Assalamualaikum semua, hari ini Admin bawa PLAY IT lagi buat kalian semua.
SIAPA YANG UDAH NGGAK SABAR BACA PLAY IT?
Apa nih yang paling kalian tunggu dari cerita PLAY IT.
Yuk, siapkan hati buat baca dan jangan lupa kasih komen terbaik kalian yaa di part ini.
SELAMAT MEMBACA PLAY IT.
*****
Hani berjalan keluar rumah, Zaki sudah menunggunya sejak lima menit yang lalu. Hani mencoba meredahkan debaran jantungnya, menghela napas panjang dan membuka pintu gerbang rumahnya.
"Hai," sapa Zaki ketika melihat sang pacar.
Hani tersenyum malu, entah kenapa dia jadi salah tingkah sendiri. Ingatan kejadian semalam masih terus terbayang-bayang olehnya. Hani masih tidak percaya bahwa dia sudah punya pacar, dan itu Zaki.
Dia dan Zaki pacaran! Ya Tuhan. Hani bahagia sekali.
"Maaf ya Kak nunggu lama," ucap Hani tak enak.
"Santai aja."
Hani melihat wajah Zaki yang super tenang, tidak seperti dirinya bak cacing kepanasan.
"Ayo berangkat," ajak Hani.
Zaki mengangguk, menyerahkan helm-nya. Hani menerimanya dengan senang hati. Mereka berdua pun segera naik ke motor Zaki.
"Sudah?" tanya Zaki, melihat dari spionya.
"Sudah, Kak," jawab Hani.
"Beneran sudah?" tanya Zaki lagi.
"Iya Kak," jawab Hani sekali lagi.
"Kalau sudah kok nggak peluk?" tanya Zaki menggoda Hani dengan sengaja.
"Hah?" Hani mendadak bingung, masih berusaha mencerna pertanyaan Zaki.
Zaki tersenyum dari balik helm-nya.
"Peluk Han, biar nggak jatuh," pinta Zaki.
Hani tak bisa untuk menahan senyumnya, kedua sudut bibirnya otomatis melengkung di bibir mungilnya.
"Iya Kak. Gue peluk ya," ucap Hani mengiyakan tanpa ragu.
Hani pun segera melingkarkan tangannya ke pinggang Zaki. Pandangan Zaki menatap ke tangan Hani yang sudah bertenger di tubuhnya. Zaki tersenyum simpul.
"Peluknya yang erat," pesan Zaki terakhir kalinya.
Motor Zaki pun melaju, meninggalkan rumah Hani. Zaki sengaja menjalankan motornya dengan kecepatan sedang, ingin menikmati pagi yang indah ini bersama dengan sang pacar. Beberapa kali Zaki, mengenggam punggung tangan Hani, mencari kehangatan disana.
****
Zaki dan Hani akhirnya sampai di parkiran sekolah, beberapa murid yang berada di parkiran memandang kedatangan mereka. Banyak murid-murid SMA AKSARA yang sudah tidak kaget mengenai kedetakan Zaki dan Hani.
Mereka pun sudah tidak mempermasalahkan kedekatan mereka dan juga tidak ada lagi yang menghujani Hani dengan komentar pedas seperti beberapa waktu lalu. Malah yang ada banyak kelas 10 dan 11 merasa iri melihat Hani yang bisa mendapatkan seorang Zaki.
"Mau langsung ke kelas?" tanya Hani melepaskan helmnya dan menyerahkannya ke Zaki yang baru saja turun dari motor.
Zaki menerima helm-tersebut sembari mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAY IT
Novela JuvenilMari mainkan lagumu dan baca kisahmu. Hari ini aku akan mengiburmu Dengan sebuah cerita yang sangat ringan Tentang hati yang mencintai dia Tentang hati yang mengerti akan terluka Namun, tetap mempertahankannya. Bermain dengan hatiku da...