20. THE TRUTH 😐 (Part II)

21K 807 10
                                    

Saat ini mereka sedang menuju ke sebuah toko pakaian wanita. Nicholas yang memilih toko itu.

"Kau duduk saja di sini." Perintah Nicholas kepada Aby menunjuk sebuah sofa kecil.

"Kenapa aku harus duduk? Aku harus membeli baju." Tanya Aby heran.

"Pokoknya kau duduk saja. Aku yang akan mengambilnya." Perintah Nicholas lagi.

Aby semakin bingung.

"Aku juga akan mengambilkan baju untukmu." Sahut George dengan nada serius.

"Mereka benar-benar aneh." Gumam Aby dalam hati.

Aby hanya diam menunggu, kedua sosok pria aneh itu sudah hilang dari pandangannya karena sedang sibuk mencari pakaian untuk Aby.

***

Urusan baju selesai. Kini mereka bertiga sudah kembali ke kamar hotel Nicholas.

"Nick. Aku maubicara serius." Ujar George dengan nada serius.

"Apa kau sekarang sudah berubah pikiran dan akan menerima apa adanya dada besar Catherine?" Sahut Nicholas menggoda George.

Lagi-lagi Aby membelalak matanya mendengar percakapan kedua pria aneh itu. Dia tidak ingin mendengar lebih banyak dan memilih untuk masuk ke ruang tamu kamar.

"Kita bicara di caffee hotel saja." Ujar George. "Beristirahatlah Abigail!! Aku akan kembali dan kita akan menghabiskan malam ini berdua!!" Teriak George. "Awww!!" George meringis merasakan telinganya yang tiba-tiba panas. "Sialan kau Nick!?" Bentak George melihat Nicholas menjewer telinganya dengan kuat.

***

Aby telah selesai mandi. Sambil menunggu rambutnya kering dia merebahkan badannya di ranjang dan masih menggunakan jubah mandi. Baru saja dia merebahkan badannya, rasa kantuk sudah menguasai matanya. Dan tidak lama kemudian Aby si tukang tidur sembarangan akhirnya tertidur.

***

"Kau pasti belum mengunjungi Adam." George membuka percakapan setelah mereka sudah duduk di caffee hotel. "Dan kau juga pasti belum tahu Adam sakit apa. Pasti tebakanku benar lagi." Celoteh George yang ternyata memang benar semua.

"Aku pikir kita akan membahas dada Catherine." Sahut Nicholas pura-pura kecewa.

"Mau sampai kapan kau begini terus Nick? Keadaan Adam akan semakin parah. Setidaknya kau harus menikah." George mencoba berbicara serius.

"Kau sendiri malas menikah, kenapa menyuruh-nyuruhku untuk menikah?" Sahut Nicholas santai.

"Karena Mr. Anderson belum sekarat, sedangkan Adam sudah sangat sekarat." Jelas George santai.

"Ah palingan Adam cuma sakit demam karena kelelahan tidur bersama jalangnya." Nicholas menjawab asal.

"Kau yakin Adam hanya demam?" Tanya George sambil menyulut rokoknya.

"Kemungkinan lain sih HIV/AIDS yang ditularkan jalang-jalangnya." Jawab Nicholas asal.

"Leukimia." Kata George singkat yang sudah mengetahui keadaan Adam yang sebenarnya. Sebelum dia mendatangi Nicholas di hotel, dia terlebih dulu mengunjungi Adam. Berita mengenai Adam yang sedang sakit saat ini sedang heboh dipemberitaan. Namun tidak ada yang tahu kalau Leukimia lah penyakit yang saat ini diderita Adam. Awalnya Adam tidak ingin memberitahukan penyakitnya kepada George, namun melihat wajah anak itu yang begitu meyakinkan dan tulus mau membantunya, akhirnya Adam menceritakan semuanya kepada George.

Nicholas terkejut mendengar perkataan George. Dadanya terasa sesak. Hatinya sakit.

"Kecil kemungkinan dia bisa sembuh, tapi bukan berarti dia tidak bisa disembuhkan sama sekali. Berdoa saja semoga semuanya baik-baik saja." Ujar George serius.

Nicholas menyesap kopi hitamnya. Pikirannya benar-benar kacau.

"Dia mau aku menikah?" Tanyanya memandang lurus dengan tatapan kosong.

"Ya. Dia sangat menginginkan itu. Dia bahkan sudah menyediakan calon istri untukmu." Jelas George.

"Benarkah?" Tanya Nicholas masih memandang lurus.

George mengangguk mantap.

"Siapkan semuanya George. Dua hari lagi aku akan melangsungkan pertunanganku." Sahut Nicholas datar dengan nada serius.

"Kau yakin Nick? Kau bahkan belum tahu siapa wanita itu." Balas George tidak percaya dengan permintaan Nicholas.

Nicholas mengangguk. "Itu yang Adam inginkan bukan?".

George sempat terkejut. Tapi cepat-cepat dia menganggukkan kepalanya. Biar bagaimana pun dia telah berjanji kepada Adam untuk membujuk Nicholas. Mudah-mudahan saja semuanya berjalan lancar. Dia bahkan tidak yakin dengan wanita pilihan Adam. Tapi ya sudahlah, Nicholas juga sudah mau melakukannya.

"Apa itu artinya kau telah memaafkan Adam?" Tanya George

"Setelah tahu kalau Abigail bukan anak haramnya, aku sudah memberi 5% maaf untuknya dan sekarang setelah tahu dia sakit, aku memberinya 45%. Dan sisanya 50% lagi kalau seandainya wanita yang akan dijodohkannya denganku sesuai dengan seleraku." Jelas Nicholas mantap.

"Aku semakin tidak yakin kau mau memaafkannya 100%." Ujar George sambil menghisap dalam-dalam rokoknya. "Tapi tunggu.. Kalau Abigail bukan anak haramnya, berarti Abigail anak siapa?" Tanya George penasaran.

"Aku juga tidak tahu." Nicholas berbohong. Sudah jelas - jelas dia sudah tahu siapa Abigail dan siapa keluarga gadis itu.

***

Nicholas masuk ke dalam kamar dan mencari sosok Aby. Ternyata gadis itu sudah tertidur. Nicholas mendekatinya dan memperhatikan wajah polos gadis itu.

"Tiba-tiba aku berharap wanita yang akan dijodohkan Adam denganku adalah kau." Ujarnya lirih.

Ya, selama percakapannya dengan George, Nicholas sama sekali tidak mengingat sosok Abigail. Tapi sekarang setelah melihat gadis itu, ada rasa yang begitu kuat ingin memiliki gadis itu.

Perlahan dia membuka handuk yang melilit kepala gadis itu dandengan gerakan pelan, Nicholas mulai mengeringkan rambutnya yang masih basah. Matanya tidak bisa lepas dari wajah gadis itu.

***

Setelah selesai mandi, Nicholas merebahkan tubuhnya di sisi sebelah Aby. Matanya sangat mengantuk, tapi pikirannya masih bekerja ria.

Perlahan dia memutar tubuhnya menghadap tubuh Aby yang masih tidur pulas. Dengan satu gerakan dia memeluk tubuh Aby dan membenamkan wajahnya di tengkuk gadis itu.

Menghirup aroma tubuh dan rambut Aby membuat Nicholas merasakan kelegaan dalam dadanya. Ya, sepertinya dia mulai candu dengan keberadaan gadis itu.

Perlahan rasa kantuk menguasai Nicholas. Rasa nyamannya ketika memeluk tubuh gadis itu membuat dia melupakan isi pikirannya dan mulai mengalah pada rasa kantuknya. Nicholas pun akhirnya tertidur.

***

tbc...

ABIGAIL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang