Perihal Hati

2.6K 219 175
                                    

Waktu terasa begitu cepat, jam telah berganti hari, hari telah telah berganti minggu,  minggu telah berganti bulan. Rasanya baru kemarin aku mengikuti OSPEK dan sekarang sudah mau hampir satu semester aku berkuliah di Universitas kebanggaanku ini. Aku semakin dekat dengan angkatan di jurusanku dan juga tentu saja aku semakin dekat dengan mereka-mereka yang memang sudah dekat denganku.

Lalu bagaimana hubunganku dengan dia yang aku kagumi? boleh dibilang aku semakin dekat. Tentu saja semua itu karena kesibukanku di BEMF yang mau tidak mau aku pasti berhubungan langsung dengan dia. Terkadang aku juga ngobrol lama dan bahkan makan bareng disela-sela kesibukan kami masing-masing.

Aku tak ingin berharap lebih namun sejatinya manusia adalah makhluk yang tak akan pernah merasa puas.

Seperti saat ini aku sedang menunggunya ditempat makan favorit mahasiswa Universitasku. Entah ada hal penting apa hingga dia mengajakku untuk ketemu hari ini.

"Hi Cha, udah lama? Maaf gue tadi ada urusan dulu ke Birokrasi"

"Gapapa kak santai aja"

"Makasih ya. Oh iya udah pesen?" Tanya kak Mahesa.

"Belum kak"

"Yaudah gue pesenin ya. Mau pesen apa? "

"Samain aja kak"

"Ok" (memasan makanan dan minuman.)

"Gue mau sebenarnya cerita ke loo. Soalnya gue gatau mau cerita kesiapa lagi" Ucapnya dengan raut wajah yang sedih.

"Cerita aja gapapa kak.. Aku siap denger kok "

"Cha, gue sama Kinan putus" Ucapnya dengan raut wajah kesedihan.

"Kok bisa kak, kenapa?" Tanyaku dengan nada kaget.

"Gue gatau Cha, tiba-tiba aja dia minta putus. Padahal gue masih sayang sama dia"

"Bantu gue Cha... " Aku rasa kak Mahesa begitu terluka. Entah apa yang harus aku lakukan. Entah apa yang bisa aku bantu.

"Bantu apa kak? Aku gatau mesti gimana"

"Coba kamu omongin ini ke Kinan. Gue tau lo juga deket sama Kinan" Jawab kak Mahesa dengan wajah memohonnya.

"Ok aku coba bicarakan masalah ini ke kak Kinan. Tapi jangan terlalu berharap ya kak" Ucapku, aku memang lumayan dekat dengan kak Kinan namun rasanya untuk membicarakan hal seperti ini aku belum begitu dekat dengannya. Selama ini aku hanya mengobrol masalah BEMF saja. Tak pernah membicarakan hal-hal pribadi.

"Makasih Cha. Kamu emang adek gue yang terbaik deh"

"Adek yaaaa... " Batinku.

"Iya kak " Jawabku pasrah. Disaat hati belum bisa melupakan ia selalu hadir. Dan kini ia ingin aku membantunya memperbaiki hubungan dengan wanita lain. Poor me!

====

Aku terus berfikir bagaimana caranya aku bicarakan ini ke kak Kinan, bagaimana aku dengan bodohnya menerima permintaan kak Mahesa untuk membantunya yang seharusnya aku bahagia dengan putusnya hubungan mereka. Namun, melihat kak Mahesa yang begitu terluka aku tak bisa berbuat apa-apa.

Aku ingin melihat dia bahagia walau dia tidak bersamaku. Bukankah melihat orang yang kau cintai bahagia akan membuat kau bahagia?

Tak apa dia bersamanya, tak apa dia mencintainya, asalkan dia baik-baik saja dan bahagia. Itu sudah lebih dari cukup.

Aku tak mau munafik bahwa melihat orang yang aku cintai bahagia dengan yang lain tidak merasakan sakit hati. Itu pasti ada, namun aku lebih sakit ketika melihat dia terluka.

Sakit merupakan konsekuensi disaat hati sudah menetap kemana dia akan berlabuh.
Karena cinta bukan hanya tentang bahagia tetapi juga tentang luka.


Dikittt yaa??
Heheh..
Jangan lupa vote dan komen!
Makasihh 😊

SALSA'S STORIES (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang