Jonathan

1K 72 37
                                    

"Untuk melindungimu kau tak harus jadi milikku, karena bahagiamu adalah bahagiaku"

Sinar matahari pagi tembus jendela menyinari kamarku, sebuah petanda bahwa hari telah berganti.  Tepat 1 bulan dan 8 hari yang lalu aku meninggalkan kota ini dan tadi malam aku baru menginjakkan kakiku kembali.

Alasan aku kembali lebih dulu adalah karena hari ini merupakan hari pertama masuk kuliah setelah libur panjang. Papa dan Mama masih di Bandung karena berbagai hal yang harus diurus setelah kepergian nenek. Keadaan Mama sudah cukup stabil hingga Papaku menyuruhku untuk kembali terlebih dahulu. 

Jonathan

Heh gue di depan rumah lo nih.

Aku tersadar dari lamunanku mendengar dering HPku yang ku tahu terdapat chat dari Jo. Setelah membaca pesan dari Jo aku langsung turun membukakan pintu.

"Ngapain lo pagi-pagi kesini? Gaada makanan gue" Cerocosku, membiarkan Jo mengikutiku masuk dan duduk di ruang tamu.

"Yaumpun gitu amet jadi temen lo...lo kira gue pengemis minta-minta makan" 

"Lagian lo pagi-pagi udah namu aja ke rumah orang" Kesalku pada Jo.

"Btw lo kuliah jamber?" 

"Nanti agak siangan, ini aja gue belum mandi" Aku memang belum mandi, santailah pagi-pagi itu rebahan. Mager yang mau ngapa-ngapain.

"Yaelah neng anak cewek masak gitu. Sana mandi gue tunggu, abis itu makan selesai makan gue anter lo ngampus" Titah Jo padaku, kerasukan apaan ini anak pagi-pagi udah merintah aja.

"Masih mager Jo...." Aku semakin menyenderkan tubuhku pada sofa.

"Mandi atau gue tendang lo sampe jatuh!"

"Kasar amat si....udah aku mandi dulu" Aku langsung menaiki tangga  menuju kamarku. aku menyiapkan pakaian yang akan aku pakai, alat-alat mandi dan yang terpenting adalah air hangat karena cuaca pagi ini sedikit dingin. Ketika aku rasa semua siap aku memasuki kamar mandi.

Aku berkaca di depan cermin, melihat setelanku dan sedikit memolesi wajahku make up tipis. Setelah semua selesai aku keluar dan menghampiri Jo.

"Yuk!" Ajakku, Jo langsung beranjak mengikuti ku, tak lupa aku kunci pintu rumah.

"Mau makan dimana?" Tanya Jo padaku. Aku melihat jam yang melingkar di pergelangan tanganku masih menunjukkan pukul 8.15 WIB.

"Makan buryam aja yuk" Putusku. Jo mengangguk dan kami pun memasuki mobil Jo.

Diperjalanan tak ada yang bersuara. Jo yang fokus menyetir, aku sibuk mendengarkan lagu yang ku putar dari HP dengan menggunakan headset . Sampai akhirnya kami tiba di sebuah warung sederhana yang jaraknya cukup jauh dari rumah.

"Bubur ayamnya dua Pak" Jo memesankan bubur ayam lalu kami duduk di kursi kosong yang tersisa.

"Keadaan tante gimana?" Jo membuka suara.

"Keadaan Mama udah cukup stabil, makanya aku balik duluan kesini" Jawabku. Saat di Bandung Jo dan Bella lah yang membantuku. Mengurus Mama, mengurus keperluan Alm.

Nenek dan bahkan menemaniku di saat-saat krusial. Aku sangat bersyukur mereka ada, bahkan mereka sampai 2 minggu di Bandung karena bantu-bantu keluarga aku.

"Makasih ya.."Ucapku pada Jo.

"Buat apa? itulah gunanya sahabat bukan? selalu ada dan mendukung lo dalam keadaan apapun"

"Ga usah sok bijak lo" Aku memecahkan suana mellow pagi-pagi.

"Ih lo yaaa, baru juga menghayati dan mendramatisir. Dasar perusak suasana" Aku tertawa renyah mendengar pernyataan Jo yang kesal.

"Ini mas mbak Bubur ayamnya" Bapak penjual Bubur ayam memberikan bubur ayam yang kami pesan.

" Makasih pak" Ucapku pada bapaknya.

"Sama-sama mbak, selamat menikmati" Ucap bapak itu lalu pergi meninggalkan kami.

Aku dan Jo memakan Bubur ayam sambil bercanda ria, rasanya setelah 1 bulan ini aku sedikit lebih  rileks apalagi humor yang dibuat Bella dan Jo yang terus berkomunikasi denganku melalui email. 

Selama  aku di Bandung aku tidak mengaktifkan HP ku, aku berkomunikasi dengan Bella dan Jo melalui email menggunakan PC. Karena malas saja toh juga tidak akan ada yang  nyari. Aku off dari semua akun sosmed atau aplikasi chatting kecuali email. Sampai tadi malam aku saat ku tiba di rumah baru aku aktifkan kembali. Aku hanya butuh waktu untuk menenangkan diri.

"Udah jam 09.00 WIB nih, lo kelas jam 11 kan? lo mau anter langsung apa mau jalan dulu?" Tawar Jo padaku, aku melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tanganku dan benar masih jam 09.00 Wib.

"Jalan-jalan dulu aja deh, btw lo ga kelas apa?" 

"Gue gaada kelas si hari ini cuma nati sore ada asistensi, jadi tenang aja" Jelas Jo padaku, aku mengangguk tanda mengerti.

Aku dan Jo mengelilingi taman kota yang cukup sepi karena hari ini hari kerja jadi mungkin orang-orang lagi sibuk dengan aktivitas masing-masing. Lelah mengelilingi taman kota aku meminta Jo untuk membelikan ice cream , hari udah mulai siang jadi cuaca cukup panas. Aku dan Jo duduk di kursi panjang berwarna putih sambil menikmati ice cream vanila yang Jo berikan padaku.

"Enak?" Tanya Jo padaku yang aku jawab dengan anggukan.

"Lo kalo makan ice cream  kek gini kayak bocah, dari dulu ga pernah berubah" Jo sambil mengacak-ngacak rambutku membuatku cemberut karena berantakan.

"Masih inget aja lo" Aku menjilati ice creamku berulang-rulang.

"Mana mungkin gue lupa, Udah cepet abisin! gue anter lo ke kampus keburu duit gue abis lo porotin"

"Yeeee ga ikhlas banget si lo" Aku cemberut.

"Iya iya ikhlas kok..apa si yang ga buat lo Sal"

Selesai makan ice cream Jo mengantarkanku ke kampus sesuai dengan janjinya. Kini kami telah tiba di parkiran kampus. Baru saja aku mau keluar dari mobil Jo aku melihat kak Mahesa memasuki area parkiran motor. Dia tidak sendiri, dia bersama kak Kinan. Aku urungkan niatku untuk keluar dari mobil Jo sementara sampai mereka masuk dan meninggalkan parkiran.

Makasih udah mampir jangan lupa votementnya ya :)

Jadi kalian tim mana nih?

1. Mahesa Salsa

2. Jo Salsa

3. ....(isi sendiri) Salsa

SALSA'S STORIES (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang