28 - Cemburu

29.6K 3.2K 806
                                    


****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Assalamualaikum teman-teman semua. Admin kembali lagi membawa Play It.

Admin hfcreations minta maaf sebesar-besarnya karena lama tidak bisa update Play It karena Author Play It sedang izin beberapa minggu ini karena ada urusan pribadi. Mohon pengertiannya ya. 

Semoga semua teman-teman selalu baca Play It dan suka dengan Play It. Amin. 

Dan, selamat membaca. 

*****

Siswa dan Siswi kelas tiga mulai disibukkan dengan pelajaran tambahan setelah pulang sekolah. Mereka semua lebih di fokuskan oleh sekolah untuk persiapan menghadapi ujian nasional yang setiap tahunnya memiliki peraturan terbaru yang tak terduga.

Zaki mengetuk-ketuk bolpoin dikepalanya, sedari tadi pagi tidak ada pelajaran yang bisa masuk di kepalanya, kepalanya sejak tadi terasa pusing. Mungkin efek begadang bola semalam.

"Nih minum, nggak tidur lagi?" cerca Raya menyodorkan lemon tea hangat ke Zaki. Raya mengambil duduk di hadapan Zaki.

Zaki menatap botol minuman tersebut sebentar, hingga akhirnya mengambil dan meminumnya.

"Thanks," jawab Zaki seadanya.

"Lembur bola lagi?" tebak Raya.

"Ya gitu," jawab Zaki mengakuti. Zaki menatap Raya lekat. "Gimana keadaan lo? Sudah baikan?"

"Lumayan, paling masih lemas dikit, pusing dikit gitu," jelas Raya.

"Kalau belum sembuh total nggak usah masuk Ray," saran Zaki.

"Nggak usah khawatir, tubuh gue kuat kok!"

"Syukurlah. Jaga kesehatan, sudah kelas tiga, banyak ujian sebentar lagi."

Raya terkekeh pelan, entah kenapa ada rasa senang ketika Zaki masih mengkhawatirkannya dan mempedulikannya.

"Siap Pak Zaki!!"

Tokk Tok!

Suara ketokan meja yang dilakukan Fela memotong perbincangan mereka. Fela tiba tiba datang menghampiri Raya dan Zaki.

"Jangan lama-lama ngobrolnya, kalau keterusan nanti balikan loh!" goda Fela.

Zaki hanya menggeleng-gelengkan kepala pelan, tak menanggapi serius ucapan Fela.

"Butuh bantuan apa?" tanya Zaki, instingnya berkata bahwa Fela ada butuh dengannya.

"Lo emang titisan mbah dukun Zak, tau aja gue butuh bantuan," cengir Fela.

PLAY ITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang