Happy reading~
Maaf ada kata-kata kurang pantas :)Vote ya, tinggal pencet kok.
Ayla tak sanggup. Ayla segera menutup mata juga telinganya.
"ZEN STOOOP!!" teriak seseorang dan itu....
Ayla tidak mendengar apa-apa, semuanya menjadi sunyi. Tidak ada bunyi pukulan. Semua murid diam.
Apa jangan-jangan.....
Ayla menangis, Ia tidak suka kekerasan. Zen sudah gila. Lelaki itu sinting. Lelaki itu benar-benar seperti setan.
Sentuhan di kepala Ayla, membuat Ayla membuka matanya. Dan menatap siapa gerangan yang sedang mengusap kepalanya lembut.
"Z-Zen!"
Zen masih bisa tersenyum miring kepada Ayla, berarti lelaki itu baik-baik saja. Ayla melirik kearah Pak Sain yang segera di hendel Pak Ron. Rasanya lega sekali.
Tangis Ayla pecah, Ia memukul lelaki setan di hadapannya ini. Zen merasa lumayan sakit, tapi tak apa. Ayla sudah memanggil namanya .
"Sakit, sayang. Pacar kamu habis berantem malah di pukul."
Ayla berhenti memukulnya, "lo hampir ngebun--"
"KAMU," ralat Zen dengan tatapan tajam pada Ayla.
Masih saja Zen seperti setan menurut Ayla. Ayla ingin protes, tapi takut-takut lelaki itu akan memukulnya sampai babak-belur seperti Pak Sain. Saat Zen memukul tanpa henti membuat Ayla berpikir kalau Zen adalah anak setan yang tak berprikemanusiaan dan sangat kejam.
"Ngapain kamu nangis? khawatir sama pacar? Anak baik." Zen menghadiahi elusan di pucuk kepala Ayla.
Bukannya khawatir sama Zen, tapi khawatir Pak Sain mati di tempat. Itulah yang Ayla takutkan dari tadi.
Ayla diam saja. Kenapa Zen bisa selembut ini dan juga bisa sekasar tadi? Apa Zen punya kepribadian ganda?
"Ayla atthya," gumam Zen.
Ayla bertengadah mendapati wajah lelaki itu.
"Dasar pendek," cibir Zen.
Ayla memberengut, tinggi Ayla 162 di bilang pendek. Dasar Zen tiang langit.
Situ aja yang ketinggian!
"Obatin." Zen sedikit membungkuk dan menyodorkan wajahnya.
Ayla mengerjap, kemudian menatap datar Zen.
"Nggak," tolak Ayla. Ia segera berbalik mencoba meninggalkan lelaki itu.
Otomatis Zen menarik ikat rambut Ayla membuat rambut panjang gadis itu tergerai dengan cantiknya. Zen tersenyum penuh makna.
Ayla berbalik dengan tatapan kesal, "balikin."
"Kesini dekat-dekat," ucap Zen memberi kode.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy Killer
Teen Fiction♪「DALAM MASA REVISI」 ♪ BUDAYAKAN PENCET FOLLOW. NO PLAGIAT!! Highest rank!!! #1 in menulis [14/09/2019] #3 in kiss [07/07/19] #2 in perusuh [12/09/2019] #3 in genk [12/09/2019] #2 in nakal [12/09/2019] #2 in troublemaker [21/11/2019] #3 in ceritasm...