TIGA PULUH SATU
*****
Assalamualaikum semua.
Admin kembali lagi bawa cerita PLAY IT dari SIPA
UDAH SIAP BACA PART 31 ?
Semoga suka dengan part ini ya. Amin.
Jangan lupa ajak teman-teman, saudara, keluarga dan tetangga-tetangga kalian buat baca PLAY IT ya ^^
Selamat membaca.
*****
Sebuah mobil BMW X5 putih berhenti tepat di depan gerbang sekolah Hani. Seorang berpakaian setelan hitam-hitam turun dari mobil tersebut, berjalan mendekati Hani yang sedari tadi sudah menunggu di depan gerbang.
"Selamat siang Non, saya di tugaskan Pak Brian untuk jemput Non Hani," sapa Pak Jodi sembari membukakan pintu mobil untuk Hani.
Hani tersenyum kecil, kemudian ia masuk ke dalam mobil.
Tanpa menunggu lama mobil BMW itu beranjak pergi dari sekolah Hani. Detik itu juga, Hani berusaha membuang jauh-jauh rasa sakit hatinya. Ia tidak mau bersedih terlalu lama karena Hani merasa tidak pantas diperlakukan seperti itu.
Meskipun cinta, Hani masih waras untuk mengontrol otak dan perasaanya. Hani tetap mengedepankan logika daripada perasaannya.
Hani melihat ke arah jendela, menerawang kosong.
****
Hani keluar dari mobil, ia segera masuk ke dalam rumah dengan tatapan masih dingin. Hani berhenti sebentar di ruang tamu, seorang wanita paruh baya telah menyambutnya. Bi Ram.
Mungkin sang Papa telah memberikan tugas ke Bi Ram untuk mengetahui kondisinya dan apa yang terjadi dengannya.
"Sini Non, tasnya," ucap Bi Ram ingin membantu.
Hani menggeleng. "Nggak usah Bi."
Tanpa banyak kata, Hani masuk ke dalam rumah. Ia ingin sekali segera mendinginkan kepala dan tubuhnya.
****
Hani menutup pintu kamarnya sedikit kencang, ia menyenderkan tubuhnya di pintu. Hani menarik napas dalam-dalam, menghembuskannya. Ia melakukannya berkali-kali sampai merasa tenang, hingga kepalanya kembali dingin.
Kejadian di sekolah tadi masih terus terngiang dipikiran Hani. Jujur saja susah bagi Hani melupakannya. Tentu saja susah!
Murahan!
Murahan!
Murahan!
Murahan!
Murahan!
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAY IT
Teen FictionMari mainkan lagumu dan baca kisahmu. Hari ini aku akan mengiburmu Dengan sebuah cerita yang sangat ringan Tentang hati yang mencintai dia Tentang hati yang mengerti akan terluka Namun, tetap mempertahankannya. Bermain dengan hatiku da...