28. BARBARA'S SUSPICION WAS PROVEN 🤯

18.6K 672 4
                                    

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Nicholas dengan kening yang berkerut melihat Barbara berada di penthousenya. "Mana Abigail?" Tanya Nicholas sedikit khawatir karena tidak melihat sosok Abigail.

"Kaubahkan tidak menyapaku terlebih dulu, kau malah menanyakan wanita itu. Kau menyebalkan Nick." Ujar Barbara dengan bibir dikerucutkan.

Nicholas tidak menggubris Barbara. Dia langsung berjalan menuju balkon dan langsung merasa lega ketika melihat sosok Abigail yang sepertinya sudah terlelap di sofa besar. Dia mendekati Abigail dan membelai lembut rambut gadis itu kemudian mengecup bibir gadis itu.

"Apa yang kau lakukan?!" Teriak Barbara melihat Nicholas mengecup bibir Abigail.

Nicholas tidak menjawab, dia hanya melihat sekilas kearah Barbara dan kemudian kembali melihat Abigail dan memastikan tidur gadis itu tidak terganggu dengan suara bar-barnya Barbara. Setelah melihat Abigail yang ternyata tidak terusik sama sekali, Nicholas langsung bangkit berdiri dan berjalan memasuki penthousenya.

"Kau harus menjelaskan ini Nick!" Teriak Barbara sambil mengikuti Nicholas. "Bagaimana bisa kau mencium bibirnya sedangkan dia hanyalah adikmu!" Suara Barbara tidak kunjung mengecil.

"Dia bukan adikku. Dia akan menjadi istriku." Jawab Nicholas datar sambil berjalan menuju meja kerjanya.

Barbara melongo mendengar ucapan Nicholas. Otaknya tidak bisa berputar untuk mencari alasan yang menurutnya bisa masuk akal. Tapi dia benar-benar tidak bisa menemukannya.

"Apa maksdumu Nick?" Tanya Barbara dengan suara pelan berharap Nicholas bisa mengatakan jika dia hanya salah berbicara.

Nicholas sudah duduk di kursi meja kerjanya. Dia mengangkat kedua kakinya dan meletakkannya di atas meja. Dia tidak ingin berbicara lebih banyak lagi kepada Barbara. Dia memilih untuk memejamkan matanya dan tidak akan menjawab pertanyaan Barbara yang menurutnya tidak penting.

"Nick jawab aku." Lanjut Barbara lirih dan melangkah mendekat kearah Nicholas.

Tidak ada jawaban dari Nicholas, sampai akhirnya Nicholas menghirup aroma parfum wanita semakin dekat di hidungnya. Perlahan dia membuka matanya dan menemukan Barbara sudah berdiri di dekatnya sambil menatapnya dengan wajah penasaran bercampur sedih.

"Katakan kalau kau hanya bercanda mengenai omonganmu barusan." Ujar Barbara cemas.

"Omonganku yang mana?" Sahut Nicholas masih santai.

"Kaujangan pura-pura bodoh Nick." Barbara mulai kesal.

"Apanya yang bercanda? Kau kan tahu kalau Abigail memang bukan adikku. Dia hanya anak angkatnya Adam. Bukan berarti dia bisa menjadi adikku." Jawab Nicholas masih enteng. "Ada lagi?" Tanyanya agar Barbara bisa selesai dengan pertanyaannya dan pergi dari penthousenya.

"Kau mengatakan kalau dia akan jadi istrimu." Barbara tidak bisa menahan kekesalannya.

"Abigail memang akan jadi istriku. Dan soal pertunangan kita, kau berhenti berharap soal itu. Besok atau lusa aku akan meminta Adam untuk membatalkan itu." Jelas Nicholassantai tapi bernada serius. "Sekarang kau bisa pergi. Aku mau beristirahat." Lanjut Nicholas.

"Apa-apaan kau Nick?!" Seru Barbara tidak terima dengan apa yang baru saja didengarnya. "Aku tidak mau. Kau tetap tunanganku. Sampai kapan pun aku tidak mau membatalkan pertunangan itu. Tidak akan!"

"Aku yakin kau bukan wanita bodoh yang tidak bisa mengetahui perasaanku yang sebenarnya untukmu. Aku pikir aku tidak perlu menjelaskan lebih dalam lagi alasanku tidak menyukaimu. Kau pasti sudah tahu hal itu." Balas Nicholas masih dengan posisinya semula.

"Dan aku juga yakin kalau kau bukan pria bodoh yang akan berpikir bahwa aku hanya akan diam saja diperlakukan seperti ini. Abigail akan menyesali perbuatannya ini. Begitu juga denganmu." Barbara membalas dengan mata penuh amarah.

"Jangan pernah menyentuh Abigail. Sekali kau mengganggunya, maka kau akan tamat. Tanpa meminta ijin Adam pun, saat ini aku menyatakan kalau pertunangan sialan itu dibatalkan. Sekarang kau keluar dari sini." Bentak Nicholas tidak terima Barbara mengancamnya.

***

Sepeninggal Barbara, Nicholas tampak sedang berpikir. Dia tahu kalau Barbara pasti tidak sedang main - main dengan ancamannya. Barbara dan keluarganya terkenal sebagai keluarga yang begitu ambisius dalam setiap hal yang sangat mereka inginkan. Sebenarnya Nicholas tidak takut dengan ancaman Barbara, yang dia khawatirkan adalah Abigail. Abigail terlalu lemah jika harus melawan Barbara dan keluarganya.

"Tidak ada yang bisa menyentuhnya selain aku." Lirih Nicholas sambil mengeraskan rahangnya dan mengepalkan kepalan tangannya.

***

Abigail mendengar semua percakapan Nicholas dan Barbara. Sejak Nicholas datang Abigail sebenarnya sudah terbangun dan hanya pura-pura tidur agar bisa mendengar semua percakapan kedua orang itu.

Dia tidak menyangka Nicholas akan seserius ini dengan ucapannya tadi pagi. Dan yang lebih mengejutkan lagi, Nicholas bahkan tanpa merasa bersalah langsung membatalkan secara sepihak pertunangannya dengan Barbara. Abigail tidak bisa membayangkan rasanya menjadi Barbara.

"Nicholas akan memberitahu ayah mengenai rencananya untuk membatalkan pertunangannya? Bagaimana kalau Nicholas juga memberitahu ayah mengenai hubungan kami yang sudah sampai sejauh ini?" Gumam Abigail dalam hati sambil menggeleng - gelengkan kepalanya.. Secepatnya dia harus bisa mencari cara agar Nicholas tidak memberi tahu Adam mengenai hal memalukan ini.

***

tbc...

ABIGAIL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang