Ekheemm, yang liat ataupun baca.
Di vote dong-_
Karna datang, terus pergi tanpa jejak itu rasanya nggak enak.Happy reading~
Ayla atthya, gadis berkacamata itu sedang duduk di kursi panjang di depan kelas. Ia sedang mengobrol dengan Ketua Osis SMA Bintang. Lelaki tampan yang mempunyai lesung pipi yang memperindah senyumnya.
"Gimana, La? Saya maunya kamu jadi sekertaris, gantiin Sandra untuk sementara," ujar Gika.
Ayla nampak berpikir keras, jadi sekertaris Osis sementara? Rasanya itu agak berlebihan. Niatnya Ayla tidak ingin jadi anggota penting Osis, yah mau gimana lagi, mungkin Ayla akan menyetujuinya, anggap saja sebagai pengalaman baru masa SMA.
"Oke deh. Dalam jangka dekat ini emang ada acara gitu?" tanya Ayla.
"Ada sih, tapi persiapannya dari sekarang. Soalnya kita bakal ngadain party buat ultah sekolah," jelas Gika.
"Wah, acara besar-besaran nih." Ayla menampilkan senyumnya.
Gika ikut tersenyum, "ya gitu. Sekitar 2 bulan lebih lagi sih, tapi saya maunya semuanya tertata rapi dan matang. Jadi saat pelaksanaan tidak ada yang perlu dipusingkan."
Ayla mengangguk-angguk. Memang ketos yang satu ini sungguh mempunyai aura yang menakjubkan. Gaya bahasanya yang nampak berwibawa tidak menurunkan derajatnya sebagai ketua osis. Wajib Ayla akui dia merasa nyaman mengobrol dengan Gika.
Setelah lonceng berbunyi, Ayla segera masuk kekelasnya. Entah apa yang membuat kelas tersebut lebih berisik dari biasanya.
"Elah buset, si Badi masuk kerumah sakit."
"Gue tahu. Dia habis di pukulin sama Genk Siskal, katanya kakinya patah. Anjir~"
"Salah dia juga sih cari masalah sama mereka. Tapi biaya RS, si kapten siskal kan yang bayarin?"
"Iya kali, lagian dia, kan, kaya."
"Ngomongin apasih, Han?" tanya Ayla kepada gadis berponi dora itu. Ayla lumayan penasaran.
"Lo tau si Badi? Yang kulitnya gelap itu," ujar Hani bersemangat. Dia memang meratui gosip hangat di sekolah ini.
Ayla mengingat siapa pemilik nama itu, "yang.... rambutnya ikal-ikal itu, kan?"
"Nah betul, dia di RS sekarang! Kakinya patah," ujar perempuan tersebut dengan dramatis dan berwajah aneh.
"Kok bisa?"
Hani menggeprak meja membuat Alya tertegun, "nah itu! Dia di pukulin sama Genk siskal!"
Ayla mengangguk-angguk, "oh gitu." Ayla sekedar ingin tahu dan lagian itu bukan urusan dia.
Hani memasang wajah kecewa, hanya itukah tanggapan dari Ayla, sungguh terlalu.
"Respon nya kurang," gumam Hani."Yaa berarti dia salah," ujar Ayla dengan enteng.
"Yaiyalah! Dia pengen nyuri sepeda motor, La!" tegas Hani dengan gayanya yang sudah Ayla hapal. Begitu dramatis dan penuh narsis.
Ayla menatap Hani. Tak berselera, " pantesan."
Ayla duduk di kursinya, barangkali guru akan segera memasuki kelas tersebut. Dan benar saja tak sampai dua menit Pak Kumar sudah datang.
Gadis dengan rambut diikat satu itu menghela nafas, Ia sedang tidak fokus dengan apa yang di bahas Pak Kumar. Pikirannya bukan tentang pelajaran, melainkan bagaimana caranya Ia pergi ke konser biasnya, maklum K-popers.

KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy Killer
Novela Juvenil♪「DALAM MASA REVISI」 ♪ BUDAYAKAN PENCET FOLLOW. NO PLAGIAT!! Highest rank!!! #1 in menulis [14/09/2019] #3 in kiss [07/07/19] #2 in perusuh [12/09/2019] #3 in genk [12/09/2019] #2 in nakal [12/09/2019] #2 in troublemaker [21/11/2019] #3 in ceritasm...