B. 17 (Kyubi Zen bermasalah lagi😂)

5.8K 386 19
                                    

Happy reading!

Zen membenarkan rambutnya, hari ini mereka tanding basket, merayakan HUT sekolah. Bahkan teriakan-teriakan histeris dari para penonton memenuhi lapangan.

Go! Go! Go! Genk SISKAl. Semua tampan tapi pada nakal~
Ganbatte! Ganbatte!
Fighthing! Fighting!
Kalahkan para ampas~ hwuuuu~
Di obok-obok lapangannya di obok-obok~ biar semuanya pada mabok!
Hora! Hora!
Tenang~ tenang~ kita bakal menang~
Kalaupun kalah~ tinju siap menghadang~
Mati kalian!!!

Setelahnya terdengar tawa menggelegar dari para yell-yell dan para penonoton. Sungguh Yell-yell sangat mengancam para pihak lain.

"Lebih baik ngalah, dari pada menang tapi bonyok," cetus Rumi.

Hani mencari-cari keberadaan Ayla. Tapi matanya tidak menemukan perempuan tersebut.

"Mana, Ayla?" tanya Hani pada Rumi.

"Sibuk, di ruang osis. Maklum punya kerjaan baru." Rumi kembali fokus ke lapangan sebab di sana ada doinya.

Zen melirik para penonton. Ia mencari seseorang yang ia harapkan hadir. Tapi ia tidak melihatnya sedari tadi. Di mana gerangan Ia berada? Tidak tahu Zen ingin di semangati.

Permainan dimulai dan dengan lihai Zen mencetak skor pertama membuat tim-nya unggul untuk saat ini.

"Huuu, Zen keren banget."
"Nice skill."
"Ketika para cogan beraksi."
"SubhanAllah, keren abis."
"Uuh tembakannya sampe tembus kehati."

Zen kembali melirik para penonton membuat mereka histeris. Padahal Zen tidak ada niatan menatap mereka.

Dimana sih Ayla?! Nggak tahu pacar lagi tanding!

Sudahlah Zen tidak perduli lagi. Terserah Ayla mau lihat pacarnya main basket atau nggak. Tapi Zen haus seharusnya Ayla peka dan ...ah sudahlah.

***

"Loh, Ayla? Nggak nonton basket? Biar tugas kamu, saya yang kerjain." Gikka mengusulkan.

Ayla menggeleng, "entar aja Kak, selesain ini dulu. Bentar lagi selesai kok." Ayla mengambil lembaran tebal, kertas itu.

"Ya sudah, langsung fotokopi aja."

"Ashiaap!" Ayla segera pergi untuk memfotokopi.

Berbeda dengan Zen yang sedang panas hati. Ia jadi kesal main basket. Belum lagi penonton sangat berisik, teriak-teriak penuh semangat berlebih, mengganggu pendengaran Zen.

"Zen semangaaat!"
"Zen elo tampan pas lagi keringatan."
"Kyaaaa."

Zen berdecak dan mendelik tajam para penonton yang berteriak meneriakinya. "BERISIK."

Satu kata itu membuat seluruh penonton diam dan menatap Zen penasaran. Kemudian mereka berbisik ria.

"Emosian banget ya," cetus Rumi.

Hani menyenggol temannya itu, "biasalah, udah tahu juga perangai tuh cowok gimana."

"Tapi, masa di semangatin, marah sih."

Badboy KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang