35 - Calon pacar

54.6K 4.3K 2.7K
                                    


TIGA PULUH LIMA 

Assalamualaikum semua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Assalamualaikum semua. Bagaimana kabarnya?

Admin HFCREATIONS dan Author SIPA meminta maaf sebesar-besarnya ya karena PLAY IT hampir sebulan kemarin belum bisa update karena kesehatan Author SIPA. 

Doakan ya Author secepatnya bisa benar-benar pulih dan semangat lagi buat nulisnya. Jadi, mohon pengertiannya ya. 

Doain juga PLAY IT bisa terus di posting secepatnya ^^ 

Dan, selamat membaca semoga selalu suka dan selalu baca Play It ^^

****

Hani melihat pantulan wajahnya di kaca yang ada diluar toilet, memperbaiki kunciran rambutnya yang sedikit berantakan. Setelah itu, Hani memakai kembali Airpods-nya yang sempat ia lepaskan, menyalakan musik di ponselnya.

Setelah itu Hani masuk kedalam toilet, ia cuma ingin mengecek apakah celananya terkena darah. Sore tadi ia datang bulan. Jadi, perutnya pun sedikit keram. Hani butuh mood yang bagus, makanya ia mendengarkan lagu kemana-mana.

****

"Kebakaraaaan!!!"

"Kebakaraaaan!!!"

"Semuanyaa keluar dari café!!"

"Cepat keluar!!!"

Semua orang yang ada di café berhamburan keluar setelah mendapat perintah dari karyawan café untuk segera keluar dari café tersebut.

Zaki dan teman-temannya pun segera bangkit dari kursi mereka.

"Lo mau kemana?" tanya Roy ketika melihat Zaki berjalan ke lawan arah dari pintu. "Ayo keluar! Bahaya!"

Zaki menepis tangan Roy. "Lo duluan aja, Hani masih ada di toilet."

Roy mendecak pelan, api di dapur semakin besar. "Zak lo serius mau ke dalam?"

"Hani masih di toilet, Roy!" tegas Zaki.

"Tapi Zak, ba...."

"Jangan habisin waktu gue!"

Zaki menepis tangan Roy kemudian secepat mungkin Ia berlari menuju ke arah toilet yang ada di ujung belakang café.

Zaki berusaha menjauhi api yang mulai merambat ke tengah. Ia yakin Hani masih ada di dalam sana.

Zaki sampai di toilet yang terkunci. Zaki segera menggedor-gedor toilet tersebut.

"Han! Hani. Lo didalam? Han jawab!"

Zaki mulai batuk-batuk, asap tebal tersebar begitu cepat. Zaki hampir tidak bisa bernapas. Ia semakin keras mengedor pintu toilet.

"HANI JAWAB! HAN KELUAR!!!"

PLAY ITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang