"Tetaplah bahagia,
Meski kini aku bukan lagi
bagian dari bahagiamu."...
Di saat kau terpejam
Aku sedang menuliskanmu
Mungkin kau tak akan membacanya
Tapi paling tidak, aku menulismuApa kabar hatimu? Masihkah ada aku?
Atau paling tidak ada sedikit kangen untukku?
Bila memang tiada
Selamat melepasku, mawar biru.Berbahagialah dengan pilihanmu
Duniamu berhak bahagia
Meski tanpaku
Meski dengannyaNamun bila hatimu butuh di dengarkan
Datanglah, anggaplah aku sebagai teman
Sebab berakhir bukan berarti tak mengenal lagi, kan?
Kurasa kita sudah dewasa untuk mengertiMawar biru, selamat menikmati hidup baru
Sudah lulus bukan?
Tetaplah mengejar mimpi
Kudoakan yang terbaik, mawar biru.Sekali lagi,
Selamat pejam, perempuan penyuka mawar biru.Bekasi, 3 April 2019
—Syawaludin Syihab
KAMU SEDANG MEMBACA
Tulisan yang hampir hilang.
AcakSekumpulan tulisan yang dimulai dari puisi-puisi, lalu berlanjut ke tulisan-tulisan panjang bergenre senandika. Tentang aku, kau, dan cerita-cerita yang lahir dari perjalanan.