42. THE SECRET IS REVEALD 🤯

14.8K 612 10
                                    

"George buka pintunya." Ujar Nicholas datar. Dia dan George masih berada didalam mobil dan masih mengintai Abigail.

"Kau sudah janji." Sahut George santai.

"Ayolaah. Aku harus menjelaskan yang sebenarnya pada Abigail. Aku tidak mau membiarkan dia salah paham terus." Kata Nicholas hampir dengan nada memohon.

"Itu urusanmu. Dan kau tidak boleh lupa kalau kau sudah berjanji tidak akan menemuinya saat ini." Sahut George santai.

"Kau apa-apaan sih George?! Buka pintunya sekarang kalau kau tidak mau mati di sini." Nicholas mulai kehilangan kesabarannya melihat tingkah George yang menurutnya keterlaluan.

George tidak memperdulikan omongan Nicholas, dia malah menghidupkan mesin mobilnya dan tancap gas meninggalkan lingkungan biarawati tersebut.

"Sialan kau George!! Hentikan mobilnya bajingan!" Teriak Nicholas yang sudah kehilangan kesabarannya.

George tidak menggubris Nicholas. Dia tetap fokus menyetir dengan kecepatan penuh tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan raya.

Melihat hal itu, Nicholas mulai sadar jika ada sesuatu yang tidak beres dengan George. Akhirnya Nicholas memilih diam dan membiarkan George menyetir. Yang terpenting dia sudah tahu kondisi Abigail dan dimana gadis itu berada.

***

George menghentikan mobilnya di depan perusahaan Nicholas.

"Jangan pikir aku main-main dengan perasaanku pada Abigail." Ujar George datar dan berhasil membuat Nicholas mengurungkan niatnya untuk keluar mobil.

Nicholas diam. Di dalam kepalanya terbayang bagaimana dulu George seperti sangat menggilai Abigail.

"Aku tidak peduli kau ingin memilikinya atau tidak. Yang jelas aku juga ingin memilikinya. Dan aku tidak peduli dengan pemberitaan mengenai kalian akhir-akhir ini." Lanjut George dengan nada serius dan tatapan lurus kedepan. "Berhentilah menyakitinya. Kau berada di sekitarnya saja sudah membuat dia menderita, jadi jangan pernah melakukan sesuatu yang bisa membuat hati nya benar-benar sakit."

"Turunlah. Aku sedang tidak ingin baku hantam." Ujar George memotong ucapan Nicholas.

***

"Suster, terima kasih telah mengijinkan aku menginap di sini semalaman. Sekarang aku minta ijin untuk pulang ke rumah." Ujar Abigail lembut.

Suster kepala dan para biarawati kebetulan sedang menikmati hidangan santai sore hari di teras asrama, ada suster Ella juga di sana. Moment ini dimanfaatkan Abigail untuk mohon diri dan berterima kasih kepada para suster di sana. Sore ini dia berencana akan kembali ke mansion Adam.

***

Sesampai di ruangannya, Nicholas langsung mengambil kunci mobilnya dan bergegas keluar dari ruangannya. Dia akan menemui Abigail dan membujuknya untuk pulang ke mansion.

Baru saja dia akan menghidupkan mesin mobilnya, ponselnya tiba-tiba berdering. Panggilan dari Alex.

"Selama sore tuan. maaf mengganggu, aku hanya ingin menginformasikan kalau baru saja non Abigail masuk ke mansion." Ujar Alex melalui ponsel.

"Aku akan kesana sekarang. Jaga jangan sampai dia keluar mansion." Sahut Nicholas yang langsung menyalakan mesin mobilnya dan melaju kencang menuju mansion.

***

"Non Abigail??!" Seru Alice tidak percaya melihat sosok Abigail berdiri di ambang pintu.

Abigail berjalan mendekati Alice dan langsung memeluknya dan tangisnya pun pecah. Ada banyak alasan kenapa Abigail menangis. Fakta mengenai ayah kandungnyalah yang menjadi faktor utama, dan fakta mengenai Nicholas yang berselingkuh serta Nicholas yang tidak mencarinya merupakan faktor tambahannya. Dia berpikir jika Nicholas sebenarnya tidak pernah mencintainya. Omongan Nicholas selama ini hanyalah bualan belaka.

15 menit kemudian....

"Abigail !!" Seru Nicholas melihat Abigail yang sudah berada di tengah tangga menuju lantai atas.

"Aku mau istirahat." Ujar Abigail tanpa melihat kearah Nicholas. Dia tetap melanjutkan langkahnya.

Nicholas berlari menghampiri Abigail.

"Kita perlu bicara." Ujar Nicholas yang sudah berada di sebelah Abigail.

"Aku mau istirahat." Jawab Abigail datar tanpa menggubris keberadaan Nicholas.

Abigail sudah sampai di depan kamarnya dan langsung mendorong pintu kamar dan masuk ke dalam. Dia hendak menutup pintu kamarnya tapi ternyata Nicholas sudah ikut masuk.

Nicholas langsung menutup pintu kamar Abigail dan menghampiri Abigail.

"Kau salah paham." Ujar Nicholas setelah berdiri di hadapan Abigail. Melihat sosok Abigail yang sudah ada di hadapannya membuat rasa rindu Nicholas malah semakin menggila. Dia ingin sekali memeluk erat tubuh gadis itu. Tapi dia mencoba menahan diri, dia yakin jika Abigail masih kesal.

Abigail diam dengan tatapan kosong.

"Aku tidak melakukan apa-apa dengan wanita itu. Kau bisa memeriksa cctv kalau kau tidak percaya." Jelas Nicholas dengan wajah memohon maaf.

"Kau membohongiku selama ini." Ujar Abigail tanpa memandang Nicholas.

"Maksdumu?" Tanya Nicholas heran dan bingung.

"Kau sudah tahu kalau Carlos Armstrong adalah ayah kandungku. Apa kau sengaja menyembunyikannya dariku? Apa itu alasanmu melarangku dekat dengan Kenneth? Apa itu alasanmu menyuruh anak buahmu untuk menyembunyikan identitas Mommyku? Apa aku terlalu remeh dan tidak pantas untuk mengetahui rahasia sebesar itu?" Tutur Abigail yang sudah mulai menjatuhkan air matanya.

Nicholas diam membeku mendengar penuturan Abigail. Dia tidak menyangka semuanya akan seperti ini. Dia tidak berniat ingin menyembunyikan hal itu selamanya dari Abigail, dia sudah merencanakan kapan dia akan memberitahu hal itu pada Abigail. Tapi semuanya berantakan. Abigail sudah mengetahuinya terlebih dahulu. Ketakutan Nicholas yang awalnya hanya takut Abigail akan meninggalkannya dan kembali ke ayah kandungnya, kini bertambah karena Abigail mengetahui kebohongannya selama ini. Dia akan kembali kehilangan kepercayaan Abigail.

Dan melihat Abigail yang tampak begitu rapuh dan mengeluarkan air mata membuat Nicholas semakin merasa bersalah. Perlahan dia mendekatkan tubuhnya dan meraih tubuh Abigail. Tapi Abigail menolak, dia menjauh dari Nicholas.

"Jangan sentuh aku!" Seru Abigail yang sudah membanjiri pipinya dengan air mata.

"Abigail aku minta maaf. Aku bisa menjelaskan semua ini. Aku mohon beri aku waktu menjelaskan." Pinta Nicholas seraya memohon.

"Aku tidak ingin mendengar penjelasan apapun. Aku mohon tinggalkan aku sendiri." Ujar Abigail dengan nada lirih dan mulai menangis sesenggukan.

Hati Nicholas semakin sakit dan hancur melihat Abigail yang semakin menangis. Akhirnya dengan menuruti ego nya, dia mendekati Abigail dan memeluk Abigail dengan paksa.

Abigail memberontak karena tidak ingin dipeluk Nicholas. Tapi seperti biasanya, tenaganya tidak sebanding dengan tenaga Nicholas dan akhirnya dia harus mengalah dan membiarkan Nicholas memeluknya.

"Aku mencintaimu Abigail. Aku sangat menyayangimu. Aku tidak ingin kehilanganmu. Aku mau kau tetap jadi milikku. Maaf aku egois. Dan ini adalah keegoisan terbesarku. Aku tidak akan membiarkanmu meninggalkanku. Dan kau sudah pernah berjanji Abigail. Kau harus ingat itu." Tutur Nicholas sambil memeluk erat tubuh Abigail.

Abigail tidak menjawab. Dia malah semakin terisak di dalam pelukan Nicholas.

Setelah cukup lama memeluk Abigail dan rasa rindunya telah terobati, Nicholas melepaskan pelukannya.

Merasakan Nicholas melepaskan pelukannya, Abigail langsung menjauh dan memasang jarak antara dia dan Nicholas.

"Aku mohon biarkan aku istirahat." Ujar Abigail yang langsung berjalan ke arah ranjangnya dan berbaring di atasnya sambil menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

Hati Nicholas kembali sakit.

***tbc...

ABIGAIL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang