11 - Pertandingan

34.9K 3.7K 1K
                                    


SEBELAS


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*****

Zaki mengatur berkas-berkas fomulir pendaftaran OSIS yang diberikan Fela tadi siang di Ruang Osis. Zakimelihat satu-persatu siapa saja adik-adik kelasnya yang mendaftar. Zaki membacanya dengan seksama.

"Hai Bro."

Pintu Ruang OSIS terbuka, Roy masuk menyapa Zaki. Cowok itu mendekati Zaki yang masih fokus dengan kertas-kertasnya.

Roy membanting tas Zaki tepat di sebelah cowok itu, jam pelajaran terakhir yang selalu tidak dihadiri oleh Zaki dan selalu juga Roy yang akan mengizinkan cowok itu dan membawakan tasnya.

Sungguh mulia sekali hati Roy.

"Dicari noh sama Bu Lilis, katanya Rindu," ucap Roy menggantung sembari duduk disebelah Zaki. "Rindu mencaci makimu yang tak kunjung masuk Jam pelajaran Bu Lilis."

Zaki hanya tersenyum kecil mendengar ocehan Roy, tidak menyalahkan juga ucapan Roy. Nyatanya, Zaki sudah absen pelajaran Bu Lilis lebih dari lima kali. Entah bagaimana nasib nilai Zaki nanti. Itu urusan nantilah.

Sekarang lihat formulir dedek gemes dulu.

Roy menarik kertas-kertas yang sudah dilihat Zaki.

"Gimana? Ada dedek gemes yang bisa dilirik nggak?" goda Roy.

"Adanya yang bisa diplototin!"

Roy mencibir pelan, ia melihat-lihat formditangannya, mencari formmilik Lili.

"Hani ikut loh, lo tau kan?"

"Tau, kemarin dia bilang."

Roy menghentikan aktivitasnya, menoleh ke Zaki. Roy ingin memancing sahabatnya ini.

"Kata beberapa anak osis yang pulang sore, kemarin lo pulang sama Hani ya?" tanya Roy pura-pura memastikan. Padahal, semalam Hani menelfonnya dengan heboh hanya untuk mengucapkan terima kasih sampai 2 jam. Untung saja telinga Roy kuat mendengarnya.

"Iya," jawab Zaki jujur dan apa adanya.

"Tumben? Udah maumove-onnih sekarang?" goda Roy lagi.

Zaki menoleh ke arah Roy, menghela napas berat.

"Lo tau rumah Hani dimana?"

"Tau, sama dengan kompleks lo."

"Terus kenapa lo masih tanya?"

Benar juga. Roy menganggukan kepalanya beberapa kali. Zaki memang tipekal cowok yang baik hati dan tidak sombong. Bukan cowok yang sok coolatau sok cuek.

PLAY ITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang