B. 6 (Mencoba biasa)

7.9K 486 10
                                    

Ada sesuatu yang membuatku hangat.
Bukan kopi ataupun teh.

Laily Ciel.


Ayla selalu berusaha bersabar, ini hari ke 2 yang menyialkan. Apa Ayla harus merengek atau memohon-mohon agar Zen mengasihaninya dan membebaskannya dari rantai tajam milik Zen.

"Lo itu kenapa sih?! Sifat lo itu bikin semua orang benci sama lo!" Ayla memekik. Gadis itu sudah tidak tahan lagi.

Zen mengangkat dagu Ayla. Lagi-lagi senyum khas itu muncul.

"Nggak PER-DU-LI. Lagian gue juga benci semua orang," pungkas Zen. "Gue nggak ngarep di sukai tuh." Zen menyentil dahi perempuan dihadapannya keras.

Ayla mengelus dahinya, "lo nggak bisa hidup kalau pemikiran lo begitu!" omel Ayla.

Zen berdiri. Ayla merasakan ada aura setan yang mengkoar dari tubuh Zen. Ayla menggigit bibir bawahnya. Ia memang takut dengan Zen dan Zen pembawa masalah dalam hidupnya.

"Siapa lo berani berkomentar tentang hidup gue?"

Melihat tatapan Zen, Ayla menciut. Rasanya Ayla seperti orang bodoh menasehati setan yang tentunya tidak akan di gubris.

Zen mendelik Ayla sekilas dengan senyum meremehkan. Tanpa pamit Ia keluar dari ruang UKS.

Ayla mengepal kedua tangannya geram. "Arggh dasar bego!!!!!" Ayla menjerit.

Zen berjalan dengan gontai. Beberapa meter di depannya sudah ada Mars, Rey, Felix dan Kivyar yang baru saja datang.

"Wih kapten babak belur," celetuk Kivyar.

Felix menyenggol Kivyar, "mau dihajar lu?"

Kivyar nyengir, "hehe gue maunya di cium, Lix. Di cium sama Lisa."

Felix menoyor kepala Kivyar. "Setanlah lu! Lisa mulu yang ada di otak lo, sesekali ganti pacar kek."

Kivyar menggeleng kuat, "Lisa itu bak bidadari datang dari surga, Lix. Biar sangka pemarah, Ia cantik nan menggugah," ucap Kivyar dengan gaya dramatis dan alay.

"Halah taik. Bilang aja nggak ada yang naksir sama lo. Lisa juga kepaksa pacaran sama lo Kiv, elo nembak dia ribuan kali sih," cibir Felix.

"Lebih baik gue. Dari pada elu? Sembarangan pacaran cuma buat koleksi. Bisa lu cuman mempermainkan, Lix. Entar lu bakal nanggung perasaan mereka yang lo jadiin pacar cuman untuk status dan senang-senang," cibir Kivyar.

Felix memutar matanya jengah. Terserah dia lah, lagian salah siapa yang ngenaruh hati sembarangan? Tentu saja Felix memanfaatkannya. Siapa coba yang tidak mau dengan dirinya? Bahkan Felix mampu merebut cewek yang sudah punya pacar.

"Pulang."

Zen merampas sebotol air di tangan Mars. Dan berlalu.

"Kapten keren ya," ucap Kivyar menatap belakang Zen berbinar-binar.

"Keren apanya?" tanya Rey.

Badboy KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang