Malam Minggu

1K 64 23
                                    

Weekend merupakan hari yang dinanti para kaum muda-mudi yang mempunyai pasangan. Apalagi malam minggu, malam minggu bisa menjadi hari istimewa para kaula muda untuk sekedar ngapelin atau diapelin pacar. Tapi malam minggu juga menjadi hari tragis bagi sebagian kaum jomblo yang kerjaanya dikasur nemenin bantal guling.

Persis banget seperti aku sekarang ini. Guling-guling dikasur seperti orang jomblo akut padahal punya pacar. Ngomong-ngomong tentang pacar nih aku jadi meratapi nasib ku. Iya sih aku gak jomblo tapi tiap malem minggu selalu absen untuk diapelin. Boro-boro diapelin, dianggurin iya. Maklum si punya pacar sibuknya minta banget dikodein.

Aku baru saja update status di WAstory ku yang semua kontak WA ku aku batasi untuk melihat kecuali kak Mahesa. Common it' to privacy to let everyone know about it, right?

Hanya sebuah kode dengan harapan si doi peka.  And wow kak Mahesa nelfon aku sekarang.

"Mampus gue....gimana nih angkat ga ya? angkat ga ya?"

"Halo...." Akhirnya aku memutuskan untuk mengangkat panggilanya.

"Siap-siap, 15 menit lagi aku jemput kamu" Terdengar suara kak Mahesa dari ujung sana lalu memutuskan panggilannya.

Otakku masih berputar memikirkan apa yang baru saja terjadi. "Ini maksudya gimana? Kode ku tersampaikan? "

Aku terlonjak kaget langsung turun dari atas kasur dan bergegas untuk bersiap-siap. 15 menit kemudian kak Mahesa chat aku dan bilang kalau dia sudah diluar. Aku buru-buru keluar kamar dan pamit sama Mama kalau aku mau keluar sama kak Mahesa. Aku berjalan menuju depan pagar rumahku. Aku melihat mobil kak Mahesa terparkir disana, langsung aja aku menghampirinya.

"Mau kemana?" Tanya kak Mahesa setelah aku memasuki mobilnya.

"Hmmm kemana aja deh. Kak Mahesa gaada kegiatan?" Aku bertanya buat jaga-jaga. Biasanya dia sibuk tanpa mengenal hari dan waktu.

"Gatau tuh aku tinggalin, soalnya ada yang ngode minta diapelin" Ucap kak Mahesa dengan wajah ngeledek.

"Padahal aku iseng doang. Aku tau kok kakak kan sibuk. Yaudah deh gajadi aja" Aku ingin membuka pintu mobil namun kak Mahesa dengan cepat menahanku.

"Ih bercanda doang, masak udah dandan cantik-cantik gini gajadi"

"Hari ini aku ngebahagian pacar aku dulu, yang lain entar belakangan" Sambungnya lagi. Oh tuhan semoga aku tidak ketahuan lagi blushing.

"Ke pasar malam yuk!" Ajak kak Mahesa membuatku mengangguk antusias. Kak Mahesa pun melajukan mobilnya menuju tempat tujuan.
.
.
.
Suasana pasar malam begitu ramai. Mulai dari anak kecil hingga para orang tua juga ikut menikmati pemandangan dan angin malam yang sayang tuk dilewatkan.

"Mau?" Tanya kak Mahesa karena melihat mataku yang berbinar melihat gulali. Aku mengangguk lalu menarik kak Mahesa menuju abang-abang penjual gulali.

"Gulalinya satu bang" Kak Mahesa memesan.

"Ok dek sebentar" Kata abang penjual gulali.

Si penjual gulali memberikan gulali itu kepadaku. Tak lupa juga kak Mahesa membayar. Aku langsung memakan sebongkah gulali ditanganku. Seperti biasa sensasi saat gulali mulai kempes didalam mulut dan rasa yang begitu manis membuat aku selalu ingin mencicipi permen gula yang satu ini.

"Enak" Tanya kak Mahesa dan lagi-lagi aku hanya mengangguk sambil menikmati gulali di yang ada ditanganku. Tiba-tiba saja kak Mahesa menyerebot gulali ku membuat aku kaget. Pasalnya hampir saja kepala kita kejedot.

"Manis" Ucapnya sambil tersenyum. Sedangkan aku hanya cengo melihatnya.

"Oh iya, ayo ikut aku! Aku mau nunjukin suatu tempat" Kak Mahesa menarikku keluar dari kerumunan orang-orang dipasar malam.

"Kemana kak?"

"Udah ikut aja!"

Ternyata kak Mahesa membawaku ke sebuah rooftop sebuah gedung yang dekat dari lokasi pasar malam. Disana aku benar takjub melihat pemandangan kota yang begitu indah. Langit yang dihiasi bintang-bintang. Sungguh begitu indah ciptaannya.

Kak Mahesa memakaikan jaket denimnya ketubuhku sambil memelukku dari belakang.
"Nanti kamu masuk angin" Bisiknya padaku.

"Cantik ya" Ucapku melihat pemandangan sambil merasakan pelukan hangatnya. Nyaman itu yang aku rasakan.

"Ada yang lebih cantik loh"

"Oh iya dimana? Ajak aku kesana pokoknya!" Aku sangat antusias.

"Nih didepanku lagi ku peluk" OMG pipiku sudah merah bersemu-semu.

"Ih gombal" Aku reflek mengepuk tangannya yang masih memelukku.

"Emang kamu lebih cantik kok, apalagi kalo lagi blushing"

OMG aku malu setengah mati. Aku langsung membalikkan badanku lalu menenggelamkan wajahku di dada bidangnya. Sedangkan kak Mahesa makin memelukku erat sambil tertawa.

"Gemes deh kamu" Ucapnya dan masih aja ketawa hingga deringan HP membuat aku menguraikan pelukannya.

Ternyata Mama menelfonku.

"Halo..."

"Sayang ada dimana? Udah jam set. 10 loh. Cepet pulang ya"

"Iya Mah ini mau pulang kok"

"Yaudah hati-hati sayang"

"Ok Ma" Mama lalu memutuskan telponnya.

"Mama udah nyuruh pulang" Ucapku pada kak Mahesa dengan wajah cemberut.

"Yaudah ayo, gausah cemberut kapan-kapan kita bisa jalan lagi"

Kak Mahesa akhirnya mengantarkan aku pulang.















Jangan lupa vote dan komen yaa😊
Sedih.....yang nge-vote cuma dikit😢

SALSA'S STORIES (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang