40. ABIGAIL CAN'T BE FOUND 😣

15.1K 595 4
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam tapi Abigail masih belum juga ditemukan. Nicholas sudah mengerahkan semua anak buahnya tetapi hasilnya nihil.

Ponsel milik Abigail juga masih belum aktif. Hal itu membuat keberadaannya semakin sulit dilacak oleh orang-orang Nicholas. Mereka sudah mendatangi semua tempat yang bisa saja di datangi Abigail, tapi hasilnya tetap nihil.

Beberapa anak buahnya menyarankan untuk melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian, tapi Nicholas menolak. Dia beranggapan kalau anak buahnya saja tidak bisa mendapatkan Abigail, maka pihak mana pun juga tidak akan bisa menemukannya. Dia juga tidak ingin masalah ini diketahui oleh publik. Dia khawatir jika berita mengenai kehilangan Abigail hanya akan memancing beberapa pihak untuk memanfaatkan situasi ini demi keuntungan mereka.

Karena kekhawatiran Nicholas yang terlalu berlebihan, dia bahkan lupa jika dari tadi siang dia belum makan.

"Apa tidak sebaiknya tuan istirahat dan makan dulu? Dari tadi siang tuan belum makan." Ujar Jhon melihat Nicholas duduk diam di atas sofa dengan tatapan kosong.

Nicholas tidak menjawab, dia langsung bangkit berdiri dan meninggalkan Jhon sendirian. Jangankan makan, saat ini dia bahkan tidak memiliki selera untuk hidup lagi. Abigail meninggalkannya dan itu berhasil membuat Nicholas benar-benar merasa sangat kehilangan.

Dia berjalan ke arah dapur di mana Alice dan para pelayan sedang berkumpul.

"Apa dia tidak mengatakan sesuatu sebelum dia meninggalkan mansion?" Tanya Nicholas kepada para pelayan di sana.

"Tidak tuan, non Abigail tadi hanya minta diantarkan James ke kantor tuan." Sahut Alice dengan wajah yang begitu khawatir.

Nicholas tidak menjawab, dia langsung berlalu dari sana dan meninggalkan para pelayan yang juga terlihat begitu khawatir mengetahui Abigail menghilang.

***

"Malam ini kau bisa tidur di sini." Ujar seorang suster kepada Abigail sambil menuntunnya ke sebuah kamar.

"Terima kasih suster. Aku benar-benar minta maaf telah banyak merepotkan." Sahut Abigail dengan wajah merasa bersalah.

"Tidak apa-apa. Kami senang kalau ada orang lain yang ikut menginap bersama kami." Ujar suster itu sambil tersenyum hangat.

Abigail masuk kedalam kamar dan langsung disambut oleh seorang suster berusia sekitar 50 tahun.

"Kau akan tidur bersama suster Ella malam ini." Ujar suster yang tadi membawa Abigail. "Kalau begitu silahkan beristirahat. Aku permisi. Tuhan memberkati." Lanjut suster itu mohon diri.

"Terima kasih suster. Selamat malam." Sahut Abigail.

***

Abigail sudah merebahkan badannya di sebuah ranjang berukuran kecil, namun dia benar-benar tidak bisa tidur. Pikirannya melayang entah kemana.

Suster Ella yang juga belum tidur, menyadari gerak-gerik Abigail yang terlihat resah. Dia lalu menghidupkan lampu kamar.

"Ada apa? Kau terlihat resah." Tanya suster Ella sambil bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju ranjang Abigail.

Abigail ikut duduk.

"Tidak apa-apa suster. Mungkin karena ini pertama kalinya aku menginap di sini, jadi situasinya agak asing." Ujar Abigail berbohong.

"Kau ingin menceritakan sesuatu?" Tanya suster Ella lembut. Dia yakin Abigail sedang dalam keadaan tidak baik. "Sejak kau datang tadi siang, aku yakin ada sesuatu yang sedang terjadi." Tebak suster Ella.

ABIGAIL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang