"Ia hanya benci sendiri,
Hanya ingin ditemani,
Bukan dilengkapi"...
Kau hanyalah penghibur
Bagi sedihnya yang butuh pelipur
Kau hapus tangisnya hingga berhenti
Sementara setelahnya ia beralih ke lain hatiKau hanyalah pendengar
Bagi keresahannya yang butuh didengar
Kau sandarkan pundak untuk menenangkannya
Sementara setelahnya ia menghilang entah ke manaKau hanyalah pengisi
Bagi hari-harinya yang sepi
Kau hempas sepi atas kesendiriannya
Sementara setelahnya ia pergi bersamanyaKau hanyalah penguat
Bagi rapuh dirinya yang butuh penyemangat
Kau beri rangkulan sebagai upaya menguatkan
Sementara setelahnya ia pergi dan kau dilupakanSudahlah, baginya kau bukan sebuah tujuan
Kau hanyalah tempat persinggahan
Yang ia kunjungi sebagai hiburan
Atas hatinya yang benci kesepian.Bekasi, 18 Oktober 2018
—Syawaludin Syihab
KAMU SEDANG MEMBACA
Tulisan yang hampir hilang.
DiversosSekumpulan tulisan yang dimulai dari puisi-puisi, lalu berlanjut ke tulisan-tulisan panjang bergenre senandika. Tentang aku, kau, dan cerita-cerita yang lahir dari perjalanan.