27 - Mungkin

29.8K 3.1K 761
                                    


DUA PULUH TUJUH


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


****

Selamat malam semua teman-teman, Play It part terbaru akhirnya update. 

Maaf sebesar-besarnya ya karena harusnya kemarin update tapi digantikan malam ini. Jadi sebagai permintaan maaf, authornya bilang kalau ceritanya sedikit lebih dipanjangin dan pastinya romantisnya juga dibanyakin. 

Semoga semua pembaca selalu suka dengan Play It ya. Dan selamat membaca ^^ 

****

Hani menghela napas panjang, udara panas hari ini membuatnya ingin segera pulang dan mandi air es sebanyak mungkin. Hani menoleh ke samping, melihat Lili tengah sibuk mencoba liptint yang baru dibelinya di Kantin tadi pagi.

"Sejak kapan lo suka dandan kek gini?" gidik Hani.

"Sejak gue pingin selalu terlihat cantik di depan Kak Roy," jawab Lili tanpa malu.

Hani mendesis kesal, ingin sekali ia melempar wajah sahabatnya ini dengan bolpoin yang di pegangnya. Lili yang dulu pemalu jika bertemu dengan Roy sudah tidak ada lagi, malah gadis ini terlihat sangat agresif.

Cinta memang bisa merubah seseorang! Dahsyat!

"Cup! Ucup! Nyesel gue bantu lo deket sama temen gue!" batin Hani meronta-ronta.

Lili menoleh ke Hani setelah menyelesaikan aktifitas touch-up nya.

"Han, lo nggak mau cobain juga? Biar bibir lo lebih kelihatan segar gitu, biar Kak Zaki makin suka sama lo," tawar Lili.

Hani menggeleng cepat. " Wajah cantik dan natural gue udah buat Kak Zaki tergila-gila kok," sombong Hani.

Lili langsung sengaja tertawa kencang, meledek Hani.

"Tergila-gila? Beneran? Hahahahaha," tawa Lili semakin menjadi.

"Diem lo!"

Lili menghentikan tawanya, mendekatkan sedikit wajahnya ke Hani dan berbisik. "Tergila-gila tapi masih digantung statusnya? Kapan ditembaknya Han?"

Hani merasa kupingnya langsung panas, ia mendorong tubuh Lili agar menjauh.

"Sebentar lagi!" kesal Hani.

Lili memberikan senyum meledek. "Dari kemarin kok sebentar lagi terus! Keburu pelajaran Matematika jadi pelajaran paling mudah di jagat raya ini!"

PLAY ITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang