DUA
****
MOS HARI PERTAMA
Hani mengeratkan kuncir kepang duanya. Ia menatap dirinnya di depan cermin, sangat culun sekali. Hani cemberut melihat penampakkannya saat ini. Hembusan napas terdengar berat keluar dari mulutnya.
"Kenapa sih harus pakai baju aneh-aneh seperti ini? Emang kita anak paud apa?"
Hani mengangkat name-tag yang ada foto besar wajahnya.
"Buat kayak gini ini? Dikira nggak pakai uang? Dikira pakek daun? Nggak kasihan apa sama orang tua muridnya. Buang-buang uang aja!"
Hani membalikkan badan, mengambil tasnya dengan malas. Ia segera keluar dari kamar untuk segera berangkat ke sekolah.
Sebelum masuk ke dalam mobil, Hani berdoa dalam hati.
"Ya Allah semoga Hani dijauhkan dari kakak kelas yang sok, yang suka marah-marah nggak jelas tanpa sebab seperti orang kesurupan."
"Ya Allah Pertemukan Hani dengan kakak kelas yang ganteng, baik hati, tidak suka PHP dan belum punya pacar. Amin."
******
Hani buru-buru mengambil tasnya di kursi belakang. Ia melihat banyak siswa dan siswi memakai atribut MOS seperti dirinya tengah berjalan menuju sekolah.
"Dek, sekolah kan masih jauh? Beneran lo turun disini?" tanya Hana, kakak kandung Hani satu-satunya.
"Beneran Nuu, kata panitianya kita harus jalan kaki dari jarak 1 km dari sekolah, nggak boleh diantar atau bawa kendaraan," jelas Hani kepada sang kakak. "Nuu" merupakan panggilan kesayangan Hani sejak kecil kepada Hana.
"Kenapa kok gitu?" tanya Hana makin penasaran.
"Nggak tau Nuu," Hani menoleh kesamping. "Nggak jelas kan? Nyampek-nyampekin anak orang kan?" lanjut Hani mengutarakan pendapatnya.
Hana menganggukan kepalanya, menyetujui. Entah kenapa, kali ini ia menerima pendapat Hani.
"Yaudah, Hani berangkat dulu." Pamit Hani dan segera keluar dari mobil.
****
Suara teriakan kakak-kakak seinor membahana di seluruh penjuru lapangan upacara SMA Aksara. Hani melihat ekspresi wajah kakak-kakak kelasnya yang mulai berubah sok, berubah seperti orang marah, sok jual mahal, ngelirik-ngelirik sinis.
Ingin sekali Hani berteriak "SANTAI AJA KALI ITU MATA! KELILIPAN KAH KAK? SINI KU KASIH INSTO!"
Namun apa daya, Hani masih berpegang teguh pada cintai nyawamu, minum susu tiap pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAY IT
Ficção AdolescenteMari mainkan lagumu dan baca kisahmu. Hari ini aku akan mengiburmu Dengan sebuah cerita yang sangat ringan Tentang hati yang mencintai dia Tentang hati yang mengerti akan terluka Namun, tetap mempertahankannya. Bermain dengan hatiku da...