Hari ini seperti biasa ku memulai hari dengan senyuman tanpa memikirkan hal yang udah berlalu. Aku hanya perlu fokus untuk hari ini dan hari esok.
Bukan karena aku tak peduli dengan masalalu namun, bagiku masalu itu sebuah pembelajaran dan memang tak seharusnya dilupakan tapi tidak juga untuk selalu diingat apalagi membuatku semakin terpuruk.
Kita tidak hanya hidup dimasa lalu tapi kita juga hidup untuk hari ini dan esok bukan?
Hari ini seperti hari-hari sebelumnya ku bersiap-siap untuk pergi kampus. Walau agak malas karena pasti nanti jika sudah sampai kampus ada pandangan tidak mengenakkan karena gosip kemarin.
Namun, hal itu tak menjadi sebuah alasan untukku bolos hari ini. Masalah ada untuk dihadapi bukan tuk dihindari.
Kulihat jam dinding kamarku sudah menunjukkan jam 07.30 WIB yang artinya aku harus bergegas untuk ke kampus.
Perjalanan ke kampus dari rumahku memang tak terlalu jauh paling sekitar 10 menit aku sudah sampai disana tapi karena mama papa aku lagi diluar kota jadi aku memutuskan untuk mengajak Bella buat sarapan di kantin pagi ini.
Tin tin tin
Suara klakson terdengar yang ku yakini itu suara dari mobil Bella. Akupun bergegas keluar dari kamarku dan menuruni tangga satu-persatu karena memang kamarku yang berada di lantai dua.
Aku keluar dari rumahku melewati pak tejo yang lagi bersihin mobil.
"Pagi pak" Sapaku.
"Eh neng Salsa, mau dianter neng?"
"Gausah pak Salsa bareng Bella kok, tuh di depan" Ujarku lalu menunjuk ke arah Bella yang berada di depan pagar rumahku.
"Ok neng. Hati-hati"
"Iya pak" Jawabku lalu beranjak menuju ke mobil Bella.
"Pagi nenek gombel" Sapaku yang langsung dibales dengan muka manyunnya Bella.
"Nenek gombel nenek gombel... Sembarangan lo sama temen sendiri"
"Uluh-uluh jangan ngambek dong... Kuy cabssss!"
"Cabssss!"
Aku dan Bellapun meninggal penkarangan rumah. Tiba di kampus aku dan Bella langsung menuju kantin dan sesuai dugaan tatapan-tatapan tak mengenakkan tertuju padaku. Tapi aku tidak mau ambil pusing aku mengabaikan mereka lalu memesan.
Namun diluar dugaan kakiku di jegal hingga aku terjatuh dan semua makanan dan minuman yang aku bawa tumpah.
Aku udah berantakan. Sedangkan Bella kaget tak percaya. Aku melihat siapa pelakunya. Herannya adalah aku tidak kenal sama dia tapi bisa-bisanya dia melakukan ini padaku.
Kulihat dia tak ada rasa bersalah sama sekali dan malah ketawa sinis.
"Maksud lo apaan hah?" Sentak Bella yang sudah emosi.
"Gaada maksud apa-apapun tuh. Cuma ngasih pelajaran aja ke temen lo itu" jawab cewek jegal aku tadi.
"Ada masalah apa lo sama temen gue? "Bella sudah sangat emosi dan matanya udah merah. Kita sudah jadi tontonan se-kantin.
"Udah Bell," Aku mencoba menenangkan Bella.
"Halah ga usah bela-belain segala deh, temen lo itu PHO. Oh atau lo juga sama lagi hahha"
"Tau apa lo... " Bella dan cewek itu sudah mulai jambak-jambakan. Aku mencoba merelai namun aku terpental karena dorongan mereka yang kuat.
"Apa-apaan ini?? " Itu bukan suaraku melainkan suara dari seseorang yang keluar dari kerumunan dan dia adalah kak Mahesa.
"Berhenti!" Ucap kak Mahesa dengan nada suara yang tinggi dan Bella dan cewek itupun berhenti.
"Ini semua gara-gara selingkuhan lo Mahesa"
"He jaga mulut lo ya!" Ujar Bella.
"Salsa bukan selingkuhan gue. Gue ga selingkuh sama siapapun dan masalah gue putus sama Kinan gaada urusan sama siapapun" Jelas kak Mahesa.Kak Mahesa melihatku yang masih tergeletak di lantai lalu membantu untuk berdiri.
"Lo gapapa Cha?" Tanya kak Mahesa dengan wajah yang khawatirnya.
"Lepasin tangan lo dari Salsa!" Titah Bella dengan muka yang tidak bersahabat.
"Maaf ya kak gue udah hilang respect ke lo walaupun lo senior gue. Dari kemarin lo kemana aja? Lo pasti udah tau kan tentang berita itu. Dari kemarin gue nunggu tindakan lo akan semua ini tapi apa yang lo lakuin? Nothing"
" Gue_"
" Udah, simpen kata-kata lo itu. Heh Salsa lo anggep seperti adek? Basi tau ga!" Potong Bella ketika kak Mahesa mau menjelaskan.
"Udah Bell.. " Pintaku dengan nada suara yang bergetar. Aku sudah tak tahan lagi untuk menahan air mata ini agar tidak keluar. Sebodoh amatnya aku terhadap masalah ini tapi ketika ini semua terjadi didepan banyak orang, aku sangat malu.
"Tapi Sal_"
"Please Bel. Anterin gue pulang" Ucapku memohon. Air mataku sudah tak bisa dibendung lagi. Tatapan iba dari sekelilingku membuatku jadi sakit. Bagaimana tidak? Disini kami jadi tontonan gratis dan yang paling aku benci adalah tatapan kasihan dari sorot mata mereka.
Aku benci mereka semua. Aku benci atas semua ini. Selama aku hidup baru kali ini aku merasa sangat direndahkan apalagi didepan banyak orang. Badanku sudah bergetar hebat, pakaianku sudah penuh dengan tumpahan makanan dan minuman. Mukaku berantakan dan hatiku juga hancur karena aku terlihat seperti ini didepan orang-orang yang aku kasihi.
Melihat aku yang sudah berantakan akhirnya Bella mendengarkanku dan membawaku pulang. Segera aku dan Bella meninggalkan tempat ini.
Terimakasih sudah mampir diceritaku yang gj ini 😂😂😂 jangan lupa votementnya 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
SALSA'S STORIES (Selesai)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! judul lama : Carnation Highest rank : #1 in pengagumrahasia (25 Juli 2020) #1 in bem (27 Agt 2020) #1 in secretadmirer (04 Sept 2020) #3 in moveon (04 Sept 2020) #1 in sesak (20 Sept 2020) Ketika kau mengagumi seseorang...