TUJUH BELAS
*****
Acara Diklat anggota OSIS baru, akhirnya dinyatakan selesai. Apel pagi yang dilakukan sejak lima belas menit yang lalu pun dibubarkan. Semua peserta dan panitia mulai membereskan barang masing-masing untuk dibawa ke Bus, kembali ke ibukota.
Hani dan anggota kelompoknya telah menyelesaikan tugas, tenda sudah dikembalikan dan semua perlengkapan sudah dimasukkan ke dalam Bus.
Hani mengeluarkan botol tempat minumnya yang kosong dari tas. Ia ingin mengisinya untuk persiapan jika dia haus di dalam perjalanan pulang.
"Kak Den, nitip isi botol air nggak?" tawar Hani.
"Boleh Han."
Dena buru-buru mengambil dua botol yang kosong, memberikan ke Hani.
"Punya gue dan Reni. Makasih banyak ya Han," ucap Dena.
"Iya Kak, sama-sama. Tunggu ya."
Hani berjalan ke arah tenda dapur dengan membawa tiga botol minum yang kosong. Hani mengedarkan matanya ke seluruh penjuru, semua orang sedang sibuk membereskan tenda dan barang-barang mereka.
"Kak Zaki mana ya?" lirih Hani sangat pelan, mencari keberadaan cowok itu yang tak terlihat dimanapun.
Hani membuka tenda dapur, masuk kedalam. Saat itu juga ia menemukan seorang cowok yang sedari tadi ia cari. Zaki.
Cowok itu tengah memasukan peralatan-peralatan dapur ke box besar.
Mereka saling bertatapan beberapa detik sampai akhirnya Hani mengalihkan pandangannya dahulu. Hani sedikit salah tingkah, dan merasa gugup.
Apalagi jika teringat kejadian semalam. Wah! Benar-benar merinding dan masih tak bisa dipercaya.
"Mau ambil apa?" tanya Zaki memecah keheningan diantara mereka berdua.
Zaki berjalan mendekati Hani. Sedangkan Hani mematung ditempat, meneguk ludahnya susah payah. Hani semakin gugup tak tau harus berbuat apa karena Zaki bertambah dekat.
"Jangan mendekat. Jangan mendekat. Pliss." Hani meracau dalam hati.
"Mau isi air minum?" tanya Zaki lagi, ia sudah berdiri tepat dihadapan Hani.
Hani tersadarkan, ia mencoba untuk tetap tenang dan bersikap sewajarnya seperti biasa. Hani menghela napasnya pelan-pelan.
"Iya Kak," jawab Hani setenang mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAY IT
Fiksi RemajaMari mainkan lagumu dan baca kisahmu. Hari ini aku akan mengiburmu Dengan sebuah cerita yang sangat ringan Tentang hati yang mencintai dia Tentang hati yang mengerti akan terluka Namun, tetap mempertahankannya. Bermain dengan hatiku da...