SALSA'S STORIES (Selesai)

Pantai

"Sal, Rin...gimana kalo kita jalan aja yuk! Bosen gue di rumah" Ken menoleh ke arahku dan Rina yang kebetulan kami duduk di belakangnya. Kelas baru aja selesai, sebenarnya kita masih ada satu matkul lagi tapi karena dosennya ke luar kota jadi kelas ditiadakan.

"Ayo ayo aja sih kalo gue.. Tapi nanti sore gue ada janji sama kak Mahesa"

"Gas aja mah gue.. " Rina antusias.

"Ok sip langsung cabut nih?" Tanya Ken yang langsung diangguki oleh ku dan Rina.

Kami bertiga langsung menuju mall yang tak berada jauh dari kampus. Kalau dipikir-pikir kita memang sering juga menghabiskan waktu disini karena jarak tidak jauh dari kampus. Paling tidak hanya untuk menghabiskan waktu luang pas waktu ada jadwal kuliah kosong yang jaraknya sangat lama seperti jam 7. pagi dan jam 3 sore.

"Huft capek... Makan dulu yuk!" Rina mengelap keringat yang mengalir di dahinya.

Bagaimana tidak ketika sampai di timezone yang berada di lantai 3 mall ini dia tak henti-hentinya jalan kesana kemari mencoba permainan seperti bocah SD saja. Ken sampai kewalahan menemani Rina mencoba segala permainan seakan tak ingat umur. Beruntung saja Ken mau aja di ajak ini-itu, jadi aku bisa bernafas lega sambil menyaksikan dua insan tuhan tersebut.

"Sal.. Mau makan apa?" Tanya Ken padaku sedangkan aku hanya menggeleng-gelengkan kepala tanda tak tau harus makan apa.

"Gimana kalo kita nyobain mie hitam aja?" Usul Rina.

"Mie hitam? Mie apaan tuh?" Aku sedikit mengerutkan dahiku.

"Ituuuu... Yang di korea korea itu, biasanya di k*mch* go ada ga sih?"

"Jajamnyun maksud lo?" Tanyaku balik.

"Nah iya...itu deh pokoknya. Gue kemaren malem maraton drama. Di drama itu ada yang makan mie hitam itu.. Gue jadi pengen"

"Hidup lo penuh drama banget si Rin" Timpalku lagi.

Bukan rahasia lagi kalau Rina itu memang penyuka drama dari negeri ginseng tersebut. Di laptopnya aja full sama drama korea mulai dari jaman dulu sampai yang masih on going. Ken kadang jengah sendiri sama sahabatnya yang satu itu. Pulang ngampus kalo tidak tidur yang drakoran.

"Yaudah makan disana aja" Putus Ken akhirnya. Karena percuma saja ia menawarkan yang lain kalo Rina sudah menawarkan di tempat itu.

Akhirnya kami menuju ke k*mch* go yang berada di area food core. Selesai makan kami memilih untuk pulang ke rumah masing-masing. Aku dan diantar Ken yang kebetulan hari ini ia bawa mobil.

===

Hari sudah menjelang sore, rumah sepi karena Mama dan Papa yang masih berada di luar kota. Begitupun pak Tejo yang ikut serta karena mengantarkan mereka. Jadilah aku seorang diri di rumah dengan Bibi yang berada di belakang.

Ting...(Anggap saja bunyi bel :) )

Aku beranjak dari sofa yang sedari tadi aku sedang asik nonton kartun kesukaanku. Aku berjalan kearah pintu.

"Eh kak Mahesa.. " Aku melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kiriku yang masih menunjukkan pukul setengah 3.

"Bukannya janjiannya jam 3?" Tanyaku setelah mempersilahkan masuk.

"Gapapa, gaada kerjaan juga. Tante sama om mana?"

"Mama dan Papa keluar kota urusan kerja. Yaudah aku siap-siap dulu deh" Setelah memberi minum pada kak Mahesa aku memutuskan untuk bersiap-siap.

Hanya perlu 15 menit aku telah selesai bersiap. Aku langsung menghampiri kak mahesa yang menungguku di ruang tamu.

"Mau kemana sih kak?" Tanyaku pada kak Mahesa setelah kami berdua sudah berada di mobil.

"Masih jauh. Kalo kamu mau tidur, tidur aja gapapa"

"Masih jauh? Kemana sih?" Tanyaku yang makin penasaran.

"Tidur dulu gih... Daripada keponya ga kelar-kelar" Jawabnya buat aku refleks memanyunkan bibirku.

Akhirnya aku memilih untuk memainkan HP ku. Menjelajahi semua media sosial yang aku punya untuk menghilangkan rasa bosanku. Sampai akhirnya tak terasa aku tertidur.
.
.
.
.
"Cha... Cha.. " Kak Mahesa mengguncang lenganku pelan. Aku mulai terbangun dan menyesuaikan pandanganku yang masih kabur.

"Heftttt.. " Aku mengerang dan segera terbangun. Aku melihat jam di HP ku sudah menunjukkan pukul setengah 6 sore yang berarti memakan 2,5 jam lebih dalam perjalanan. Aku melihat-lihat sekitar.

"Pantai?" Rancauku setelah mengumpulkan kesadaranku.

"Yuk turun..." Kak Mahesa membukakan pintu mobil untukku karena aku yang masih bengong.

Aku turun dari mobil dan mulai merasakan angin laut yang begitu kencang. Itu pun juga karena aku memakai dres tanpa lengan. Namun, tanpa aba-aba kak Mahesa memakaikan jaketnya padaku.

"Nanti masuk angin... " Ucapnya sambil menarikku duduk di pinggir pantai.

Suasana pantai lumayan sepi, hanya ada beberapa orang yang juga berpasangan. Aku duduk disamping kak Mahesa sambil menikmati semilir angin dan melihat kakiku yang sedikit terkena semburan ombak kecil.

"Bentar lagi kita bisa melihat sunset dari sini?" Aku mengalihkan perhatianku pada kak Mahesa mendengar penuturannya.

"Oh ya?" Aku sangat tak sabar untuk melihat. Kak Mahesa mengangguk lalu meraih tanganku dan menautkannya.

Setelah itu tak ada yang bersuara, aku dan kak Mahesa sama-sama diam menikmati aroma pantai dan medengarkan suara ombak yang berhamburan.

"Foto bareng yuk!" Aku menatap kak Mahesa tak percaya. Dia mengajak foto? Setelah sekian lama pacaran baru kali ini ia mengajak foto bareng. Biasanya ia hanya memotretku, itupun terkadang aku yang minta.

"Kak Mahesa sakit?" Entahlah hanya pertanyaan itu yang keluar dari mulutku.

"Enak aja kamu!" Kak Mahesa menyentil dahiku.

"Ih sakit tauu.. Lagian tumben-tumbenan, biasanya juga gamau diajak foto"

"Jadi gamau?" Tanyanya sambil tersenyum.

"Mau lah.. Hehheh" Ucapku sambil nyengir.

Aku dan kak Mahesa memulai sesi foto.  Beruntung saja ada orang jadi kami bisa minta orang untuk memotret kami berdua.

"Cha.. " Aku menoleh dan ternyata kak Mahesa mencium pipiku sambil mengabadikan moment di HP nya.

"Ih.... Iseng bangett si" Aku mencubit perutnya sampai ia meringis kesakitan sambil tertawa lebar. Tuhan.... Tolong kondisikan pipiku yang sudah seperti kepiting rebus.

"Sini!" Panggil kak Mahesa. Aku mendekat ke arahnya.

Kak Mahesa meraih kedua tanganku. Ia menatapku lekat, keheningan beberapa menit terjadi.

"Cha....." Ucapnya.

"Aku mau kita putus!"

Jangan lupa vote dan komen!
Thank u 💕