Salsa Cemburu

1.2K 62 19
                                    

Tepat hari ini prosesi penyerahan jabatan ketua BEMF yang baru dilaksanakan. Akhirnya kepengurusan periode 2018/2019 telah purna dari tugasnya. Kami bernafas lega karena proses berlangsung lancar. Walau berakhirnya kepengurusan lama aku masih diamanahi untuk kepengurusan yang baru.

Rasanya ada beban moral jika aku menolak permintaan dari ketua BEMF yang baru, karena selama kepengurusan sebelumnya aku banyak belajar dari senior-senior yang lebih berpengalaman. Ini saatnya aku membagi ilmu yang aku peroleh kepada adik-adik nanti yang akan bergabung dan mendedikasikan dirinya untuk mempunyai tanggung jawab lebih pada himpunan ini.

Aku menyusuri aula tempat berlangsungnya acara yang diiringi alunan musik yang sedikit melow. Aku mencari kak Mahesa yang sejak selesai menyampaikan closing statement nya belum keliatan juga. Waktu berkeliling mencari kak Mahesa aku melihat Ken dan dia berjalan ke arahku.

"Hei Sal.... Cari siapa? Daritadi tengak tengok gitu"

"Yang pasti ga nyari lo... " Ucapku sambil tersenyum meledek.

"Gue mah apa atuh dibanding doi" Ken tertawa.

"Liat kak Mahesa ga?" Tanyaku pada Ken.

"Gue si liat tadi sebelah sana" Ken menunjuk ke bagian kiri aula.

"Oh yaudah gue kesana dulu, thanks"
Aku pergi meninggalkan Ken setelah dia mengangguk sebagai jawaban.

Aku berjalan menuju bagian sebelah kiri aula mencari kak Mahesa. Benar, kak Mahesa berada disana sedang mengobrol dengan Ketua BEMF yang baru dan juga beberapa anggota BEMF lainnya. Eh, sebentar kak Mahesa di gandeng oleh perempuan dan mereka tertawa puas.

"Siapa perempuan itu, kenapa kak Mahesa diam aja perempuan itu merangkul tangannya?" Batinku.

Aku berputar berniat untuk pergi namun, kak Mahesa memanggilku. Dia menghampiriku dengan berjalan sedikit cepat karena aku segera memutar tubuhku kembali ke arah lain.

"Cha... " Panggilnya lalu meraih tanganku.

"Kakak kesana aja dulu, lanjutin ngobrolnya" Aku melepas gemgaman tangan kak Mahesa dan langsung menuju ke luar ruangan.

Aku duduk di kursi panjang putih yang berada di depan aula. Selang beberapa menit aku merasakan ada seseorang yang duduk disebelahku. Ternyata dia adalah kak Mahesa.
"Bukannya tadi aku menyuruhnya kembali" Batinku.

"Kenapa?" Tanya kak Mahesa padaku.

"Apanya yang kenapa?" Tanyaku balik seolah aku tak mengerti maksud pertanyaannya. Aku beranjak dari tempat dudukku karena tak ada jawaban darinya.

"Cha..." Kak Mahesa beranjak dari posisinya.

"Kamu kenapa hmmmm? Kok tiba-tiba bete gitu? Tadi ga nyamperin aku juga" Tanya lembut sedangkan aku hanya mendengus melihat kearah lain.

"Cha.... "Panggilnya memelas.

"Siapa perempuan itu?" Akhirnya aku buka suara. Aku melihat ada rasa lega dari wajahnya.

"Perempuan siapa? Kak Ana yang kau maksud?" Kak Mahesa tersenyum sumringah melihatku.

"Kalo dia yang kamu maksud. Dia senior kita, dia yang dulu bantu aku menjabat sebagai BEMF. Aku gaada apa-apa sama dia. Tadi dia merangkul lenganku karena dia membangga-banggakan aku di depan teman-teman yang lain. Anggap saja aku ini anak didikannya" Jelasnya padaku. Aku hanya menunduk melihat lantai warna putih sambil memainkan kakiku.

"Hei... Aku sayang kamu, bahkan aku mencintaimu. Jadi jangan berfikiran macam-macam. Jika kamu cemburu bilang saja padaku" Kak Mahesa tersenyum meledekku.

"Siapa yang cemburu?" Elakku sedangkan kak Mahesa tersenyum jahil padaku. Ia lalu meraih tubuh dan melingkarkan tangannya di pinggangku.

"Oh jadi ga cemburu?" Ledeknya lagi membuat aku memukul-mukul dadanya karena kesal.

Ia memelukku menopangkan dagunya dileherku. Seolah mencari tempat ternyaman disana. Aku dapat merasakan bau parfum yang menyeruak di hidungku.

"Kalo aku ada yang salah bilang, biar aku bisa jelasin sama kamu. Jangan langsung bete dan tiba-tiba diemin aku. Aku gamau kamu ninggalin aku, apalagi cuma salah paham" Ia semakin mengeratkan pelukannya. Aku membalas pelukannya sambil mengusap-ngusap punggunya lembut.
Aku ingin mengurai pelukan kami tapi dia semakin mengeratkan pelukan.

"Kak lepasin... Kalo ada yang liat gimana"

"Ga masalah" Jawabnya singkat.

"Malu... "

"Kenapa harus malu, toh kamu kan pacar aku"

"Oh iya selamat, masa jabatan kakak sudah selesai. Sudah berkurang dong sibuknya hehhehe. Bentar lagi sibuk skripsi" Ucapku yang masih dalam dekapannya.

"hmmm..aku bakal punya waktu sama kamu dan Mama"

"Bagus deh... Mama Marisa pasti seneng"

"Oh jadi kamu ga seneng?" Ledeknya padaku.

"Ga! "

"Beneran? Terus siapa yang ngode buat diajakin jalan?" Rasanya pengen nampol muka kak Mahesa dia masih ingat aja kejadian yang sudah lampau. Kan aku jadi malu.

Khemm

Aku dan kak Mahesa menoleh ke sumber suara yang ternyata adalah Ken. Kami menguraikan pelukan kami.

"Serasa dunia milih berdua mah gitu" Ken menyindir.

"Eh Ken.. Udah mau balik?" Aku mengalihkan pembicaraan.

"Iya, mau bareng ga lo?" Tanya Ken padaku. Aku sedikit melirik ke arah kak Mahesa yang diam sejak tadi.

"Ga deh, lo balik duluan aja"

"Ok deh, Kak Mahesa gue duluan" Pamit Ken pada kak Mahesa lalu pergi meninggalkan kami.

"Cha... Kamu tunggu sini dulu ya. Aku mau pamit ke yang lain dulu. Aku anter kamu pulang"

"Gausah deh kak, mendingan kakak masuk aja. Aku pulang sendiri aja"

"Ga! Aku anter" Kak Mahesa masuk ke dalam aula, aku kembali duduk untuk menunggunya.

"Ayo" Tidak sampai lima menit kak Mahesa kembali.

"Beneran deh, aku gapapa pulang sendiri. Aku takut nanti mereka masih perlu bantuan kakak" Bujukku lagi.

"Aku yang apa-apa Cha, lagian acaranya udah selesai. Kalo pun mereka perlu sama aku mereka bisa ngehubungi kapan aja" Kak Mahesa lalu menarik tanganku menuju parkiran.
.
.
.

"Cha... Minggu depan kamu kosong ga? " Tanya kak Mahesa tiba-tiba sesampai di pekarangan rumahku.

"Iya, emang kenapa kak? "

"Aku mau ajak kamu jalan, sekaligus aku mau ngomong sesuatu sama kamu" Aku mengernyitkan dahiku penasaran.

"Kenapa ga ngomong sekarang aja? Emang kakak mau ngomong apa?" Tanyaku yang kebingungan. Tumben saja kak Mahesa harus nunggu minggu depan dulu buat  ngomong sesuatu.

"Hmmm...aku baru bisa ngomong minggu depan"

"Ok deh... Aku masuk dulu kalo gitu" Putusku pada akhirnya dengan rasa penasaran yang masih berputar di otakku.

"Iya sana... Langsung istirahat biar ga kecapean"

"Kak Mahesa juga... " Ucapku yang dibalas anggukan oleh kak Mahesa.

Jangan lupa vote dan komen!
Haduh makin garing aja nih cerita :(

SALSA'S STORIES (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang