Sate

1.3K 85 39
                                    

"Gue suka sama lo Cha... "

Satu kalimat itu yang aku dengar dari kak Mahesa. Aku masih diam mencerna kalimat yang diutarakan kak Mahesa.

Kak Mahesa melepas pelukannya dan menatapku lekat.


"Gue gatau kapan perasaan ini muncul tapi ketika gue liat lo deket sama cowok lain terutama Jo hatiku gelisah Cha. Cemburu itu yang gue rasain" Jelas kak Mahesa padaku.

"Dan gue benci sama diri gue sendiri karena baru menyadari hal ini sekarang setelah lo udah jadi milik yang lain" Imbuhnya lagi.

"Hah? Aku ga jadian kok sama Jo kak" Mendengar jawabanku kak Mahesa tersenyum lebar.

"Jadi lo nolak Jo? " Tanyanya antusias.

"Jo ga bilang apa-apa kak sama aku. Lagian setelah kejadian kemaren aku belum ketemu sama Jo" Jelasku pada kak Mahesa.

"Jadi... " Ucap kak Mahesa.

"Jadi?" Tanyaku sambil mengangkat satu alisku.

"Be mine please!" Kak Mahesa menatapku sambil menggengam tanganku.

"Ini seriusan kak Mahesa nembak gue? Ga mimpi kan gue" Batinku.

"Dag dig dug 100x...please jantung kondisikan degupan lo kalo kedengeran bisa malu besar gue" Batinku lagi.

"Cha? " Kak Mahesa menyadarkan dari lamunanku.

"Hah iya? " Tanyaku tersentak.

"Yess!! Jadi lo sekarang resmi jadi pacar gue" Kak Mahesa langsung memelukku.

"Kapan gue jawab "iya"  ya?" Batinku.

Aku membalas pelukan kak Mahesa dan keadaanku sekarang kayak jadi orang ling lung dadakan.

"Makasih Cha" Ucapnya padaku sambil melepas pelukannya.

"Gue juga makasih banget sama Bella" Sambungnya lagi.

"Kok Bella?" Tanyaku heran.

"Sebenernya pas gue nunggu lo di parkiran gue ketemu sama Bella" Jelas kak Mahesa padaku.

Flashback on

Waktu Mahesa menunggu Salsa di parkiran Bella menghampiri Mahesa.

"Eh kak Mahesa.. Nungguin Salsa ya" Sapa Bella pada Mahesa.

"Iya nih" Jawab Mahesa.

"Kak Mahesa langsung anter pulang aja. Kalo mau main jangan lama-lama soalnya udah ada yang punya" Ucap Bella.

"Ada yang punya? " Tanya Mahesa.
"Iya sahabat gue yang satu itu udah ga jomblo lagi lo" Ucap Bella. Bella tertawa puas dalam hatinya.

"Itu keknya Salsa deh... Gue balik dulu ya kak" Ucap Bella lalu meninggalkan Mahesa dengan tangan mengepal tanpa ia ketahui.

Flashback off

"Hmmm Bella bener-bener tu anak" Ucapku setelah mendengar cerita kak Mahesa.

"Udah mulai petang nih.. Yuk makan dulu abis itu aku anter pulang " Kak Mahesa berdiri menjulurkan tangannya mengajakku tuk berdiri.

"Kak Mahesa pake aku-kamu.... Omg jantung please biasa aja aja" Teriakku dalan hati. Aku pun berdiri menggenggam tangan kak Mahesa. Panas pipiku saking melting nya.

"Ayok cepetan gausah blushing gitu jadi pengen nyubit akunya" Kak Mahesa tertawa geli.

Aku dan kak Mahesa pun menuju ke sebuah warung pinggir jalan. Disana tampak bapak-bapak jualan sate. Baunya yang nyeruap-nyeruap di hidung menggugah seleraku untuk cepat-cepat makan. I love sate pokoknya.

Warungnya sangat ramai, untungnya masih ada tempat duduk untuk kita berdua. Aku duduk duluan dibangku kosong itu sedangkan kak Mahesa memesan satenya.

Perut semakin tak bisa berkompromi ketika ku sudah melihat sate di depan mataku. Langsung saja aku masukkan sambal sebanyak-banyaknya ke sate yang ada di depanku karena aku pecinta nomor 1 makanan pedas.

"Cha...udah jangan banyak-banyak sambel nanti sakit perut" Tegur kak Mahesa sambil menahan tanganku yang sudah ke sekian kalinya mengambil sambel.

"Yah... Kalo ga pedes hambar kak" Ucapku sambil cemberut. Kak Mahesa lalu mengambil sate yang sudah aku beri sambal dan ditukar dengan miliknya.

"Makan punyaku aja, kalo kamu sakit perut kan aku juga yang repot" Kak Mahesa menyodorkan sate miliknya.

"Yah..... "Aku menghela napas panjang.

Aku memakan sate milik kak Mahesa, ya walaupun tidak pedas setidaknya itu sate masih sanggup menaikkan selera makanku.

"Pedes banget sumpah...." Aku melihat wajah kak Mahesa yang sudah merah karena kepedesan.

"Duh... Kan kalo kak Mahesa ga suka pedes mending aku aja yang makan" Ucapku khawatir.

"Jangan.... " Larang kak Mahesa padaku. Akhirnya aku mengalah saja padanya dan memberikan sateku. Kak Mahesa memakan sateku dengan lahap. Antara kelaparan dan kepedesan kayaknya campur aduk jadi satu.

Padahal perutku meronta-meronta ingin makan tuh sate pedas. Tapi sayang sate itu tampak jauh dari hadapanku.

"Udah jangan dilirik terus tuh sate. Gaboleh ya gaboleh terlalu pedes" Ucap kak Mahesa membuat aku kesal aja.

"Aku bayar dulu ya.. " Kak Mahesa berdiri dari tempat duduknya.

Niat hati aku ingin mengambil sate pedas itu tapi sialnya kak Mahesa kembali lalu menepis tanganku dan membawa sate pedas itu bersamanya. Musnah sudah harapanku tuk makan sate itu dan aku hanya bisa menelan ludah.








Maaf mungkin feelnya kurang dapet 😬
Jangan lupa votement.
Makasih ❤

SALSA'S STORIES (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang