"Entahlah—sebuah kepasrahan
atau menyerah"...
Senja menyapa di ujung sore
Membasahi rupa dengan cahaya
Hanyut dalam untaian warna jingga
Hangat membelai sukma jiwa raga
Namun semua terasa tak sempurnaHati mendamba jiwa apadaya
Memandang disekat jarak
Mengharap disekat fakta
Menanti disekat waktu
Namun hati tak kunjung jenuhPadamu gemulai tangan merangkai sajak
Melukis tawa dan senyum di lembar putih
Memeluk ragamu dengan kata-kata
Menggenggam hatimu dalam aksara
Menyapa hadirmu dengan seuntai puisiNamun semua terasa tak sempurna,
Saat hati hanya sebatas mendamba
Tanpa sanggup mengungkap,
Hingga waktu membuat hati penuh tanya;Aku pengecut?
Atau
Kau tidak peka?Entah....
Bekasi,10/04/18.
—Syawaludin Syihab
KAMU SEDANG MEMBACA
Tulisan yang hampir hilang.
RandomSekumpulan tulisan yang dimulai dari puisi-puisi, lalu berlanjut ke tulisan-tulisan panjang bergenre senandika. Tentang aku, kau, dan cerita-cerita yang lahir dari perjalanan.