Kita saling mengenal
Bahkan sudah lama
Sebagian tentangku kau ketahui
Begitupun sebaliknyaKita sering melipat malam
Dengan cerita yang lahir dari segala arah
Meski semua itu
Hanya dari ruang obrolanKantuk adalah musuh bagi kita
Yang rela kita lawan
Hanya demi saling mendengarkan
Obrolan tak tentu lewat suaraKita tak saling bertukar kabar
Tapi sehari tak ada
Seperti kehilangan
Berakhir saling mencari di linimasaBila memang perasaan sudah terlibat
Tapi nyatakah perasaan kita?
Bahkan berdialog langsung pun tak pernah
Kecuali sesekali saja, bisa dihitung jariKita terlalu pemalu untuk sekedar bertemu
Ah bukan, aku yang pemalu
Menolak ajakanmu kala itu
Dengan alasan urusan kerjaMungkin perasaanmu benar adanya
Tapi apalah pengecut sepertiku
Hanya lewat kata-kata
Yang terkadang ingkarBila perasaanmu benar adanya
Tolong redam dulu
Aku takut mengecewakan
Ah, mungkin memang sudah mengecewakanSebab itu aku memberi jarak
Bukan untuk menjauh
Hanya saja
Takut membuatmu patah, lagi.Bekasi, 30 Maret 2019
—Syawaludin Syihab
KAMU SEDANG MEMBACA
Tulisan yang hampir hilang.
RandomSekumpulan tulisan yang dimulai dari puisi-puisi, lalu berlanjut ke tulisan-tulisan panjang bergenre senandika. Tentang aku, kau, dan cerita-cerita yang lahir dari perjalanan.