ABIGAIL (TAMAT)

22. ENGAGEMENT DAY 💍

Marina Bay Sands Hotel,

Nicholas, Abigail dan Adam memasukiballroom hotel tempat akan diadakannya pesta pertunangan Nicholas dengan Barbara. Adam berada di kursi roda dengan seorang perawat yang membantunya. Aby tampak terpesona dengan dekorasi ruangan itu yang menurutnya begitu indah, mewah dan megah. Lain halnya dengan Nicholas yang malah bergidik ngeri melihat dekorasi ruangan besar itu.

Malam ini Nicholas tampak memukau menggunakan tuxedo berwarna abu - abu yang semakin menambah pesonanya. Sedangkan Abigail tampak sangat mempesona dengan gaun merah menyala yang sangat pas di badannya dan menampilkan lekuk tubuh indahnya secara jelas. Penampilannya semakin dilengkapi dengan high heels yang sangatsesuai di kaki jenjangnya.

"Akhirnya yang ditunggu-ditunggu datang juga!" Seru George menghampiri Nicholas.

"Brengsek kau George! Ini hanya acara pertunangan bukan pernikahan, kenapa dekorasinya harus semenjijikkan ini?" Ujar Nicholas geram.

"Tidak ada yang salah dengan itu Nick! Matamuyang salah!" Ujar George tidak memperdulikan tatapan Nicholas yang siap menerkamnya. "Ayo masuk, sebentar lagi Barbara dan keluarganya akan datang." George menarik tangan Nicholas untuk masuk ke dalam ruangan.

Baru saja George melangkahkan kakinya, tiba - tiba dia berhenti dan memutar badannya kebelakang.

"Abigail? Adam? Maaf aku tidak menyadari kehadiran kalian." Ujar George sambil terkekeh.

"Terima kasih banyak George." Adam tersenyum tulus.

"Sama-sama Mr. Franklin. Sebagai imbalannya biarlah aku menjadi suami Abigail." Sahut George sambil nyengir.

"Kau selalu saja tidak mau melewatkan gadis cantik." Ujar Adam sambil tertawa ringan.

***

Acara telah dimulai. Sebagian besar undangan yang datang adalah orang-orang terdekat kedua belah pihak dan rekan-rekan bisnis keluarga Adam Franklin. Rachel tidak datang walaupun Adam telah memberitahunya melalui telefon.

Sepanjang acara, beberapa wartawan yang telah diundang tidak berhenti meliput semua rangkaian acara pertunangan dua orang paling dikenal dunia itu saat ini.Namun ada hal lain yang lebih menarik perhatian para wartawan yaitu sosok gadis cantik yang setia berdiri disisi Adam.

"Apamungkin gadis itu kekasih Adam?" Celetuk seorang tamu undangan kepada temannya. "Aku juga tidak tahu. Tapi yang jelas dia sangat cantik. Barbara saja kalah dibanding dengannya." Jawab tamu di sebelahnya yang dibalas oleh anggukan mantap.

"Mohon perhatiannya!" Pembawa acara menarik perhatian setiap tamu undangan. "Sebelum kita sampai di puncak acara, Mr. Franklin ingin mengumumkan sesuatu kepada anda semua." Lanjut pembawa acara itu.

"Terima kasih untuk kedatangannya dan terima kasih juga untuk perhatiannya." Adam mulai berbicara. "Bisa saya pastikan kalau di antara kalian semua tidak ada yang tahu siapa gadis cantik ini." Lanjut Adam sambil memutar kepalanya menghadap Aby dan kembali menghadap para tamu undangan. "Namanya Abigail Jhonson. Saya telah mengangkatnya sebagai anak kurang lebih 10 tahun, artinya dia adalah adik angkatnya Nicholas." Adam kembali memberikan jeda dan kemudian kembali melanjutkan. "Jadi aku harap setelah ini tidak ada lagi pertanyaan di benak saudara -saudara mengenai gadis cantik ini. Sekarang acaranya bisa kembali dilanjutkan. Terima kasih." Adam menutup pembicaraannya dengan tersenyum sambilmembungkukkan badannya ke arah para tamu undangan.

Ruangan seketika menjadi riuh. Banyak yang kagum terhadap sosok Abigail. Kecuali Barbara. Sejak memasuki ruangan besar itu, mata Barbara tidak sengaja melihat sosok Abigail. Ada rasa tidak suka ketika Barbara melihat ke arah gadis itu. Barbara tidak bisa memungkiri kecantikan gadis itu.