"Akulah hati yang meledak di udara itu"...
Ramai sekali pesta kembang api
Orang-orang rela membeli petasan
yang pada akhirnya meledak di udara
Awal tahun justru membakar uangnyaYang berkekasih berboncengan keliling kota
Melihat-lihat langit penuh ledakan
Menyambut tahun baru dengan berdua,katanya.
Ah jangan begitu, bagaimana kalau ternyata kamu dan dia sedang menyambut datangnya perpisahan?Awal tahun untuk awal yang baru, katanya.
Sementara diriku masih saja seperti ini
Sendirian di dalam kamar
Bersama puisi yang telah aku anggap temanAwal tahun katanya. Kau tidak tahu?
Akulah hati yang meledak di udara itu
Dan orang sekitarmu bertepuk tangan atas gugurnya aku
dalam mempertahankanmu untuk tetap bersamakuAwal tahun katanya. Bagiku ini hari biasa
Bersama puisi yang lahir dari rasa sakit.Bekasi, 1 Januari 2019
—syawaludin syihab
KAMU SEDANG MEMBACA
Tulisan yang hampir hilang.
RandomSekumpulan tulisan yang dimulai dari puisi-puisi, lalu berlanjut ke tulisan-tulisan panjang bergenre senandika. Tentang aku, kau, dan cerita-cerita yang lahir dari perjalanan.