ENAM BELAS
*****
"Han, gue boleh duduk disini?"
Tubuh Hani tersentak, sangat terkejut mendengar suara panggilan itu. Hani sontak menoleh. Kedua matanya terbuka sempurna ketika melihat sosok Zaki berdiri disebelah ayunan dengan senyum diwajahnya.
Kenapa harus senyum lagi sih! Hani merasa hatinya melemah untuk beberapa saat ketika melihat senyum itu.
Tunggu...
Cowok ini kenapa bisa disini? Tau darimana Hani disini? Kenapa dia selalu saja muncul tiba-tiba tanpa diundang? Menyebalkan! Batin Hani terus menggerutu sendiri.
"Boleh nggak?" tanya Zaki lagi.
"Terserah," jawab Hani asal. Ia segera memalingkan wajahnya, kembali menatap ke depan.
Zaki mengangguk, jawaban Hani ia artikan sebagai persetujuan. Zaki mengambil duduk di ayunan, tepat sebelah Hani.
Zaki mengeluarkan sebuah teh kotak dari saku jaketnya, menyodorkannya ke Hani.
"Makan sosis sebanyak itu pasti haus kan?" goda Zaki.
Hani berdeham pelan, berusaha tetap tenang.
"Biasa aja," jawab Hani cuek.
Zaki menunggu respon dari Hani, tapi tak ada. Gadis itu tak menerima minuman pemberiannya. Zaki pun hanya bisa menarik kembali teh kotak tersebut. Kedua mata Zaki masih terus memperhatikan Hani.
Gadis itu seolah tidak mempedulikannya.
"Lo marah sama gue Han?" tanya Zaki hati-hati.
Hani mematung ditempat, menahan napasnya beberapa saat. Hani mengatur detakan jantungnya yang mulai berdegup kencang hanya karena pertanyaan itu.
"Ng... Nggak" jawab Hani gugup.
"Lo jauhin gue kan?" tebak Zaki. "Kenapa?"
"Perasaan Kak Zaki aja kali," elak Hani.
Zaki mengangguk singkat, berusaha sabar. Zaki membuka teh kotak ditangannya yang semula ingin ia berikan ke Hani, meminumnya sendiri.
"Gue bikin lo salah paham gimana?" tanya Zaki lagi. "Gue beneran nggak ngerti."
Hani mengigit bibirnya, ia mendadak sangat gugup. Pertanyaan Zaki kenapa semakin membuatnya tak berkutik. Kenapa dia membahas ini sekarang? Hani belum siap.
Tapi, apa Hani harus menjawab dengan jujur? Apa mungkin saat ini adalah waktu yang tepat baginya untuk mengunggkapkan perasaanya?
Cowok itu benar-benar tidak mengerti atau pura-pura tidak mengerti sih?
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAY IT
Teen FictionMari mainkan lagumu dan baca kisahmu. Hari ini aku akan mengiburmu Dengan sebuah cerita yang sangat ringan Tentang hati yang mencintai dia Tentang hati yang mengerti akan terluka Namun, tetap mempertahankannya. Bermain dengan hatiku da...