35. REST IN PEACE, ADAM 😭

16.2K 617 4
                                    

"Kita harus pulang sekarang." Nicholas menghampiri Abigail setelah dia selesai berbicara dengan seseorang melalui ponselnya.

"Emm?" Abigail bingung. Baru saja minuman mereka datang, tapi kini mereka sudah harus pergi?

"Ayo." Kata Nicholas sambil menarik lembut tangan Abigail.

Abigail kembali menurut, dia mengikuti Nicholas sambil sekali-sekali melirik minumannya yang belum sempat dinikmatinya.

***

"Ada apa?" Tanya Abigail setelah mereka sudah berada di dalam mobil.

"Adam kritis." Jawab Nicholas singkat sambil menyetir dan menatap kosong jalanan di hadapannya.

Abigail terkejut, dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Dan tanpa sengaja menjatuhkan beberapa butir air matanya.

"Tuhan kumohon, jangan sampai hal buruk terjadi." Mohon Aby dalam hatinya dan tidak sadar dia semakin banyak menjatuhkan air matanya. Perasaannya benar-benar tidak enak saat ini. Rasa bersalah menyelimutinya karena telah melakukan hal yang tidak diinginkan oleh ayahnya.

Abigail masih tetap diam, tapi air matanya terus menerus mengalir di pipinya. Dan sekarang dia sudah tidak bisa membendung tangisannya, tanpa memperdulikan keberadaan Nicholas, Abigail mengeluarkan tangisannya sampai terisak.

Nicholas yang menyadari Abigail menangis langsung menghentikkan mobilnya secara mendadak.
Abigail sempat terkejut tapi tak bisa menghentikan tangisnya.

"Abigail! Kau bisa tenang?!" Nicholas membentak Abigail yang semakin terisak. Saat ini Nicholas juga tidak bisa memungkiri kalau hatinya benar-benar sesak mendengar kabar Adam kritis dan masuk ruang ICU. Tapi melihat tangisan Abigail yang semakin menjadi-jadi, berhasil menaikkan emosi Nicholas.

Mendengar Nicholas berteriak dan membentaknya, Abigail langsung menghentikkan tangisnya dengan menutup rapat mulutnya menggunakan tangannya, tapi tubuhnya masih tetap bergetar hebat. Air matanya masih mengalir dengan derasnya.

Nicholas yang melihat hal itu merasa frustasi sekaligus merasa bersalah pada Abigail.

Perlahan Nicholas meraih kepala Abigail dan membawanya ke pelukannya.

"Maaf. Menangislah." Ujar Nicholas sambil membelai lembut kepala Abigail yang berada di pelukannya.

Adam memang ayah kandung Nicholas, tapi sepertinya Abigail yang paling merasa terpukul mendengar Adam kritis. Bukan tanpa sebab, Abigail pernah merasakan bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang begitu disayanginya, dan rasa-rasanya dia masih belum bisa menerima kenyataan yang sama.

"Bagaimana kalau sampai terjadi hal buruk?" Tanya Abigail sambil terisak di dalam pelukan Nicholas.

"Tenang, semuanya akan baik-baik saja. Kita harus pulang sekarang." Nicholas mencoba menghibur dirinya sendiri dan Abigail.

Abigail menarik kepalanya dari dalam pelukan Nicholas dan mendongakkan kepalanya menatap wajah Nicholas.

"Iya ayah pasti akan baik-baik saja." Ujar Abigail.

Nicholas hanya menganggukkan kepalanya sambil menyeka air mata Abigail dengan telapak tangannya.

Nicholas kembali melajukan mobilnya.

***

"Nick!" Teriak George melihat Nicholas di lobi rumah sakit dengan langkah tergesa-gesa.

Abigail mengikuti langkah Nicholas. Tangan kirinya sekali-sekali digunakannya untuk menghapus air mata yang masih saja berjatuhan di pipinya, sedangkan tangan kanannya digenggam oleh Nicholas.

ABIGAIL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang