15. I MISS YOU MOMMY 😭

18.3K 772 5
                                    

New York, 10.00 PM

Nicholas sedang berada di penthousenya. Malam ini dia tidak ingin pergi ke club.Tiba-tiba ponselnya berdering.

"Ada kabar terbaru?" Tanya Nicholas setelah menjawab panggilan yang ternyata dari anak buahnya yang sedang memata-matai Abigail.

"Kami baru saja sampai di hotel tuan. Tadi kami mengikutinya ke sebuah restoran. Dia bersama dengan seorang pria." Jelas anak buahnya dari seberang sana.

"Seorang pria? Siapa pria itu?" Tanya Nicholas penasaran

"Pria itu cucu tunggal presiden yang kebetulan satu sekolah dengan gadis itu tuan. Namanya Kenneth Armstrong." Jelas pria itu.

"Baiklah. Ikuti dia terus. Kemungkinan besar besok dia akan mengunjungi ibunya." Perintah Nicholas yang kemudian menyadari ada sesuatu yang janggal.

"Tunggu sebentar." Nicholas tampak sedang memikirkan sesuatu. "Apa hari ini kalian tidak melihatnya bersama seorang wanita yang kemungkinan adalah ibunya?" Tanya Nicholas menyelidik.

"Tidak tuan." Sahut anak buahnya.

"Baiklah ikuti dia terus." Perintah Nicholas.

Setelah memutuskan percakapan dengan anak buahnya, Nicholas merebahkan diri di ranjang besarnya. Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. "Kalau dia memang ingin mengunjungi ibunya, kenapa dia harus menginap dihotel? kenapa tidak langsung ke rumah ibunya? Apa mungkin dia bohong pada Adam?" Tanya Nicholas bermonolog. "Baiklah, mari kita saksikan saja dramamu ini Abigail." Ujarnya datar.

***

Keesokan harinya ...

Saat ini Aby sedang dalam perjalanan menuju makam Mommynya, di antar oleh Edison. Sepanjang perjalanan Aby hanya diam saja. Edison sepertinya mengerti kondisi Aby, sehingga dia juga hanya diam saja tidak ingin menganggu Aby.

"Kita sudah sampai non." Ujar Edison yang langsung turun dan membukakan pintu mobil untuk Aby. Aby bergegas turun, dan masuk ke dalam komplek pemakaman. Edison hanya menunggunya di luar gerbang.

Aby melangkahkan kakinya memasuki area pemakaman. Dan saat melihat batu nisan yang bertuliskan nama Mommynya, tiba-tiba dia merasa jika dia masih belum rela berpisah sejauh ini dengan Mommynya. Tangis Aby pun pecah.

***

Nicholas sedang fokus pada pekerjaannya ketika ada panggilan masuk dari anak buahnya yang memata-matai Aby.

"Selamat siang tuan. Saat ini kami sedang mengikuti gadis itu. Dan sesuai perkiraan tuan, hari ini dia memang mengunjungi ibunya. Tapi tuan..."

"Tapi apa?" Tanya Nicholas tidak sabar.

"Dia memang mengunjungi ibunya tuan. Tapi lebih tepatnya mengunjungi makam ibunya." Jelas pria itu terdengar prihatin.

Mendengar itu seketika dada Nicholas sesak.

"Makam ibunya? Maksudmu ibunya sudah meninggal?" Tanya Nicholas memastikan, setelah menarik nafas panjang untuk menghilangkan sesak di dadanya.

"Benar tuan. Dan sudah 2 jam dia tidak beranjak dari makam ibunya. Dari tadi dia hanya menangis saja di sana. Apa ada yang bisa kami lakukan?" Tanya pria itu.

Dada Nicholas kembali terasa sesak, kali ini lebih kuat dari rasa sesak sebelumnya.

"Tetap ikuti dia." Nicholas langsung memutuskan panggilan itu.

***

Sudah 2 jam lebih Abigail tidak beranjak dari makam Mommynya. Dia terus menangis, matanya bahkan sudah bengkak. Tiba - tiba ada tangan yang menyentuh bahunya.

"Ayo kita pulang non. Hari sudah siang.Non harus makan dan beristirahat." Ternyata Edison yang mengganggu acara temu kangen dengan Mommynya.

Abigail hanya mengangguk dan berdiri.

***

Sesampainya di kamar hotel, Abigail langsung merebahkan dirinya di ranjang dan menunggu pelayan mengantarkan makan siangnya.

Suara bel kamarnya berbunyi. Abigail merasa senang karena akhirnya makanannya datang. Tapi rasa senang Abigail tidak berlangsung lama, digantikan dengan rasa terkejut melihat sosok yang berdiri di hadapannya saat ini.

***

tbc...

ABIGAIL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang