"Eh... Sayang, sini cepat sarapan dulu" Ujar mamaku setelah melihatku turun dari tangga untuk sarapan.
Ini hari minggu, biasanya aku akan tidur sampai siang jika mama dan papa sedang tidak di rumah. Namun, jika ada mereka aku bangun pagi seperti hari biasanya dan tak melewatkan sarapan pagi bersama.
Hal yang berbeda hari ini adalah ketika ku melihat dua laki-laki sedang duduk di meja makan sambil menghadapku dan tersenyum.
"Kok malah bengong si... Ayo duduk!" Ucap mama menyadarkanku.
"Pagi Sal"
"Pagi Cha"
Ucap keduanya. Aku masih terheran-heran dan mencoba mengumpulkan seluruh jiwa dan ragaku yang mungkin saja masih tertinggal di alam mimpi.
"Rame ya sekarang, ada nak Mahesa dan Jo. Sering-sering main kesini. Apalagi kalo om sama tidak di rumah. Pasti Salsa kesepian" Ujar mama sambil tersenyum geli.
"Mama! Anak kita itu perempuan. Bagaimana bisa mama menyuruh laki-laki buat sering datang kesini kalo tidak ada kita" Tegur papaku.
"Ih papa, kan ada pak Tejo sama bibi. Lagian mereka anak baik-baik kok. Ya kan Mahesa, Jo?" Tanya mamaku.
"Iya tante" Jawab mereka bersamaan.
"Salsa... Kok diem aja sih dari tadi?" Tanya mamaku.
"Hah?" Responku.
Coba aku pikirkan lagi. Ini hari apa? Ini hari minggu. Ini aku lagi di rumah kan? Iya bener ini di rumah, ada papa dan mama. Tapi kenapa mereka berdua ada disini pagi-pagi dan ini hari minggu?
"Dimakan sayang... Jangan cuma diliatin aja tuh makanan" Ucap mamaku. Bagaimana bisa aku makan sedangkan aku masih berkutat dalam fikiranku.
"Kalian ngapain disini?" Tanya ku pada kak Mahesa dan Jo. Pertanyaan yang muncul setelah beberapa menit aku mengumpulkan kesadaran.
"Aduh sayang, mereka mau main dong kesini. Gimana sih kamu. Dari tadi bengong aja sih" Jawab mamaku.
"Oh iya nak Ken udah lama ga mampir kesini, kapan-kapan suruh main lagi kesini" Kali ini papa bersuara.
Mama dan papa memang mengenal Ken. Dulu, dia sering mampir kesini ketika mengantarkanku pulang ataupun menjemputku.
"Iya Pa" Jawabku singkat.
Kami pun menyelesaikan sarapan pagi kami. Selesai makan kami duduk di ruang keluarga. Papa dan Jo main catur, sedangkan aku dan kak Mahesa menonton TV. Canggung, itulah yang terjadi.
"Cha, jalan yuk!" Ajak kak Mahesa akhirnya buka suara.
"Oh yaudah, Aku ganti baju dulu kak" Jawabku yang dibalas anggukan oleh kak Mahesa.
Butuh waktu beberapa menit untukku aku bersiap. Aku memakai baju putih berlengan panjang yang aku padukan dengan rok selutut berwarna biru. Tak lupa aku poleskan lip tint di bibirku agar tak terlalu pucat.
Aku menghampiri kak Mahesa dan pamitan ke papa yang ternyata masih asik main catur dengan Jo.
"Pa..." Ucapku
"Loh sayang, mau kemana?" Tanya Papa.
"Mau keluar bentar sama kak Mahesa. Boleh kan Pa?" Jawabku jujur.
"Boleh kok sayang. Hati-hati ya" Ucap Papaku.
"Gue ikut!" Sela Jo.
"Loh gimana sih Jo, kan ini belum selesai main" Protes Papaku.
"Udah Om kita lanjutin nanti aja. Saya mau nemenin Salsa jalan. Ga baik lo Om mereka jalan berduaan" Ucap Jo.
Jo bikin kesal aja. Memangnya kita bakal ngapain sampai-sampai dibilang bahaya kalau berduan.
"Tapi_"
"Udahlah Pa, biarin Jo ikut. Lagian Papa ini ga ngerti sih, Jo itu kesini tu mau ketemu Salsa bukan main sama Papa terus" Ucap Mama yang tiba-tiba datang dari dapur.
"Yaudah sana! Kalian berangkat!" Suruh Mamaku.
"Saya pamit tante, Om " Ucap kak Mahesa sambil bersalim pada Mama dan Papa.
Setelah perdebatan sengit antara kak Mahesa dan Jo karena kak Mahesa ingin aku ikut bersamanya dan menyalahkan Jo kenapa Jo mengikuti kami. Sedangkan Jo ingin aku ikut bersamanya naik motor dan bodo amat terhadap kekesalan kak Mahesa terhadap dirinya yang mengikuti kami. Akhirnya kami berangkat menggunakan mobil yang biasa digunakan pak Tejo untuk antar jemput aku dengan Jo yang menyetir.
Kak Mahesa duduk di depan disamping Jo dan aku duduk dibelakang. Diperjalanan kami berdiskusi mengenai tujuan yang akan kami tuju. Oh lebih tepatnya aku mendiskusikannya berdua dengan Jo karena kak Mahesa yang mungkin masih jengkel dengan Jo. Aku memilih untuk nonton terlebih dahulu karena kebetulan ada film kesukaanku yang sedang tayang.
Sesampai disebuah mall besar kami bergegas memesan tiket lalu menunggu sebentar karena belum filmnya belum mulai.
"Yok Sal!" Ajak Jo menarik kanan tanganku.
"Lepasin tangan Acha!" Ujar kak Mahesa dan menarik tangan kiriku tiba-tiba.
"Hah? Masalah buat lo?" Ucap Jo.
"Iya masalah! Karena gue yang ngajak Acha jalan dan lo ngapain pake ikutan segala" Nada bicara kak Mahesa mulai mengeras dan terlihat sekali wajahnya yang jengkel daritadi.
"Emang kenapa? Lo SUKA sama Salsa?" Tanya Jo dengan menekan kata suka pada kak Mahesa yang sontak membuat aku kaget. Tiba-tiba? Random sekali seorang Jonathan menanyakan hal itu.
Aku melihat kak Mahesa masih terdiam. Tentu saja kak Mahesa tidak suka padaku. Dia hanya menganggapku sebagai adek. Dengan bodohnya aku masih mengharapkan jawaban lain. Begitulah terkadang, meskipun sekeras apapun aku meyakinkan diri sendiri tetap saja masih berharap lebih. Cukup manusiawi bukan?
"Kenapa diem aja lo?" Tanya Jo sinis.
"Udah ja _ " Belum juga aku selasai ngomong kak Mahesa memotong pembicaraanku.
"Emang lo suka sama Acha?" Tanya kak Mahesa balik.
"Iya! Gue suka sama Salsa. Emang ga keliatan ya?" Jawab Jo membuatku kaget berkali-kali.
"Apa ini?" Batinku. Aku menatap wajah Jo penuh dengan tanda tanya.
"Kalo lo gapunya perasaan sama Salsa, mending lo jauh-jauh deh!!" Ucap Jo lagi penuh penekanan.
"Apa-apaan sih kalian?" Tanyaku. Jujur saja aku bingung dihadapkan dengan situasai seperti ini.
"Kita kesini mau nonton, kenapa jadi gini?" Ucapku lagi.
"Ayo masuk!" Ucap kak Mahesa menarik tanganku yang kemudian ditepis oleh Jo.
"Apaan sih lo..." Ujar kak Mahesa.
Aku menghembuskan nafas kasar melihat kelakuan mereka berdua. Entahlah situasi ini benar-benar aku tidak mengerti.
"Terserah kalian deh gue mau pulang" Putusku lalu meninggalkan mereka. Tapi mereka masih aja ngintilin aku dibelakang membuat aku jengah.
"Jangan ada yang ngikutin gue!" Ucapku kesal dan menatap mereka tajam.
Situasi makin panas guys!!!
Kayaknya si Jo mau ngegas nih...Menurut kalian gimana..
Jo nyatain perasaan ke Salsa terus jadian?
Atau
Salsa tetep nunggu Mahesa yang terus-terusan ngebaperin tapi masih nganggep adek?
Atau
Salsa jadiannya sama Ken aja deh?
Atau
Buang aja kelaut tiga-tiganya terus deketin Andi, nikung Bella ceritanya ?
KAMU SEDANG MEMBACA
SALSA'S STORIES (Selesai)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! judul lama : Carnation Highest rank : #1 in pengagumrahasia (25 Juli 2020) #1 in bem (27 Agt 2020) #1 in secretadmirer (04 Sept 2020) #3 in moveon (04 Sept 2020) #1 in sesak (20 Sept 2020) Ketika kau mengagumi seseorang...