Perkataan

2.7K 224 13
                                    

Holaaaa! Guysss Style ingin bertanya nih diriku sudah menemukan casting yang pas susah banget tau nyarinya huhu... What you think guys?

Diriku sendiri meleleh melihatnya #digampar soalnya tatapannya tajem banget gituuuh 😂😂😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diriku sendiri meleleh melihatnya #digampar soalnya tatapannya tajem banget gituuuh 😂😂😂

Oke happy reading~

"Perkataan keluar dari bibir bukan dari hati."
-Stylly Rybell, Warm Rain

Langit biru menyelimuti hari, suhu rendah perlahan-lahan berganti menghangatkan setiap permukaan, bulan digusur oleh terbitnya matahari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit biru menyelimuti hari, suhu rendah perlahan-lahan berganti menghangatkan setiap permukaan, bulan digusur oleh terbitnya matahari. Dua pasang kaki jenjang melangkah keluar dari sebuah kendaraan pribadi beroda empat, menelusuri jalan aspal bertujuan memompa otak-mengisi pikiran dengan ilmu bermanfaat yang akan berguna di masa depan.

Gadis berperawakan remaja itu kembali membuka novel yang sempat ia baca di dalam mobil tadi, memakai kacamata untuk memudahkan indra pengelihatnya agar tidak perlu menyipitkan mata. Tatapannya tidak lepas pada jilidan kertas beralur yang penulisnya tidak lain adalah pengarang favoritnya. Tanpa memedulikan langkah yang ia ambil, ia memercayakan sosok di sampingnya sebagai patokan.

"Jangan ke perpustakaan!" Gadis berisi itu menghentikan langkahnya agar didengar oleh sahabat yang sedikit lebih kurus darinya.

"Lalu?" tanyanya menatap sosok lawan bicaranya yang tak kunjung melengkapi perkataannya. "Aku enggak tahu lagi harus pergi ke mana."

"Temani aku ke kantin, ok?" sebenarnya gadis berambut gelombang itu hanya berusaha mencari alasan agar tidak perlu masuk ke ruangan yang kaya akan ilmu. Ia memang anti membaca, anehnya, ia tidak pernah bosan membaca gosip dan sosial media.

Lidya memutar kedua bola matanya jengah lalu mengikuti langkah yang memandu dirinya, ia kembali menetapkan pengelihatannya pada novel yang ia baca. Meski tatapannya hanya pada satu titik, ia masih peka terhadap sekitar. Seperti, beberapa mahasiswa bercanda ria, mahasiswi bergosip bahkan beberapa perkataan pedas yang mampu membuat gadis cantik itu tidak betah melihat bukunya.

Warm Rain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang