5 - REAL RIVAL

39.4K 4K 395
                                    


LIMA

LIMA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


****

Mampus! Apa ini lagi ini? Apakah Hani sudah tertangkap basah oleh Zaki? Bagaimana ini?

"Ma... Maksudnya Kak?" Hani mulai lakonnya kembali, berpura-pura tidak mengerti.

Hani memperhatikan Zaki yang kini tengah tersenyum kecil, namun bukan senyum sinis yang menakutkan. Cowok itu hanya sekedar senyum saja, seolah ada yang lucu menurutnya.

Hani meneguk ludahnya dalam-dalam, ia semakin cemas tak karuan.

"Lo cuma pura-pura sakit kan tadi?" tebak Zaki.

"Pu... Pura-pura sa... sakit? Ma.. Maksudnya?"

Zaki menoleh sebentar ke arah Hani, hanya satu detik saja. Kemudian tersenyum kembali.

"Tenang aja, gue juga sebenarnya nggak setuju ide tadi. Yah, cuma karena tuntutan tradisi tiap tahun, mau nggak mau gue harus ngikuti vote ide mayoritas," ucap Zaki tiba-tiba menjelaskan.

Hani masih diam, tak berani membuka bibirnya kembali. Ia antara bingung dan takut. Ingin sekali rasanya Hani lompat saja dari mobil Zaki.

Hani menggaruk dagunya yang entah kenapa tiba-tiba gatal.

"Ka... Kak Zaki tau darimana kalau saya pura-pura sakit?" tanya Hani hati-hati.

"Jadi lo beneran pura-pura sakit?" pancing Zaki menggoda.

Sekali lagi mapus! Apakah ini cuma jebakan!

Zaki menoleh lagi, ia langsung tertawa ketika melihat ekspresi Hani yang tak bisa santai. Seperti maling dalaman yang tertangkap basah orang sekampung.

"Santai aja itu wajah, gue cuma bercanda," lanjut Zaki meredakan tawanya.

Hani akhirnya bisa melepaskan hembusan napasnya yang ia tahan selama beberapa detik. Menyebalkan sekali cowok disampingnya ini!

"Nyebelin!" gerutu Hani spontan.

"Gue tau aja," jelas Zaki angkuh. "Firasat gue kuat."

Hani mencibir pelan, mengiyakan saja ucapan Zaki.

Hani mendadak termenung, seketika ia merasa bersalah. Hani menatap Zaki yang sudah fokus menyetir.

"Kak, maaf ya, karena saya acara penutupannya nggak sesuai rencana kakak-kakak kelas semua. Maaf saya sudah hancurkan acaranya,"

"Lo tiba-tiba ngerasa bersalah?"

"I... Iya," lirih Hani tidak enak.

Zaki tertawa pelan,

"Santai aja, malah gue senang dengan yang lo lakuin tadi,"

PLAY ITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang