memperhatikan dalam-dalam wajah Abigail yang sedang diam, tapi Nicholas yakin otak perempuan itu sedang tidak diam.

"Ada apa Abigail? Sepertinya ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu." Tebakan Nicholas memang benar.

"Apa terlihat begitu jelas atau kau hanya menebaknya saja?" Sahut Abigail asal.

"Sangat jelas." Sahut Nicholas singkat.

"Emm... Apa kau mengenal pria berjas hitam di sana?" Tanya Abigail sambil menunjuk kearah pria yang dimaksud dengan menggunakan ekor matanya. "Namanya Carlos Armstrong. Kami pernah bertemu sekali, tapi sepertinya kami tidak hanya bertemu sekali, wajahnya sangat tidak asing. Tapi aku benar-benar tidak bisa mengingatnya. Apa mungkin dia teman ayah?" Lanjut Abigail terlihat sedang serius dengan ucapannya.

Nicholas tidak mengikuti arah mata Abigail. Dia sudah langsung tahu siapa pria yang dimaksud Abigail. Dia sempat terkejut karena Abigail mengetahui nama pria itu.

"Kalian pernah bertemu di mana?" Tanya Nicholas berusaha santai.

"Di rumah sakit tempat ayah dirawat di Singapore. Aku tidak sengaja menabraknya. Karena penasaran akhirnya aku menanyakan namanya." Sahut Abigail.

"Dia ayah Kenneth." Sahut Nicholas.

"Jadi dia ayah Kenneth? Tapi kami tidak pernah bertemu sebelumnya, tapi kenapa wajahnya tidak asing?" Abigail tampak begitu bingung. "Wait.. kenapa kau bisa tahu kalau dia ayah Kenneth?" Lanjut Aby penasaran.

"Kau benar-benar payah. Seluruh masyarakat Amerika pasti mengenal keluarga mereka." Jelas Nicholas.

"Benarkah? Apa mereka keluarga selebriti papan atas?" Tanya Abigail asal.

"Carlos Armstrong yang kau maksud adalah putra tunggal presiden Amerika sekarang." Nicholas menjelaskan.

Abigail tidak bisa untuk tidak melongo mendengar penjelasan Nicholas. Jadi selama ini dia bergaul dengan cucu seorang presiden.

"Ekspresimu terlalu berlebihan. Itu bukan hal yang istimewa." Ujar Nicholas melihat sikap Abigail yang menurutnya berlebihan. "Jadi kau akan menjadi istri Kenneth atau istri Nicholas?" Lanjut Nicholas santai.

"Hah?"Abigail terkejut dengan pertanyaan Nicholas. "Aku tidak pernah ada hubungan khusus dengan Kenneth." Jelas Abigail. "Tapi Kenneth memang sempat mengajakku untuk berpacaran. Tapi aku menolak. Aku tidak pandai berpacaran." Aku Aby polos.

ABIGAIL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang