Mari mainkan lagumu dan baca kisahmu.
Hari ini aku akan mengiburmu
Dengan sebuah cerita yang sangat ringan
Tentang hati yang mencintai dia
Tentang hati yang mengerti akan terluka
Namun, tetap mempertahankannya.
Bermain dengan hatiku da...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
Sebelumnya Admin Hfcreations mengucapkan terima kasih banyak untuk semua pembaca yang terus dukung dan sudah mau baca cerita Play It. Dan maaf karena jadwal Play It sedikit terlambat. Semoga besok sudah bisa sering update lagi Amin.
Jangan lupa ya, tinggalkan Comment dan Vote setelah membaca cerita Play It. Karena comment dari kalian sangat berarti bagi Author Play It. Biar semangat lanjutin ceritanya. Biar kalian bisa baca lanjutan Play It secepatnya.
Jadi buat pembaca yang nggak sabar baca kelanjutan cerita Play It jangan lupa selalu tinggalkan Comment dan Vote ya. Terima kasih banyak.
Dan, selamat membaca ^^
****
Disinilah sekarang Zaki dan Hani, kedai ice-cream yang cukup terkenal dekat sekolahnya. Zaki tidak berbohong mengajak Hani untuk memakan ice-cream. Dan tenang saja, ucapan Zaki yang menyuruh Hani untuk bayar sendiri hanyalah candaan belaka. Zaki benar-benar membelika Hani ice-cream dengan lima tingkat rasa.
"Nggak usah buru-buru Han makannya," ucap Zaki melihat Hani yang sangat semakin menghabiskan ice-cream.
"Enak banget Kak," sahut Hani.
"Kalau udah habis bisa beli lagi."
"Nggak apa-apa gue nambah lagi?"
"Nggak apa-apa, lo bawa uang kan?" canda Zaki untuk kesekian kalinnya.
Hani mencibir pelan, ia melirik Zaki tajam dengan bibir dimajukan.
"Bawa! Banyak!"
"Gue juga bawa, lebih banyak malah," sahut Zaki tak mau kalah.
Hani mendecak pelan.
"Sombongnya natural banget."
Zaki tertawa pelan, ia mengambil beberapa lembar tissue memberikan ke Hani.
"Bibir lo belepotan," ucap Zaki.
Hani menunjukkan tangan kanan dan kirinya yang memegang ice-cream dan sendok ice-cream. Hani tersenyum penuh arti.
"Tangan gue penuh," ucap Hani sengaja.
"Pikiran gue lebih penuh," balas Zaki sengaja.
Hani mendengus pelan, memberikan lirikan tajam.
"Sama calon pacar nggak boleh jahat," ucap Hani dengan berani.