Aku, Bella, Ken dan Rina duduk di pojok kantin untuk makan siang karena kebetulan Bella hari ini kelasnya juga sampai sore. Sambil menunggu makanan yang kami pesan kami membicarakan banyak hal. Mulai dari Bella yang nge date sama Andi, Rina yang dideketin kating dan buat Ken kesal, dan hal-hal yang tidak jelas lainnya.
Sampai akhirnya pesanan kami datang pun masih tetap aja ramai dengan obrolan-obrolan yang cukup mengundang tawa.
"Hey!" Kami menoleh pada sumber suara yang ternyata kak Mahesa.
"Rame bener, boleh gabung?" Tanya kak Mahesa.
"Boleh dong kak" Ucap Ken antusias.
"Ngomongin apaan nih?" Tanya kak Mahesa lagi.
"Itu lo kak, si Salsa kemarin ditembak Jo" Kali ini Bella yang jawab.
Aku sempat kaget dengan ucapan Bella. Sebenarnya aku sudah cerita masalah yang terjadi di Mall kemarin. Tapi sampai sekarang Jo belum memberikan penjelasan apapun tentang dia yang bilang suka padaku.
Bella ini ngarang cerita darimana kok bisa tiba-tiba aja bilang kalau Jo sudah nembak aku. Bisa jadi maksud Jo suka aku itu sebagai sahabat tidak lebih.
"Apaan sih Bel.." Ucapku.
"Wedeh... Bentar lagi ada yang ngasih PJ nih" Ken bersura sedangkan kak Mahesa hanya diam.
"Karena ada saatnya yang telah lelah berjuang meninggalkan dan yang ditinggalkan menyesal" Ujar Bella dengan kata-kata sok bijaknya.
Prok prok prok
Ken dan Rina bertepuk tangan.
"Gila! Lo dapet dari mana tuh quotes" Ucap Ken.
"Tau tuh. Gue baca OA di line gituu. Pas banget tuh kayak si Salsa" Ujar Bella.
"Emang Acha lagi perjuangin seseorang?" Tanya kak Mahesa sambil menatapku penuh tanda tanya.
"Mampus gue" Batinku.
"Bella ih kalo becanda suka ngawur" Elak ku dan menatap Bella tajam.
"Yaudah Sal, lo terima aja si Jo. Dia kayaknya baik tuh. Ganteng lagiiii" Rina antusias sedangkan Bella tersenyum penuh kemenangan.
"Kalo Acha gamau ya gausah diterima" Celutuk kak Mahesa.
"Pasti mau lah kak, Salsa kan udah kenal Jo dari kecil" Bella benar-benar membuatku jengah.
"Hmm.. Gue duluan ya" Pamit kak Mahesa tiba-tiba.
"Oh ya Cha balik kampus bareng gue. Ada yang mau gue omongin. Gue tunggu lo di parkiran" Ucapnya lalu langsung meninggalkan kami. Aku belum sempat jawab iya atau tidak aja udah nyelonong pergi.
"Maksud lo apaan sih Bel bilang gitu?" Aku benar-benar tidak habis pikir sama Bella.
"Gaada maksud apa-apa cuy. Santai aja...Hahaha" Ucap Bella yang kemudian tertawa. Ini anak minta dijotos kali. Malah enak-enak ketawa setelah tadi menempatkanku disituasi awakward.
"Mantap Bel" Imbuh Ken. Aku yang mendengar itupun memutar bola mataku tak percaya.
"Udah cepet makannya! Bentar lagi kelas nih" Rina mengingatkan kami.
≥3≤
Seperti yang kak Mahesa bilang di kantin tadi siang bahwa dia akan menungguku di parkiran. Jadi aku bergegas meninggalkan kelas dan langsung menuju parkiran.
Kulihat disana kak Mahesa sudah menungguku tepat disamping motornya. Aku langsung saja menghampiri dan berjalan agak cepat karena aku takut dia sudah menunggu terlalu lama.
"Maaf kak, udah nunggu lama ya?" Ucapku sungkan. Kak Mahesa tak bersuara dan langsung saja ia memaikan helm sambil menatapku. Aku hanya mematung atas tindakan kak Mahesa.
Hatiku? Hatiku sudah berdetak tak beraturan. Kami masih bertatapan, memandang satu sama lain begitu dekat.
Khem
"Ayo naik!" Titah kak Mahesa padaku. Langsung saja aku naik dan pegangan pada tas kak Mahesa.
"Kita mau kemana kak?" Tanyaku pada kak Mahesa. Namun, lagi-lagi pertanyaanku tak dijawab. Ia tak bersuara dan terus melajukan motornya.
Sampai akhirnya kami tiba di sebuah taman kota yang tak begitu ramai. Mungkin karena ini hari kerja pikirku. Aku turun dari motor kak Mahesa dan melepas helm ku begitupun kak Mahesa.
Kak Mahesa lalu menarikku menuju sebuah kursi panjang berwarna putih yang ada di taman. Kami sama-sama diam dan aku mulai resah.
"Sepi ya? Biasanya Jo suka bawa aku kesini" Aku memecahkan keheningan. Kak Mahesa menoleh ke arah ku dan menatapku.
"Lo suka sama Jo?" Akhirnya kak Mahesa bersuara. Dia masih menatapku, menunggu ku menjawab pertanyaannya.
"Lo udah nerima dia?" Tanya dia lagi dengan tatapan yang sama.
Belum sempat aku menjawab dia langsung menarikku ke pelukannya. Rasanya aku jantungku mau copot, kak mahesa memelukku begitu erat.
Aku merasakan tubuhnya bergetar. Aku mencoba melepaskan pelukannya tapi dia semakin erat memelukku.
"Apakah kak Mahesa nangis?" Batinku.
"Kak Mahesa kenapa?" Tanyaku khawatir. Jujur saja ini pertama kalinya aku melihatnya menangis.
"Gue harus gimana Cha?" Tanyanya yang masih memelukku.
"Gue ga mau kehilangan lo. Gue...gue.. Gue sayang sama lo Cha" Ucap kak Mahesa.
"Aku ga akan kemana-kemana kak. Aku bakalan tetep disini" Ujarku sambil mengelus punggungnya yang masih enggan melepas pelukannya.
Aku mencoba bersikap tenang dan mencerna ucapan kak Mahesa. Dia bilang dia tidak mau kehilangan aku dan bilang kalau dia sayang aku. Entahlah aku menepis semua yang aku pikirkan.
"Kakak kalo ada masalah cerita aja.. Aku siap dengerin kok " Ucapku lagi dengan otakku yang masih terus bepikir tak menemukan titik temu karena semua jawaban aku pikirkan aku buang jauh-jauh lagi.
"Maaf gue baru menyadari perasaan ini sekarang. Gue tau gue terlambat. Gue tau lo udah jadian kan sama Jo. Tapi gue harus gimana Cha?" Ucap kak Mahesa padaku.
"Kak Mahesa ngomongin apa sih?" Tanyaku bingung. Bukannya aku tak mengerti bahasa manusia. Tapi tiba-tiba saja aku terlalu bodoh untuk memahami.
"Gue suka sama lo Cha..."
Happy Weekend guys! 😊
Makasih udah mampir,, jangan lupa votementnya 😍Next ga nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
SALSA'S STORIES (Selesai)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! judul lama : Carnation Highest rank : #1 in pengagumrahasia (25 Juli 2020) #1 in bem (27 Agt 2020) #1 in secretadmirer (04 Sept 2020) #3 in moveon (04 Sept 2020) #1 in sesak (20 Sept 2020) Ketika kau mengagumi seseorang...