33 - Paket panas 2

31.9K 3.1K 1.1K
                                        

TIGA PULUH TIGA 

Assalamualaikum semua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Assalamualaikum semua. Selamat malam. 

Admin bawa Play It Part 33 buat kalian semua. 

Semoga suka dan terus baca Play It ya. Terus support Play It dan HFCreations.

Selamat membaca ^^

*****

Zaki yakin bahwa Hani bukan pembeli disini. Melihat beberapa karyawan telihat sangat sopan dengan Hani dan Hani mampu berbuat sesukanya di toko bunga tersebut.

"Selamat datang, ada yang bisa dibantu Kak? Mau cari bunga apa?" seorang karyawan menyambut Zaki. Membuat Hani pun langsung ikut menoleh.

Kedua mata mereka saling bertatapan, Zaki tersenyum kecil.

"Bunga yang disuka sama gadis itu," ucap Zaki tanpa melepaskan pandangannya sedetik pun dari Hani.

Karyawan dihadapan Zaki sontak menoleh ke arah Hani.

"Ah... Bunga yang disuka Mbak Hani?"

Karyawan itu pun menyadari seragam sekolah yang dipakai Hani sama dengan yang dipakai Zaki.

Keadaan di dalam toko mendadak hening dan canggung. Hani dan Zaki masih saling bertatapan.

"Gue suka bunga putri malu. Tapi disini nggak ada. Nggak di jual," jawab Hani memecah keheningan.

Zaki menganggukan kepalanya, bergumam pelan.

"Kalau gitu gue akan cari sampai ketemu."

Zaki menatap karyawan dihadapannya sembari tersenyum.

"Maaf ya mbak, sepertinya bunga yang saya cari nggak ada disini."

"i... Iya Kak. Nggak apa-apa."

Zaki kembali menatap Hani. "Gue pergi dulu. Nyari bunga yang lo suka."

"Oke," jawab Hani singkat.

Setelah itu, Zaki langsung keluar dari toko bunga tersebut. Keadaan toko langsung rame, karyawan-karyawan disana langsung mendatangi Hani dan menjadi wartawan dadakan.

"Mbak Han, siapa tadi? Sumpah ganteng banget!"

"Pacar Mbak Hani ya? Aduh, kok bisa ganteng gitu."

"Senyumnya sama tatapanya loh mbak. Gila itu ya ampun!!"

Hani tersenyum canggung, bingung harus merespon apa. Tak menyangka Karyawan di toko bunga Mamanya seheboh ini melihat Zaki. Mereka tidak tau apa kalau Hani lebih deg-degan dari mereka.

Hani terdiam, kembali teringat ucapan Zaki beberapa menit yang lalu.

"Gue pergi dulu. Nyari bunga yang lo suka."

Hani tersenyum kecil, benarkah cowok itu akan memberikannya bunga putri malu yang cukup langkah saat ini. Tapi hanya mendengar kalimat Zaki tadi saja berhasil membuat hati Hani berdebar cepat.

PLAY ITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang